EFFORTS TO IMPROVE THE ABILITY OF CADRES TO PROVIDE EDUCATION ABOUT FOOD PROVISION TO PARENTS WHO HAVE CHILDREN'S WASTING AND STUNTING IN KEDIRI RESIDENCE 2024

Abstrak

Lack of nutritional intake over a long period of time in children causes chronic malnutrition, which results in growth disorders—namely, the child's height being lower than the age standard, a condition known as stunting. The national prevalence of stunting in children under 5 years old was 21.4% in 2022. The aim of this community service is to train health cadres in providing education about food provision to parents who have children with wasting and stunting, as one of the efforts to prevent these conditions. The community service method involved providing training to health cadres. This community service engaged 36 cadres from Pelem, Kaliboto, and Sumbersari Villages in Kediri Regency. Before and after the training, a questionnaire was administered to the cadres using a purposive sampling technique to evaluate their ability to provide education. The results of this activity showed a significant increase in the cadres' abilities (p-value = 0.001) before and after the training. It is recommended to conduct focus group discussions related to education to further develop the cadres' abilities.

Kurangnya asupan gizi yang terjadi dalam jangka waktu panjang pada anak dapat menyebabkan malnutrisi kronis, yang berdampak pada gangguan pertumbuhan berupa tinggi badan anak yang lebih rendah dari standar usia, kondisi ini dikenal sebagai stunting. Berdasarkan data nasional tahun 2022, prevalensi stunting pada anak di bawah usia lima tahun tercatat sebesar 21,4%. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk melatih kader kesehatan dalam memberikan edukasi mengenai pemberian makanan kepada orang tua yang memiliki anak dengan kondisi wasting dan stunting, sebagai bagian dari upaya promotif dan preventif terhadap kedua permasalahan gizi tersebut. Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan melalui pelatihan kepada kader kesehatan, yang melibatkan 36 orang kader di Desa Pelem, Kaliboto, dan Sumbersari, Kabupaten Kediri. Evaluasi dilakukan sebelum dan sesudah pelatihan melalui pemberian kuesioner dengan teknik purposive sampling, guna menilai kemampuan kader dalam menyampaikan edukasi gizi secara tepat. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan kemampuan kader yang signifikan setelah pelatihan diberikan, dengan nilai signifikansi statistik p < 0,001. Temuan ini menunjukkan bahwa pelatihan berpengaruh nyata terhadap peningkatan kapasitas kader dalam penyampaian edukasi gizi. Rekomendasi dari kegiatan ini adalah perlunya pelaksanaan diskusi kelompok terarah (FGD) sebagai tindak lanjut untuk memperdalam kompetensi kader, khususnya dalam bidang edukasi gizi berbasis kebutuhan masyarakat.