PEMANFAATAN LIMBAH BIJI KARET MENJADI OLAHAN MAKANAN KRIPIK BERNILAI EKONOMIS
Abstrak
Banjarmasin merupakan daerah yang memiliki sungai yang luas dan pertanian dan perkebunan. Kalimantan selatan merupakan penghasil perkebunan karet terbanyak di pulau Kalimantan. Setiap hari para petani memetic hasil dari perkebunan karet sebesar 6,7 juta ton karet. Masyarakat Kalimantan selatan mengambil dari hasil pohon karet dalam bentuk getah yang bisa di jual. Adanya limbah biji karet yang tidak dimanfaatkan sehingga, limbah biji karet menjadi busuk dan mencermari lingkungan di sekitarnya. Adanya pemanfaatan limbah biji karet untuk dioleh menjadi olahan makanan yang memiliki nilai jual tinggi. Tujuan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat untuk memberikan pelatihan kepada masyarakat dalam memanfaatkan limbah biji karet dan menambah pendapatan masyarakat petani karet melalui olahan biji karet. Wanaraya adalah salah satu daerah di provinsi Kalimantan selatan kabupaten barito kuala memiliki luas lahan perkebunan karet terbesar di kabupaten barito kuala. Hasil dari perkebunan yang didapatkan di daerah wanaraya seperti: pohon karet, pohon kelapa sawit, dan padi. Metode pelatihan pembuatan biji karet menjadi olahan makan seperti kripik biji karet dan kacang koro. Dalam pelatihan pembuatan makanan berbahan biji karet sebagai berikut: pertama memilih biji karet yang baru jatuh dari pohon, kedua, memisahkan kulit biji karet dari cangkang buah biji karet, ketiga, merebus daging biji karet, keempat, memisahkan buah biji karet dari kulit ari, kelima, pembuatan kripik dan kacang koro, keenam penjemuran, ketuju pengorengan kripik dan kacang koro, kedelapan pemberian rasa pada kripik dan kacang koro. Adanya pelaksanaan kegiatan ini berupa pelatihan pembuatan makanan ringan berbahan biji karet kepada masyarakat petani karet untuk memberikan peluang usaha dan penambahan pendapatan masyarakat petani karet dalam memanfaatkan limbah biji karet menjadi olahan makanan yang bermanfaat, memiliki nilai jual, menambah pendapatan, dan mengurangi tingkat limbah biji karet yang tidak dimanfaatkan.
Banjarmasin is an area that has a large river and agriculture and plantations. South Kalimantan is the largest producer of rubber plantations on the island of Kalimantan. Every day the farmers memetic the yield from rubber plantations amounting to 6.7 million tons of rubber. The people of south Kalimantan take from rubber tree products in the form of sap that can be sold. The existence of rubber seed waste that is not used so that rubber seed waste becomes rotten and pollutes the surrounding environment. Rubber seed waste is used to be obtained into processed food with a high selling value. The purpose of implementing community service is to train the community in utilizing rubber seed waste and increase the income of the rubber farmer community through processed rubber seeds. Wanaraya is one of the areas in the southern Kalimantan province of Barito Kuala regency, which has the largest rubber plantation area in Barito Kuala regency. The results of plantations obtained in the wanaraya area include rubber trees, oil palm trees, and rice. Training methods for making rubber seeds into processed foods such as rubber seed chips and koro beans. In training on making food made from rubber seeds, as follows: first, choose rubber seeds that have just fallen from the tree. Second, separate the rubber seed skin from the shell of the rubber seed fruit. Third, boil the rubber seed flesh. Fourth, separate the rubber seed fruit from the epidermis. Fifth, the manufacture of chips and koro beans. The sixth is drying, the aiming of chips frying and koro beans, and the eighth gives flavour to the chips and koro beans. The implementation of this activity is in the form of training on making snacks made from rubber seeds for the rubber farmer community to provide business opportunities and increase. The income of the rubber farmer community in utilizing rubber seed waste into processed foods that are useful, have selling value, increase income, and reduce the level of rubber seed waste that is not used.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Agus Purnomo, Z. (2019). Pemanfaatan Limbah Kain Menjadi Kerajinan Tangan. Prosiding Hasil-Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Tahun 2019 Dosen-Dosen Universitas Islam Kalimantan ISBN:, 01, 203–218.
Alatas, A., Sasmi, M., susanto, H., Vermila, C. W. M., Hadi, N., Kesambamula, E., Subroto, U. K. M. I. K. S. J. G., & Kuansing, K. N. T. K. K. (2022). PEMANFAATAN KEARIFAN LOKAL “BIJI KARET “SEBAGAI CEMILAN YANG BERNILAI EKONOMIS DI DESA BANJAR BENAI. BHAKTI NAGORI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat), 2(1), 17–24. https://doi.org/10.36378/BHAKTI_NAGORI.V2I1.2197
Antropologi, J., Budaya, F. I., Oleo, U. H., Tridarma, H., Geertz, C., Indrakasih, R. I., Rodiyah, R., Kristiyanti, M., Nasiri, M., Nissa, K., Christiawan, P. I., Pengetahuan, Sikap, D. P. M. P. P. T. A. K. S. C. R. D. D. T. J. T. 2018, Pinto, Z., Primyastanto, M., Dewi, R. P., Susilo, E., Rista, Septiana, A., Soukotta, D., & Bagulu, A. (2016). Upaya Pemerintah Daerah (PEMDA) Luwu Timur Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Pesisir (Studi Kasus Masyarakat Pesisir Di Kecamatan Wotu). Pameri Pattimura Medical Review, 6(1), 752–760. https://doi.org/10.14710/jwl.3.3.163-174
Bulukumba, K., & Bulukumba, K. (2015). PKM PEMANFAATAN BIJI KARET MENJADI TEMPE DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT PERKEBUNAN DI DESA BONTOMANGIRI St . Sukmawati . S 1 * dan Roslina Alam 1 Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis , Universitas Muslim Indonesia Jl . Urip Sumoharjo Km 5 , Makassar Sulawesi Selatan 90231 Indonesia * email : stsukmawati . s @ umi . ac . id Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini merupakan salah satu bagian dari Tri Dharma Pergurunan Tinggi yang harus dilaksanakan oleh civitas akademik khususnya bagi tenaga pendidik ( dosen ). Kegiatan yang dilakukan dalam pengabdian ini adalah Pengolahan Biji Karet Menjadi Tempe bagi ibu-ibu pekerja kebun karet di Desa Bontomangiri , Kec . Bulukumba , Kab . Bulukumba dengan tujuan untuk menambah pengetahuan dan pendapatan mereka . Kegiatan ini mendapat dukungan dari Bapak Kepala Desa dan ibu ketua PKK Desa Bontomangiri sehingga para ibu-ibu diharap aktif dalam kegiatan ini . Dengan mengikuti kegiatan ini diharapkan ibu-ibu pekerja kebun karet dapat memanfaatkan bahan- bahan yang sebelumnya menjadi limbah dan mudah diperoleh untuk dibuat tempe sebagai penganan lauk . Tempe biji karet ini selain untuk dikonsumsi sendiri dapat juga dijual untuk menampah pendapatan ibu-ibu pekerja di kebun karet . Kata Kunci : Tempe Biji Karet , Pendapatan . 8–15.
Bun Tean, Keo Sath, P. S. and J. L. (2002). Utilization by pigs of diets containing Cambodian rubber seed meal (p. 141). livestock Research For Rulal Development. https://lrrd.cipav.org.co/lrrd14/1/ly141.htm
Damatik..., S. (2010). Budidaya dan pasca panen karet (p. 86). Eska Media. https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=873232
Giok, L. T., Samsudin, Husaini, & Tabwotjo, I. (1967). Nutritional value of rubber-seed protein. American Journal of Clinical Nutrition, 20, 1300–1303.
Ikwuagwu, O., Njoku, O. U., Ikwuagwu, O. E., Ononogbu, I. C., & Njoku, O. U. (2015). Production of biodiesel using rubber [He6ea brasiliensis (Kunth. Muell.)] seed oil. Industrial Crops and Products, 12. https://doi.org/10.1016/S0926-6690(99)00068-0
Karima, R., Riset, B., & Industribanjarbaru, S. (2015). PENGARUH PERENDAMAN DAN PEREBUSAN TERHADAP KADAR HCN PADA BIJI KARET. Jurnal Riset Industri Hasil Hutan, 7(1), 39–44. https://doi.org/10.24111/JRIHH.V7I1.855
Kusnanto, F., Susanto, A., & Mulyani, H. R. A. (2013). PENGARUH WAKTU FERMENTASI TERHADAP KADAR PROTEIN DAN DAYA TERIMA TEMPE DARI BIJI KARET (Hevea brasiliensis) SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI SMA PADA MATERI BIOTEKNOLOGI PANGAN. BIOEDUKASI (Jurnal Pendidikan Biologi), 4(1). https://ojs.fkip.ummetro.ac.id/index.php/biologi/article/view/213
Ningsih, S. W., Restusari, L., Vitari, A. A., & Riau, J. G. P. K. (2016). STUDI METODE PENURUNAN KADAR HCN PADA BIJI KARET (Hevea brasiliensis) SEBAGAI BAHAN PANGAN ALTERNATIF. Jurnal Kesehatan, 6(1). https://doi.org/10.26630/JK.V6I1.36
Purnomo, A., & Hani, U. (2021). Pemberdayaan Ekonomi Berbasis Syariah Pada Muallaf Dayak Meratus di Dusun Papagaran. DINAMISIA: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT, 5(3), 582–588.
Riabarleany, D., Heriyanto, H., Muliyadini, W., & Hidayat, T. (2017). TEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH BIJI KARET MENJADI PRODUK OLAHAN MAKANAN RINGAN. Jurnal Pengabdian Dinamika, 4(1). https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/Dinamika/article/view/8739
Salni, Hariani, P. L., & Marisa, H. (2017). Influence of the Rubber Seed Type and Altitude on Characteristic of Seed, Oil and Biodiesel. International Journal of Renewable Energy Development, 6(2), 157–163. https://doi.org/10.14710/IJRED.6.2.157-163
Serda, M., Becker, F. G., Cleary, M., Team, R. M., Holtermann, H., The, D., Agenda, N., Science, P., Sk, S. K., Hinnebusch, R., A, R. H., Rabinovich, I., Olmert, Y., Uld, D. Q. G. L. Q., Ri, W. K. H. U., Lq, V., Frxqwu, W. K. H., Zklfk, E., Edvhg, L. V, … فاطمی, ح. (2013). Synteza i aktywność biologiczna nowych analogów tiosemikarbazonowych chelatorów żelaza. Uniwersytet Śląski, 7(1), 343–354. https://doi.org/10.2/JQUERY.MIN.JS
Setyawardhani, D. A., Alkautsar, H. S., & Fadhilah, U. R. (2013). PENGOLAHAN BIJI KARET SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN MINYAK PANGAN ( EDIBLE OIL ). Journal Ekuilibium, 12(1), 23–26.
Sugata, M., Lucy, J., Rosa, D., Samantha, A., Susanti, A. I., & Pinontoan, R. (2022). PELATIHAN PEMBUATAN TEMPE DAN PRODUK OLAHANNYA DI KELURAHAN BENCONGAN KABUPATEN TANGERANG. Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 5(1), 164–170. https://doi.org/10.24198/kumawula.v5i1.36277
Yuliana Astuti, N. (2019). Efikasi Herbisida Amonium Glufosinat terhadap Gulma Umum pada Perkebunan Karet . Arg] Menghasilkan (p. 108). [Hevea brasiliensis (Muell). https://text-id.123dok.com/document/oy8p3r0z-efikasi-herbisida-amonium-glufosinat-terhadap-gulma-umum-pada-perkebunan-karet-hevea-brasiliensis-muell-arg-menghasilkan.html
DOI: https://doi.org/10.24198/kumawula.v6i2.42025
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Kumawula: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Terindeks Di: