KERUPUK KULIT MANGGA SEBAGAI UPAYA DIVERSIFIKASI PRODUK PANGAN

Endah Wulandari

Abstrak


Berbagai perusahaan dan UKM telah memproduksi kerupuk untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Banyak jenis kerupuk
dibuat, mulai dari beras, tepung terigu ataupun dari tepung tapioka. Selain unsur enak di makan, unsur pemenuhan gizi sekarang mulai
diperhatikan oleh masyarakat, sehingga kerupuk yang berbahan baku yang mengandung gizi yang cukup mulai diminati. Diantaranya
adalah kerupuk berbahan baku buah dan sayur. Sayur dan buah merupakan salah satu komoditas yang mudah rusak (perishable),
sehingga diperlukan suatu cara pengolahan yang dapat meningkatkan daya tahan simpan komoditas tersebut. Tujuan utama pengolahan
pangan selain untuk mengawetkan produk yang perishable sehingga dapat disimpan dan dipasarkan sepanjang tahun baik di dalam
maupun luar negeri, pengolahan pangan juga dapat mengubah bahan pangan menjadi produk-produk baru sehingga produk memiliki
daya guna yang lebih tinggi. Salah satu metode pengolahan yang dapat dilakukan adalah pengolahan sayur dan buah menjadi kerupuk.
Terknologi dan proses pengolahan yang dilakukan belum sesuai dengan Cara Pengolahan Pangan yang Baik untuk Industri Rumah
Tangga (CPPB-IRT) yang dikeluarkan oleh LP POM RI sebagai acuan semua Industri Tumah Tangga seluruh Indonesia. Cara Produksi
pangan yang Baik adalah pedoman yang menjelaskan bagaimana memproduksi makanan agar bermutu, aman dan layak konsumsi.
CPPB merupakan salah satu faktor yang penting untuk memenuhi standar mutu atau persyaratan yang ditetapkan untuk pangan. Melalui
CPPB ini industri pangan dapat menghasilkan pangan yang bermutu, layak di konsumsi dan aman bagi kesehatan. Untuk itu perlu
dilakukan evaluasi rantai proses produksi yanng dilakukan oleh UKM sesuai dengan pedoman CPPB-IRT sehingga dihasilkan kerupuk
buah dan sayur yang aman dikonsumsi. Hasil pelatihan pada pengabdian masyarakat ini menghasilkan respon positif ditunjukan dengan
kehadiran peserta KWT lebih dari 50% dan formulasi kerupuk kulit mangga dengan imbangan 1:4 cukup disukai oleh peserta pelatihan.
Hasil evaluasi dan monitoring menunjukkan peningkatan pemahaman peserta pelatihan akan manfaat/potensi kulit mangga yang dapat
dijadikan sebagai bahan pembuatan kerupuk sebesar 37,38%, dan peningkatan pemahaman peserta pelatihan akan pentingnya cara
produksi pangan yangan baik sebesar 14,90%

Kata kunci: kerupuk, kulit mangga, CPPB-IRT, UKM


Teks Lengkap:

PDF

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

Jurnal ini Terindeks di: 

PENERBIT

Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran

Gedung Rektorat Universitas Padjadjaran Lt. 4, Jl. Ir. Soekarno Km. 21 Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat 45363