PENINGKATAN PEMAHAMAN MASYARAKAT TERHADAP MANFAAT KEGIATAN URBAN FARMING

Indri Wulandari, Oekan Soekotjo Abdoellah, Yusep Suparman, Dede Mulyanto, Rahma Maulia Fadli Basagevan, Nafa Destri Fianti

Abstrak


Pangan merupakan kebutuhan mendasar bagi manusia. Untuk memenuhi kebutuhan pangan di wilayah perkotaan, umumnya mengandalkan hasil produksi pertanian dari wilayah pedesaan. Namun, hal ini menyebabkan alih fungsi lahan di wilayah pedesaan, yang berdampak pada penurunan kualitas lingkungan. Dengan demikian, masyarakat di wilayah perkotaan dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan pangannya sendiri. Upaya yang dapat dilakuakn ileh masyarakat perkotaan adalah dengan melakukan kegiatan urban farming. Disamping memberikan manfaat untuk memenuhi kebutuhan pangan sebagai bentuk ketahanan pangan, urban farming juga memberikan manfaat lain dan belum banyak dipahami oleh masyarakat. Oleh karena itu, kegiatan penyuluhan ini dilakukan dengan tujuan untuk memberikan atau meningkatkan pemahaman pada masyarakat terhadap manfat urban farming. Pengumpulan data dilakukan dengan metode campuran (mix method) antara metode kualitatif dan kuantitatif. Teknik pengumpulan data kualitatif adalah dengan wawancara mendalam pada informan dan untuk data kuantitatif dengan menyelenggarakan pre-test dan post-test pada responden, yang akhirnya dilakukan penilaian terhadap masing-masing tes. Masyarakat memahami pentingnya kegiatan pertanian untuk ketahanan pangan dan memiliki keingintahuan untuk melakukannya. Akan tetapi, masyarakat belum memahami manfaat kegiatan urban farming lainnya, selain untuk memenuhi kebutuhan pangan. Setelah dilakukan pemberian materi dan informasi mengenai tujuan dan manfaat urban farming, melalui skema penyuluhan, terjadi peningkatan pemahaman pada responden. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya hasil penilaian post-test dibandingkan pre-test sebesar 20%. Dengan mengikuti kegiatan penyuluhan ini masyarakat memahami bahwa urban farming penting untuk ketahanan pangan serta juga memberikan pendapatan rumah tangga dan meningkatkan kualitas lingkungan di wilayah perkotaan.

Kata Kunci


Manfaat, Pemahaman, Penyuluhan, Urban farming

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Abdoellah, S., Wulandari, I., Sunardi, Husodo, T.,& Suparman, Y. (2021). Pemahaman Petani Terhadap SIstem Agroforestry di Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung. Ethos, 9(2), 296–306.

Arimbawa, I. P. E., & Rustariyuni, S. D. (2018). Respon Anak Petani Meneruskan Usaha Tani Keluarga di Kecamatan Abiansemal. E-Jurnal Ekonomi Pembangunan Universitas Udayana, 7(7), 1558–1586.

Burhansyah, R. (2014). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Adopsi Inovasi Pertanian pada Gapoktan PUAP dan Non PUAP di Kalimantan Barat. Jurnal Informatika Pertanian, 23(1), 65–74.

Chotimah, H. E. N. C., Kresnatita, S., & Miranda, Y. (1970). Ethnobotanical study and nutrient content of local vegetables consumed in Central Kalimantan, Indonesia. Biodiversitas Journal of Biological Diversity, 14(2), 106–111. https://doi.org/10.13057/biodiv/d140209

Fauzi, A. R., Ichniarsyah, A. N., & Agustin, H. (2016). Pertanian Perkotaan : Urgensi, Peranan, Dan Praktik Terbaik. Jurnal Agroteknologi, 10(01), 49–62.

Hadi, A., Rusli, B., Pangan, K., & Buruk, G. (2019). Dampak Undang-Undang Nomor 12 Tentang Pangan Terhadap Ketahanan Pangan Indonesia. Responsive, 2, 173–181.

Illiyin, D. F., & Idajati, H. (2016). Faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat dalam penggunaan ruang terbuka publik sebagai fungsi sosial di GOR Delta Sidoarjo berdasarkan prefernsi masyarakat. Jurnal Teknik ITS, 4(2), C114-C118

Luthan, P. L. A., Nikman, Y., Hasibuan, H. N., & Malau, J. P. A. (2019). Pelatihan Urban Farming Sebagai Solusi Ruang Terbuka Hijau Di Lorong Sidodadi Medan Helvetia. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 25(1), 1. https://doi.org/10.24114/jpkm.v25i1.13933

Maxwell, J. A. (1996). Applied Social Research Methods Series, Vol. 41. Qualitative Research Design: An Interactive Approach. Sage Publications, Inc. New York.

Prihatini, H. dan. (2016). Gambaran Konsumsi Sayur dan Buah Penduduk Indonesia dalam Konteks Gizi Seimbang : Analisis Lanjut Survei Konsumsi Makanan Individu (SKMI) 2014. Buletin Penelitian Kesehatan, 44(3), 4–10.

Savitri, A. (2016). Tanaman Ajaib! Basi Penyakit dengan TOGA (Tanaman Obat Keluarga). Bibit Publisher. Jakarta.

Shamadiyah, N., & Nasution, P. P. P. A. (2018). The role of women in food security (case study of rice farmers in Blang Pala village, Banda Baro District, Aceh Utara regency). Indian Journal of Public Health Research and Development, 9(12), 1844–1848. https://doi.org/10.5958/0976-5506.2018.02258.1

Sumaryanto, Hermanto, Ariani M., Suhartini S. H., Yofa, R. D., Azahari D. H. (2015). Pengaruh Urbanisasi terhadap Suksesi Sistem Pengelolaan Usahatani dan Implikasinya terhadap Keberlanjutan Swasembada Pangan. Laporan Penelitian. Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Bogor.

Susilowati, S. H. (2016). Kebijakan Insentif Untuk Petani Muda: Pembelajaran dari Berbagai Negara dan Implikasinya bagi Kebijakan di Indonesia. Forum Penelitian Agro Ekonomi, 34(2), 103. https://doi.org/10.21082/fae.v34n2.2016.103-123

Zhu, Y. (2016). International trade and food security: Conceptual discussion, WTO and the case of China. China Agricultural Economic Review, 8(3), 399–411. https://doi.org/10.1108/CAER-09-2015-0127




DOI: https://doi.org/10.24198/kumawula.v6i2.45634

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.




Kumawula: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Terindeks Di:

 Google Scholar   Indonesia One SearchWorldCat Crossref  Bielefeld Academic Search Engine (BASE)