BOBOKO SEBAGAI SIMBOL KESEMPURNAAN: MEMAHAMI MAKNA BENTUK DASAR DALAM BUDAYA SUNDA

Abstrak

ABSTRAK

Dalam budaya visual terdapat tiga bentuk dasar benda, yaitu persegi, segitiga dan lingkaran. Ketiga bentuk ini memiliki makna sesuai dengan konteks masyarakatnya atau wilayah keilmuannya. Dalam budaya Sunda, ketiga bentuk dasar ini terdapat dalam peribahasa dipakai sebagai lambang kesempurnaan tiga aspek, yaitu kesempurnaan perilaku, tempat, dan spiritual. Makalah ini bertujuan mencari implementasi makna kesempurnaan tiga bentuk dasar tersebut dalam perabotan tradisional yang masih dipakai masyarakat Sunda khususnya di desa Kanekes (Baduy) sebagai lokasi studi kasus. Untuk memahami makna bentuk dasar yang terdapat pada perabotan tradisional, diperlukan kajian latar belakang masyarakat pembuat dan pemakai peralatan tersebut. Untuk itu, dipakai metode interpretasi kritik biografis. Salah satu perabotan tradisional masyarakat Sunda adalah boboko. Penggunaan utama boboko adalah untuk wadah nasi. Dari segi bentuknya, boboko dibentuk dari tiga bentuk dasar tersebut. Kaki berupa bentuk persegi, badan menggunakan bentuk dasar kerucut dan lingkaran pada bagian mulut. Tiga bentuk dasar yang bermakna kesempurnaan dipakai untuk bentuk boboko karena fungsi utamanya adalah wadah nasi. Dalam kosmologi Sunda, terdapat pohaci Sanghyang Asri yang merupakan dewi padi. Bentuk boboko merupakan upaya masyarakat Sunda menghormati dan memuliakan Pohaci Sanghyang Asri.

Katakunci:  bentuk dasar, boboko, makna simbolik, bahasa Sunda, pohaci sanghyang asri.

ABSTRACT

In visual culture, there are three basic shapes of objects, namely squares, triangles and circles. These three forms have meaning in accordance with the context of the community or their scientific area. In Sundanese culture, these three basic forms are found in proverbs as symbols of the perfection of three aspects, namely perfection of behavior, place, and spirituality. This paper aims to find the implementation of the meaning of the perfection of the three basic forms in traditional furniture that is still used by the Sundanese people, especially in the village of Kanekes (Baduy) as a case study location. To understand the meaning of the basic forms contained in traditional furniture, it is necessary to study the background of the people who make and use the equipment. For this reason, the biographical criticism interpretation method is used. One of the traditional Sundanese furniture is boboko. Boboko's main use is for rice containers. In terms of shape, boboko is formed from these three basic shapes. The legs are in the form of a square, the body uses a cone and a circle at the mouth. Three basic shapes which mean perfection are used for the boboko shape because its main function is a rice container. In Sundanese cosmology, there is pohaci Sanghyang Asri who is the goddess of rice. The boboko form is an effort by the Sundanese people to respect and honor Pohaci Sanghyang Asri.

Keywords: basic form, boboko, symbolic meaning, Sundanese language, pohaci sanghyang beautiful.