Pendampingan dan Edukasi pada Keluarga dengan Anak Stunting tentang Pembuatan Suplemen Daun Kelor melalui Studi Antropometri

Herwin Herwin, Abu Dzar Al Ghifari, Chikyta Putri Hijriah, Nur Fadilla, Andi Alifka Kadir, Andini Zabrina, Armiany Azzahra, Sainal Abidin, Indah Pratiwi, Ayyub Harly Nurung, Rachmat Kosman

Abstract


Kasus stunting di Indonesia merupakan salah satu permasalahan kesehatan di masyarakat salah satunya adalah desa Tamangapa kecamata Ma’rang kabupaten Pangkep Provinsi Sulawesi Selatan yang sebagian besar masyarakat berprofesi sebagai petani dan nelayan sehingga mayoritas tidak memiliki penghasilan tetap. Tingginya kasus stunting diperlukan adanya upaya untuk menurunan kasus tersebut dengan melalui Program Klolistik Pemberdayaan Desa (PHP2D) yang melibatkan masyarakat ibu PKK dalam pemanfaatan daun Kelor (Moringa oleifera L.) sebagai suplemen makanan. Tujuam dari PHP2D ini adalah pemanfaatan daun Kelor sebagai suplemen makanan untuk anak stunting dibawah usia 5 tahun. Pelaksanaan tim PHP2D bersama ibu PKK menggunakan metode pendampingan dan edukasi keluarga terdampak stunting selama 4 bulan yaitu bulan agustur, september, oktober, november dengan evaluasi berdasarkan indikator pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar lengan dan lingkar perut. Evaluasi tingkat keberhasilan daun Kelor sebagai suplemen makanan berdasarkan pemahaman keluarga dan ibu PKK menggunakan uji statistik independen dan pengukuran indikator dengan observasi kasus stunting pada 4 dusun desa Tamangapa yaitu dusun Balombong  sebanyak 10 anak, dusun Butiti sebanyak 14 anak, dusun Bawasalo sebanyak 11 anak dan dusun Kalukue sebanyak 12 anak. Hasil evaluasi dengan total anak stunting sebanyak 47 anak desa Tamangapa diperoleh keberhasilan tingkat penurunan sangat signifikan yaitu sebanyak 100% anak bebas stunting.


References


Adriani, M. (2012). Pengantar Gizi Masyarakat. Jakarta: Prenada Media Gru.

Aguayo, V. M., & Menon, P. (2016). Stop stunting: Improving child feeding, women’s nutrition and household sanitation in South Asia. Maternal and Child Nutrition, 12, 3–11. https://doi.org/10.1111/mcn.12283.

Anwar, F., Khomsan, A., Mauludyani, A. V. ., & Ekawidyani, K. R. (2012). Masalah dan Solusi Stunting Akibat Kurang Gizi d Wilayah Pedesaan. Bogor: IPB Press.

Arif, N. (2009). ASI dan Tumbuh Kembang Bayi. Yogyakarta: Med-Press.

Badan Pusat Statistik (BPS). (2020). Laporan Indeks Khusus Penanganan Stunting (Jakarta). Badan Pusat Stastitik.

Batubara, N. S., & Rangkuti, N. A. (2022). Pengukuran Antropometri Untuk Deteksi Dini Stunting Pada Anak Di Tkit Bunayya Kota Padangsidimpuan Tahun 2021. Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa, 4(1), 20–25. https://doi.org/https://doi.org/10.51933/JPMA.V4I1.726.

Fitri, S. Y. R., Pratiwi, S. H., & Yuniarti, E. (2021). Pendidikan Kesehatan dan Skrining Tumbuh Kembang Balita. Media Karya Kesehatan, 4(2), 144–153. https://doi.org/10.24198/mkk.v4i2.28287.

Glover-Amengor, M., Aryeetey, R., Afari, E., & Nyarko, A. (2017). Micronutrient composition and acceptability of Moringa oleifera leaf-fortified dishes by children in Ada-East district, Ghana. Food Science and Nutrition, 5(2), 317–323. https://doi.org/10.1002/fsn3.395.

Hasdianah, Siyoto, S., & Peristyowati, Y. (2014). Gizi, Pemanfaatan Gizi, Diet, dan Obesitas. Tasikmalaya: Nuha Medika.

Kemenkes RI. (2018). Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar 2018. Jakarta.

Lestari, E. D., Hasanah, F., & Nugroho, N. A. (2018). Correlation between non-exclusive breastfeeding and low birth weight to stunting in children. Paediatrica Indonesiana, 58(3), 123–127. https://doi.org/10.14238/pi58.3.2018.123-7.

Muliawati, D., Sulistyawati, N., & Utami, F. S. (2019). Manfaat Ekstrak Moringa Oleifera Terhadap Peningkatan Tinggi Badan Balita. Prosiding Seminar Nasional Karya Husada Yogyakarta, 46–55.

Rosyidah, A. Z., & Ismawati, R. (2016). Studi Tentang Tingkat Kesukaan Responden Terhadap Penganekaragaman Lauk Pauk Dari Daun Kelor ( Moringa oleivera ). Jurnal Online Program Studi S1 Tata Boga, 5(1), 17–22.

Schmidt, C. W. (2014). Beyond malnutrition: The role of sanitation in stunted growth. Environmental Health Perspectives, 122(11), A298–A303. https://doi.org/10.1289/ehp.122-A298.

Schultink, W. (2015). UNICEF’s Approach to Scaling-Up Nutrition Programming for Mothers and Their Children. New York.

Semba, R. D., De Pee, S., Berger, S. G., Martini, E., Ricks, M. O., & Bloem, M. W. (2007). Malnutrition and infectious disease morbidity among children missed by the childhood immunization program in Indonesia. Southeast Asian Journal of Tropical Medicine and Public Health, 38(1), 120–129.

Simbolon, D. (2021). Peningkatan Kemampuan Kader Kesehatan dalam Deteksi Stunting pada Anak Usia 6-24 Bulan melalui Pelatihan Penggunaan Meteran Deteksi Risiko Stunting Pendahuluan Masalah Stunting menggambarkan keadaan status gizi kurang yang bersifat kronik yang terjadi sel. Media Karya Kesehatan, 4(2), 194–205.

Soedikno, I. R. I. (2020). Mengawal Pencapaian Target Penurunan Stunting Dalam RPJMN 2024.

Supirasa, N. D. I. (2016). Penilaian Status Gizi (2nd ed.). Jakarta: EGC.

Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K). (2017). 100 Kabupaten/Kota Prioritas untuk Intervensi Anak Kerdil (Stunting). Jakarta.

UNICEF. (2013). Improving Child Nutrition : The Achievable Imperative for Global Progress (New York). UNICEF.




DOI: https://doi.org/10.24198/mkk.v6i1.38264

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


JURNAL INI TERINDEKS DI:

 

 

 

Penerbit :


Fakultas Keperawatan, Universitas Padjadjaran
Jalan Raya Bandung-Sumedang Km. 21 Jatinangor, Sumedang, Indonesia 45363
WA: 085317736810 

Tlp. 022-7795596
Email: info.mkk.keperawatan@unpad.ac.id

Email: novita.trivita@gmail.com

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License

hit
counter