PERBANDINGAN KEBIJAKAN MALAYSIA DAN INDONESIA TERHADAP PENGUNGSI ROHINGYA
Abstrak
Abstrak
Tulisan ini membahas perbedaan kebijakan antara Malaysia dan Indonesia bagi pengungsi Rohingya dari Myanmar. Kedua negara memiliki kesamaan dalam hal belum diratifikasinya Konvensi 1951 tentang Status Pengungsi dan Protokol 1967, serta keduanya sama-sama negara berpenduduk mayoritas Muslim. Kajian terdahulu perihal pemberian kebijakan oleh Malaysia dan Indonesia, hanya membahas mengenai kebijakan yang dikeluarkan masing-masing negara atas terjadinya arus pengungsi Rohingya saja, serta adanya upaya penyelesaian konflik yang terbagi ke dalam tiga sudut pandang besar, yaitu politik domestik, keamanan, dan kajian mengenai UNHCR, tanpa mengulas lebih dalam akan penyebab utama terjadinya perbedaan kebijakan yang dibuat Malaysia dan Indonesia, mengingat berbagai kesamaan yang dimiliki kedua negara tersebut. Dengan menggunakan two-level games sebagai kerangka analisis, tulisan ini memaparkan variabel-variabel perundingan di level internasional dan perundingan di level nasional yang memiliki andil dalam pembentukan kebijakan negara. Argumen utama tulisan ini adalah tingkat sentimentil yang berbeda antara suatu negara dengan yang lain, sehingga menimbulkan reaksi yang berbeda pula atas terjadinya suatu hal dalam ranah internasional.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Alunaza, Hardi & Juani, M. Kholit. 2017. “Kebijaan Pemerintah Indonesia melalui Sekuritisasi Migrasi Pengungsi Rohingya di Aceh tahun 2012-2015”. Indonesian Perpective, Vol. 2, No. 1 (Januari-Juni), h. 1-17.
Azad, Ashraful & Jasmin, Fareha. 2013. “Durable Solutions to The Protracted Refugee Situation: The Case of Rohingyas in Bangladesh”, Journal of Indian Research, Vol.1, No.4, October-December, 2013, 25-35.
ISSN: 2321-4155
Bloom, Pazit Ben-Nun, Gizem Arikan, & Marie Courtemanche. 2015. “Religious Social Identity, Religious Belief, and Anti-Immigration Sentiment”. American Political Science Review, Vol. 109, No. 2.
DOI: 10.1017/S0003055415000143
Downman, Scott & Kasus Ubayasiri. 2017. “Smuggled or Traffcked: The Story of the Rohingya”. Journalism for Social Change in Asia Reporting Human Rights, pp. 97-118. London: Springer Nature.
DOI: 10.1057/978-1-349-95179-6
Edhy, Ali Wiji, et. al. 2016. “Profil Pengungsi Rohingya di Indonesia” dalam Susetyo, Heru, Fitria, & Rozaq Asyhari. Rohingya Stateless People and Nowhere to Go. Jakarta Timur: Pusat Advokasi Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia (PAHAM).
Farzana, Kazi Fahmida. 2017. Memories of Burmese Rohingya Refugees. New York: Springer Nature.
Grewcock, Michael. 2018. “Bordering on Denial: State Persecution, Border Controls and the Rohingya Refugee Crisis” dalam Bhatia, Monish, Scott Poynting, & Waqas Tufail. Media, Crime and Racism, pp. 161–180.
DOI: 10.1007/978-3-319-71776-0_9
Hsien-Li, Tan. 2013. “ASEAN's Impact on Myanmar's Transformation: Human Rights and Beyond”. Proceedings of the Annual Meeting (American Society of International Law) , Vol. 107, International Law in a Multipolar World (2013), pp. 293-296. Cambridge: Cambridge University Press on behalf of the American Society of International Law.
https://www.jstor.org/stable/10.5305/procannmeetasil.107.0293
Kaveri. 2017. “Being Stateless and the Plight of Rohingyas”. Peace Review: A Journal of Social Justice, 29, pp. 31-39. Taylor & Francis Group, LLC.
DOI: 10.1080/10402659.2017.1272295
Kosem, Samak & Amjad Saleem. 2016. “Religion, nationalism, and the Rohingya’s Search for Citizenship in Myanmar” dalam Mason, Robert. Muslim Minority-State Relations: Violence, Integration, and Policy. London: Palgrave Macmillan.
DOI 10.1007/978-1-137-52605-2
Loescher, Gil. 2001. “The UNHCR and World Politics: State Interests vs. Institutional Autonomy”. The International Migration Review, Vol. 35, No. 1, Special Issue: UNHCR at 50: Past, Present and Future of Refugee Assistance, pp. 33-56. New York: Sage Publications.
https://www.jstor.org/stable/2676050
Nainggolan, Poltak Partogi. 2017. Aktor Non-Negara: Kajian Implikasi Kejahatan Transnasional di Asia Tenggara. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor, 2017, h. v.
Parashar, Archana & Alam, Jobair. 2018. “The National Laws of Myanmar: Making of Statelessness for the Rohingya”. International Migration, Vol. 57 (1). John Wiley & Sons Ltd.
DOI: 10.1111/imig.12532
Trihartono, Agus. 2018 “Myanmar’s Worsening Rohingya Crisis: A Call for Responsibility to Protect and ASEAN’s Response ” dalam Benjamin McLellan. Sustainable Future for Human Security: Society, Cities and Governance, pp. 3-16. Singapore: Springer Nature.
DOI 10.1007/978-981-10-5433-4
Sugiyono, P.D. 2012. Metode Penelitian Kualitatif – Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta, h.8.
Susetyo, Heru, Fitria, & Asyhari, Moh. Rozaq. 2016. Rohingya Stateless People and Nowhere to Go. Jakarta: Pusat Advokasi Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia (PAHAM) & Pusat Informasi dan Advokasi Rohingya Arakan (PIARA), h. 9.
Ullah, A. K. M. Ahsan. 2016. “Rohingya Crisis in Myanmar: Seeking Justice for the Stateless”. Journal of Contemporary Criminal Justice, volume: 32, issue: 3, pp. 285-301. Gadong: Universiti Brunei Darussalam.
https://remote-lib.ui.ac.id:2067/10.1177%2F1043986216660811
Yesmin, Sultana. 2016. “Policy Towards Rohingya Refugees: a Comparative Analysis of Bangladesh, Malaysia And Thailand”. Journal of the Asiatic Society of Bangladesh (Hum.), Vol. 61 (1), pp. 71-100.
http://www.asiaticsociety.org.bd/journal/4%20%20H_883.pdf
Zieck, Marjoleine. 2015. “Guidelines on International Protection No. 11: Prima Facie Recognition of Refugee Status (UNHCR)”. International Legal Materials, Vol. 54, No. 6 (2015), pp. 1115-1129. Cambridge: Cambridge University Press.
https://www.jstor.org/stable/10.5305/intelegamate.54.6.1115
DOI: https://doi.org/10.24198/padjir.v2i2.26770
Padjadjaran Journal of International Relations Terindeks Di: