PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PEMBUATAN BIBIT JAMUR TIRAM DI DESA TONDOK BAKARU MAMASA SULAWESI BARAT
Abstrak
One of the challenges in oyster mushroom cultivation faced by the Andika Makmur Sejahtera Farmer Group in Tondok Bakaru Village, Mamasa Regency, is the limited access to oyster mushroom spawn. The community's lack of knowledge and understanding related to spawn production, compounded by limited equipment and facilities, necessitates the importation of oyster mushroom spawn from outside the island of Sulawesi. This situation affects the efficiency of the production process and results in high costs. To address this challenge, a team from Universitas Sulawesi Barat, supported by a team from Universitas Negeri Makassar, provided training and assistance in producing F0, F1, and F2 oyster mushroom spawn to members of the oyster mushroom farmer group in Tondok Bakaru Village. The aim of this community service program is to equip farmer group members with the skills and knowledge required for producing oyster mushroom spawn and using the necessary equipment. The program began with a field observation of the target partner’s conditions, both in person and through remote communication. This was followed by a coordination phase between the implementation team and the supporting team regarding the planned community service activities. The implementation phase included the delivery of materials on oyster mushroom spawn production techniques, accompanied by demonstrations and hands-on practice by farmer group members. The program concluded with monitoring and evaluation to assess the program's success. The training and assistance activities resulted in an 85.22% increase in community knowledge, indicating that these activities were effective in supporting the progress of oyster mushroom cultivation in Tondok Bakaru Village.
Salah satu tantangan budidaya jamur tiram yang dialami oleh Kelompok Tani Andika Makmur Sejahtera di Desa Tondok Bakaru, Kabupaten Mamasa adalah sulitnya akses untuk memperoleh bibit jamur tiram. Kurangnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat terkait pembuatan bibit, ditambah dengan minimnya fasilitas peralatan yang dimiliki sehingga bibit jamur tiram harus didatangkan dari luar Pulau Sulawesi. Hal ini berdampak pada kurang maksimalnya proses produksi dan tingginya biaya yang dikeluarkan. Untuk menjawab tantangan tersebut, tim Universitas Sulawesi Barat didampingi oleh tim Universitas Negeri Makassar memberikan pelatihan dan pendampingan pembuatan bibit jamur tiram F0, F1, dan F2 kepada anggota kelompok tani jamur tiram di Desa Tondok Bakaru. Tujuan program pengabdian ini adalah untuk membekali anggota kelompok tani kemampuan dan keterampilan dalam membuat bibit jamur tiram dan menggunakan peralatan pendukung. Tahapan kegiatan dimulai dari observasi kondisi mitra sasaran secara langsung di lapangan dan melalui komunikasi jarak jauh. Dilanjutkan dengan tahapan koordinasi antara tim pelaksana dan tim pendamping terkait rencana kegiatan pengabdian yang akan dilakukan. Tahapan implementasi kegiatan dilakukan dengan pemberian materi terkait teknik pembuatan bibit jamur tiram yang dilanjutkan dengan demonstrasi dan praktik langsung oleh anggota kelompok tani. Program pengabdian ini diakhiri dengan monitoring dan evaluasi terhadap keberhasilan program yang telah dilaksanakan. Kegiatan pelatihan dan pendampingan memberikan peningkatan pengetahuan Kelompok Tani Andika Makmur Sejahtera hingga 85,22% yang menunjukkan bahwa kegiatan pelatihan dan pendampingan pembuatan jamur tiram ini efektif untuk mendukung kemajuan proses budidaya jamur tiram di Desa Tondok Bakaru.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Ariandi, Manguntungi, A. B., Nurdin, G. B., Nurdin, M. R. T. J. P., Sari, A. P., Arhim, M., & Muis, N. (2022). Potensi & budidaya jamur tiram di Sulawesi Barat. PT Global Eksekutif Teknologi.
Arum, A. P., Setiyono, S., & Subroto, G. (2021). Empowerment of oyster mushroom farmers in Karangpring Village, Jember, through training on making oyster mushroom seeds F0, F1, and F2. Warta Pengabdian, 15(2), 98-109.
Azizah, S. N., & Rosida, R. (2023). Edukasi dan pelatihan budidaya jamur tiram (Pleurotus ostreatus) di Desa Jenggawah Jember.Jurnal Pengabdian Kolaborasi dan Inovasi IPTEKS, 1(2), 129-140.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Ciamis. (2019). Kabupaten Pangandaran dalam angka 2019.
Badarina, I., Sulistyowati, E., Efendi, Z., Febriani, A., Ramadanti, D., & Indriani, D. S. (2023). Pelatihan membuat bibit jamur tiram putih dari bahan lokal bersama kelompok petani pengusaha jamur di Desa Suro Ilir Kabupaten Kepahiang. Panrita Abdi: Jurnal Pengabdian pada Masyarakat, 7(3), 575–583.
Bungin, B. (2007). Penelitian kualitatif: Komunikasi, ekonomi, kebijakan publik, dan ilmu sosial lainnya (Vol. 2). Kencana.
Chambers, R. (1994). The origins and practice of participatory rural appraisal. World Development, 22(7), 953–969.
Darwis, R. S., Resnawaty, R., & Nuriyah, E. (2020). Peningkatan sensitivitas kepemimpinan lokal dalam pengelolaan Sungai Citarum melalui teknik participatory rural appraisal (PRA) di Desa Rancamanyar. Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(1), 48–59.
Ferial, S. A., Syaiful, A., & Dachlan, D. (2020). Growth of F0 seedlings of oyster mushrooms (Pleurotus ostreatus) with different ages of explants. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 486,012-092.
Halimah, A. S., & Nadja, R. A. (2024). Profitabilitas jamur tiram putih pada unit usaha Bionuisi. Mimbar Agribisnis: Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis, 10(2), 2635–2641.
Handayani, S. (2009). Penerapan metode penelitian participatory research appraisal dalam penelitian permukiman vernakular (permukiman kampung kota). Dalam Proceeding Seminar Nasional Penelitian Arsitektur–Metoda dan Penerapannya Seri (Vol. 2, p. 1).
Handoyo, P., & Sudrajat, A. (2020, Januari). Pemetaan sosial untuk perencanaan pemberdayaan masyarakat Desa Kemantren, Lamongan. Dalam International Joint Conference on Arts and Humanities (IJCAH 2020).
Hastuti, L. D. S., Yurnaliza, Y., & Fauzi, F. (2022). Science and Technology in Manufacture of Oyster Mushroom Seedlings. ABDIMAS TALENTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 7(2), 678-684.
Hatta, M., & Agussalim, A. A. R. (2024). Optimasi media dan teknik sterilisasi untuk meningkatkan kualitas miselium bibit F2 jamur tiram (Pleurotus ostreatus). AGROTEK: Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian, 8(2), 119–125.
Huda, S., Utami, A. F., & Mubarrok, M. R. A. H. (2023). Sebagai upaya meningkatkan pendapatan masyarakat Desa Wonomerto melakukan budidaya jamur tiram putih. Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Indonesia, 2(4), 11–17.
Indraningsih, K. S., & Swastika, D. K. (2021). Akselerasi pembangunan pertanian wilayah tertinggal melalui penguatan kapasitas petani dan kelompok tani. Forum Penelitian Agro Ekonomi, 39(2), 147–164.
Irawati, W. (2021). Praktikum virtual tentang pembuatan medium potato dextrose agar secara sederhana dan isolasi jamur pada biji-bijian. Bio-Edu, 6(3), 289–299.
Kandatong, H., & Kusmiah, N. (2023). Strategi pemasaran jamur tiram di Dusun Basseang Kecamatan Anreapi Kabupaten Polewali Mandar. Jurnal Agroterpadu, 2(1), 101–106.
Mardianti, N. A., Saadah, S., Nadja, R. A., Tenriawaru, A. N., & Sulianderi, N. M. V. (2024). Strategi pemasaran efektif untuk meningkatkan produksi dan pendapatan usaha jamur tiram (Studi kasus PT Timur Mushroom Farm Desa Kuajang Kecamatan Binuang Kabupaten Polewali Mandar Sulawesi Barat). JIA (Jurnal Ilmiah Agribisnis): Jurnal Agribisnis dan Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, 9(1), 27–37.
Mikrianto, E., Yunus, R., & Rohman, T. (2023). Pembibitan jamur tiram UKM Jamur di Desa Karang Indah Kabupaten Barito Kuala Kalimantan Selatan. Jurnal Pengabdian ILUNG (Inovasi Lahan Basah Unggul), 2(3), 515-525.
Miles, M. B., & Huberman, A. M. (1994). Qualitative data analysis: An expanded sourcebook. Sage.
Lullulangi, M. (2016). Tipologi arsitektur tradisional Mamasa, Sulawesi Barat. Langkau Betang, 2(1), 1–9.
Mulyana, M., Pawan, A. P., & Maabuat, E. E. (2022). Pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan desa wisata Tondok Bakaru di Kecamatan Mamasa Kabupaten Mamasa Provinsi Sulawesi Barat. J-3P (Jurnal Pembangunan Pemberdayaan Pemerintahan), 16–32.
Putra, D. P., Salihat, R. A., & Desi, Y. (2021). PKM usaha produksi jamur tiram dan olahannya di Nagari Bisati Sungai Sariak Kecamatan VII Koto Kabupaten Padang Pariaman. LOGISTA: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat, 5(1), 153–160.
Rahayu, S., & Martono, D. S. (2019). Optimizing quality of white oyster mushroom seeds through plant propagation. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 347,012-027.
Sitepu, W. & Nurrohman, S. (2024, October 29). Cara praktis menyimpan jamur tiram agar tahan lama di kulkas. Liputan6.com. Citizen6. Retrieved August 1, 2025, from https://www.liputan6.com/citizen6/read/5764326/cara-praktis-menyimpan-jamur-tiram-agar-tahan-lama-di-kulkas?page=2
Strauss, A., & Corbin, J. (2003). Penelitian kualitatif. Pustaka Pelajar.
Sugiyono. (2008). Metode penelitian pendidikan: Pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Alfabeta.
Tjokrokusumo, D., Widyastuti, N., & Giarni, R. (2015). Diversifikasi produk olahan jamur tiram (Pleurotus ostreatus) sebagai makanan sehat. Dalam Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia, 1(8), 2016–2020.
Widyastuti, N. (2013). Pengolahan jamur tiram (Pleurotus ostreatus) sebagai alternatif pemenuhan nutrisi. Jurnal Sains dan Teknologi Indonesia, 15(3).
Zarmiyeni, Z. (2016). Pertumbuhan bibit F2 jamur tiram pada berbagai komposisi media. Rawa Sains: Jurnal Sains STIPER Amuntai, 6(2), 447–452.
DOI: https://doi.org/10.24198/kumawula.v8i2.58930
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Kumawula: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Terindeks Di: