PSIKOEDUKASI KESEHATAN JIWA BAGI KADER POSYANDU DI DESA BUDIASIH PUSKESMAS SINDANGKASIH KABUPATEN CIAMIS
Abstrak
Prevalensi gangguan jiwa (mental emosional) terus mengalami peningkatan. Hambatan pasien gangguan jiwa dalam melakukan aktivitas hidup sehari-hari dan peran sosialnya menyebabkan beban keluarga menjadi berat dan kompleks. Kondisi ini diperberat dengan minimnya pemahaman masyarakat mengenai gangguan jiwa sehingga tidak jarang perlakuan masyarakat bahkan keluarga menjadi pemicu kekambuhan pasien. Oleh karena itu upaya pelayanan kesehatan jiwa harus dilakukan secara terintegrasi, komprehensif dan berkesinambungan, sebagai upaya memandirikan masyarakat dalam menyelesaikan masalah yang terjadi. Salah satu upaya memandirikan masyarakat yaitu dengan pemberdayaan potensi sumber daya yang ada di masyarakat salah satunya kader posyandu/posbindu. Supaya kader dapat menjalankan perannya dalam upaya kesehatan jiwa di masyarakat maka harus dibekali pengetahuan dan keterampilan melalui suatu psikoedukasi tentang upaya kesehatan jiwa. Sebanyak 30 orang kader yang mewakili 6 posyandu/posbindu di Desa Budiasih wilayah kerja Puskesmas Sindangkasih Kabupaten Ciamis menjadi peserta pelatihan peningkatan kesehatan jiwa masyarakat melalui psikoedukasi kesehatan jiwa. Kegiatan dilaksanakan dalam rangkaian program pengabdian kepada masyarakat IPTEKS bagi masyarakat (IbM) Politeknik Kesehatan Tasikmalaya. Kegiatan dilaksanakan pada bulan Juni - November 2022. Hasil pelatihan menunjukkan skor pengetahuan kader tentang kesehatan jiwa masyarakat naik sebesar 12,2 poin dibandingkan sebelumnya. Secara statistik, dengan menggunakan uji Wilcoxon hasilnya menunjukan adanya perbedaan rata-rata skor pengetahuan sebelum dan setelah pelatihan, dengan taraf signifikansi ρ = 0,0001 (ρ < 0,05). Diharapkan setelah diberikan pembekalan maka kader posyandu akan berkontribusi dalam peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan jiwa melalui kegiatan penyuluhan, melakukan bimbingan dan pemantauan terhadap keluarga yang memiliki anggota keluarga gangguan jiwa. Kesimpulannya adalah ada peningkatan pengetahuan kader kesehatan jiwa setelah diberikan pelatihan.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. (2018). Riskesdas 2018. Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan.
Edi, E. K., Suwarsi, & Safitri, E. N. (2013). HUBUNGAN ANTARA PERAN KADER JIWA DENGAN MOTIVASI KELUARGA DALAM MERAWAT PASIEN GANGGUAN JIWA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTAGEDE I.
Effendi, L., Darwis, R. S., & Apsari, N. C. (2020). POTRET MANTAN PENDERITA SKIZOFRENIA DITINJAU DARI STRENGTH PERSPECTIVE. Share: Social Work Jurnal, 10(1), 51–60.
Gunawan, P. V., & Resnawaty, R. (2021). ANALISIS PROGRAM POSYANDU JIWA BERBASIS COMMUNITY CARE DI PROVINSI JAWA TIMUR. Share: Social Work Jurnal, 11(2), 122–130.
Indrawati dkk (2018), Pengaruh Pelatihan Kader Kesehatan Jiwa Terhadap persepsi kader dalam merawat Orang Dengan Gangguan Jiwa, Jurnal Keperawatan Vol 6 N0 2, Hal 71 -75, November 2018, FIKKes Universitas Muhammadiyah Semarang.
Keliat, B. A., Akemat, Helena, N., & Nurhaeni, N. (2011). Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. In EGC, Jakarta.
Lawrenche, F., Wulandari, N., Ramadhan, N., Rahayu, F., Bakhtiar, M. A., & Nurrachmawati, A. (2020). Pemberdayaan Masyarakat Dimasa Pandemi Covid-19 Pada Ikatan Remaja Masjid RT.04 Loa Kulu. Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(3), 429–434. https://doi.org/10.24198/kumawula.v3i3.28007
Lubis, N., Krisnani, H., & Fedryansyah, M. (2014). Pemahaman Masyarakat Mengenai Gangguan Jiwa Dan Keterbelakangan Mental. Share : Social Work Journal, 4(2). https://doi.org/10.24198/share.v4i2.13073
Notosoedirdjo,M.M & Latipun. (2016). Keshatan Mental Konsep dan Penerapan Malang. .Universitas Muhamadiyah Malang (UMM) Pres
Novianti, E., & Tobing, D. L. (2019). Pemberdayaan kelompok kader kesehatan jiwa. Abdamas, (561), 207–211.
Nuraenah. (2012). Hubungan Dukungan Keluaarga Dan Beban Keluarga Dalam Merawat Anggota Keluarga Dengan Perilaku Kekerasan Di Rumah Sakit Jiwa Islam Klender Jakarta Timur. Asuhan Keperawatan Jiwa Skizofrenia.
Pramujiwati, D., Keliat, B. A., & Wardani, Y. (2013). Pemberdayaan Keluarga dan Kader Kesehatan Jiwa Dalan Penanganan Pasien Harga Diri Rendah Kronik Dengan Pendekatan Model Precede L.Green Di RW 06, 07 dan 10 Tanah Baru Bogor Utara. Jurnal Keperawatan Jiwa, 1(2), 170–177.
Solihah, R. (2020). PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PEMANFAATAN PEKARANGAN SEBAGAI WARUNG HIDUP KELUARGA DI DESA KUTAMANDIRI KECAMATAN TANJUNGSARI. Kumawula, 3(2), 204–215. https://doi.org/https://doi.org/10.24198/kumawula.v3i2.26436
Subandi. (2008). Ngemong: Dimensi Keluarga Pasien Psikotik di Jawa. Jurnal Psikologi, 35(1), 67–79.
Sutarjo, P., Prabandari, Y. S., & Iravati, S. (2016). Pengaruh pelatihan community mental health nursing pada self efficacy dan keterampilan kader kesehatan jiwa. BKM Journal of Community Medicine and Public Health, 32(2), 6.
Videbeck, S. L. (2020). Psychiatric-Mental Health Nursing : Eighth Edition. In Wolters Kluwer.
DOI: https://doi.org/10.24198/kumawula.v5i3.40425
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Kumawula: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Terindeks Di: