BOLU BATIK KASUMEDANGAN: UPAYA MENGENALKAN BATIK KASUMEDANGAN MELALUI BOLU KUKUS KARAKTER

Abstrak

Batik merupakan kain dengan pola khas warisan budaya Indonesia yang diakui UNESCO.  Setiap daerah memiliki ciri khas tersendiri mengenai model batik yang dikembangkan. Sumedang adalah salah satu kabupaten di Jawa Barat yang tidak memiliki tradisi membatik. Namun, sejak masa pemerintahan Presiden Soeharto yang menggalakkan batik sebagai kain khas Indonesia, beberapa tokoh masyarakat Sumedang tergerak untuk membuat dan mengembangkan kain batik yang disebut dengan Batik Kasumedangan. Hanya saja, Batik Kasumedangan ini kurang dikenal di masyarakat. Dalam era globalisasi, masyarakat yang mengenali identitas lokal sangat penting untuk mempertahankan eksistensi dalam dinamika budaya global yang tidak selamanya cocok dengan budaya lokal. Sebagai upaya untuk mengenalkan batik Kasumedangan di masyarakat, khususnya di RW 12 Desa Sayang, Kecamatan Jatinangor, tim Pengabdian Pada Masyarakat Prioritas Olahraga, Kesenian dan Kreativitas (PPMP OKK) membuat kegiatan pengabdian pada masyarakat berupa bolu kukus karakter dengan motif batik Kasumedangan. Bolu karakter dipilih agar pengenalan batik menyasar pada ibu-ibu sebagai kelompok masyarakat yang mampu mempengaruhi keluarga dan tetangga. Metode yang dilakukan dalam PPMP OKK adalah pelatihan membuat bolu batik Kasumedangan yang sebelumnya didahului oleh riset tetang motif-motif batik Kasumedangan dan teknik membuat bolu batik kasumedangan. Beberapa uji coba membuat bolu Batik Kasumedangan dilakukan untuk menghasilkan motif yang cocok. Tidak semua uji coba bolu batik Kasumedangan berhasil. Tim PPMP OKK mencatat kekurangan dari setiap uji coba dan memperbaikinya dalam uji coba berikutnya. Hasil PPMP OKK ini menunjukkan bahwa masyarakat di RW 12 Desa Sayang baru mengetahui tentang Batik Kasumedangan dan antusias dengan pelatihan Bolu Batik Kasumedangan.

Kata Kunci: Bolu Batik Kasumedangan, Globalisasi, Budaya Lokal