PEMANFAATAN POTENSI LOKAL MELALUI PEMBUATAN PUDING 4 BINTANG SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN STUNTING DI DESA TANGGUNGGUNUNG
Abstrak
One of the most significant obstacles in human resource development is stunting in children. One of the prevention is to fulfill nutritional intake properly from the womb until the first 1000 days after birth. Fulfillment of important macro and micronutrients during the growth period can be done by utilizing local potential. Corn, avocado, cow's milk, and carrots are easy to find and contain important nutrients for children. This activity aims to provide education about stunting and how to prevent it, including utilizing local potential and giving training in making 4-star pudding as a healthy snack. This activity was carried out using a lecture method by delivering material about stunting and efforts to prevent it. There was a demonstration of making 4-star pudding with the main ingredients including corn, avocado, cow's milk, and carrots. At the final stage, a quiz was conducted to evaluate the activity's success. This activity was expected to increase public knowledge regarding stunting and how to utilize local potential to prevent stunting. It also provides participants skills in processing local potential into alternative healthy snacks so it can be practiced at home to help children's growth and development to prevent stunting.
Salah satu hambatan paling signifikan dalam pengembangan sumber daya manusia adalah kejadian stunting pada anak. Salah satu upaya pencegahannya adalah dengan memenuhi asupan gizi dengan baik sejak dalam kandungan hingga 1000 hari pertama kehidupan. Pemenuhan makro dan mikronutrien penting pada masa pertumbuhan dapat dilakukan dengan memanfaatkan potensi lokal. Jagung, alpukat, susu sapi dan wortel merupakan bahan pangan yang mudah ditemukan serta mengandung nutrisi penting untuk anak. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan edukasi tentang stunting dan cara pencegahannya termasuk memanfaatkan potensi lokal serta memberikan pelatihan pembuatan puding 4 bintang sebagai camilan sehat. Kegiatan ini dilakukan dengan metode ceramah melalui penyampaian materi tentang stunting dan upaya pencegahannya. Kemudian dilakukan demonstrasi pembuatan puding 4 bintang dengan bahan utama jagung, alpukat, susu sapi dan wortel. Pada tahap akhir dilakukan kuis untuk mengevaluasi keberhasilan kegiatan. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait stunting dan cara memanfaatkan potensi lokal sebagai upaya pencegahan stunting. Serta memberikan keterampilan kepada peserta dalam mengolah potensi lokal menjadi alternatif camilan sehat sehingga dapat dipraktikkan di rumah untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan anak sebagai upaya pencegahan stunting.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Ai, Y., & Jane, J. L. (2016). Macronutrients in Corn and Human Nutrition. Comprehensive Reviews in Food Science and Food Safety, 15(3), 581–598. https://doi.org/10.1111/1541-4337.12192
Araújo, R. G., Rodriguez-Jasso, R. M., Ruiz, H. A., Pintado, M. M. E., & Aguilar, C. N. (2018). Avocado by-products: Nutritional and functional properties. Trends in Food Science and Technology, 80(October 2017), 51–60. https://doi.org/10.1016/j.tifs.2018.07.027
Ariati, L. I. P. (2019). Faktor-Faktor Resiko Penyebab Terjadinya Stunting Pada Balita Usia 23-59 Bulan. OKSITOSIN : Jurnal Ilmiah Kebidanan, 6(1), 28–37. https://doi.org/10.35316/oksitosin.v6i1.341
Dhening, M. Y., & Tokan, F. B. (2023). Peningkatan Literasi Masyarakat Dalam Upaya Mencegah Stunting di Desa Oringbele Kecamatan Witihama Kabupaten Flores Timur. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 6(3), 652–661.
Dinas Kesehatan Tulungagung. (2024). Profil Kesehatan Tahun 2022.
Ilmani, D. A., & Fikawati, S. (2023). Nutrition Intake as a Risk Factor of Stunting in Children Aged 25–30 Months in Central Jakarta, Indonesia. Jurnal Gizi Dan Pangan, 18(2), 117–126. https://doi.org/10.25182/jgp.2023.18.2.117-126
Kemenkes. (2023). Prevalensi Stunting di Indonesia Turun ke 21,6% dari 24,4%. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20230125/3142280/prevalensi-stunting-di-indonesia-turun-ke-216-dari-244/
Kemenkes. (2024). 1000 HPK Kunci Cegah Stunting. https://ayosehat.kemkes.go.id/1000-hpk-kunci-cegah-stunting
Pratelli, G., Tamburini, B., Badami, G. D., Lo Pizzo, M., De Blasio, A., Carlisi, D., & Di Liberto, D. (2024). Cow’s Milk: A Benefit for Human Health? Omics Tools and Precision Nutrition for Lactose Intolerance Management. Nutrients, 16(2), 1–25. https://doi.org/10.3390/nu16020320
Rasdianah, N., & Makkulawu, A. (2024). MAKANAN PENDAMPING PENCEGAHAN STUNTING DI DESA. Kumawula, 7(1).
Sharma, K. D., Karki, S., Thakur, N. S., & Attri, S. (2012). Chemical composition, functional properties and processing of carrot-A review. Journal of Food Science and Technology, 49(1), 22–32. https://doi.org/10.1007/s13197-011-0310-7
WHO. (2014). Global nutrition targets 2025: stunting policy brief. https://www.who.int/publications/i/item/WHO-NMH-NHD-14.3
WHO. (2024). Prevalence of stunting in children under 5 (%). https://www.who.int/data/gho/data/indicators/indicator-details/GHO/gho-jme-stunting-prevalence
DOI: https://doi.org/10.24198/kumawula.v7i3.55184
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Kumawula: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Terindeks Di:
 














21.png) 
  
 

 
  
  
 

 
 

 
  
 