GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG PENTINGNYA AKTIVITAS FISIK SEBAGAI PENCEGAH SINDROM METABOLIK PADA STAF PERGURUAN TINGGI DI JAWA BARAT
Abstrak
Sindroma metabolik merupakan kelainan metabolik yang biasanya diakibatkan oleh obesitas. Sindrom ini merupakan kumpulan faktor-faktor risiko seperti obesitas, tingginya guladarah puasa, penurunan kadar HDL dan peningkatan Trigliserida darah. Sindroma metabolic dapat mengakibatkan terjadinya penyakit jantung, hipertensi, stroke dan diabetes. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan staff Perguruan Tinggi di Bandung mengenai pentingnya aktivitas fisik mereka dan kegiatan aktivitas fisik pada kehidupan kerja. Jenis penelitian menggunakan metode deskriptif dengan teknik pengambilan simple random sampling kepada 89 staff administrasi di Perguruan Tinggi di Bandung. Berdasarkan data yang diperoleh, diketahui bahwa tingkat pengetahuan responden mengenai kesehatan olahraga cukup tinggi, namun rendah mengenai pengetahuan tentang durasi dan frekuensi olahraga. Sedangkan hasil pengukuran tingkat aktivitas fisik sebanyak 19,10% memiliki nilai MET kurang dari 600 MET-menit/minggu (kategori rendah); kemudian rentang nilai 600-999 MET-menit/minggu 6,74%, pada rentang 1000-1999 MET-menit/minggu 10,11%, dan rentang nilai 2000-2999 MET-menit/minggu 8,99% (kategori sedang); nilai MET lebih dari 3000 MET-menit/minggu sebesar 55,06% (kategori tinggi). Berdasarkan hasil penelitian di atas diharapkan adanya pengembangan metode penyuluhan dengan metode yang baru dan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya melakukan aktivitas fisik agar terhindar dari sindroma metabolik sehingga terciptanya masyarakat yang memiliki tingkat kesehatan dan kebugaran yang tinggi.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Magdalena, Mahpolah, dan Yusuf, A. 2014. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN SINDROM METABOLIK PADA PENDERITA RAWAT JALAN DI RSUD ULIN BANJARMASIN. Jurnal Skala Kesehatan. Vol 5(2): 1-6.
Zahtamal, Rochmah, W., Prabandari, Y. S., dan Setyawati, L. K. 2014. Prevalensi Sindrom Metabolik pada Pekerja Perusahaan. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. Vol 9(2): 113-120.
Khomsan Ali, Solusi Makanan Sehat, 2006, PT Rajagrafindo Persada Jakarta.
Magdalena, dkk. 2010. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Obesitas pada Orang Dewasa di Kota Banjarmasin. Prossiding Seminar Ilmiah, Poltekkes Banjarmasin, hal : 20 – 33.
World Health Organization. 2018. Global Physical Activity Surveillance. Tersedia online di http://www.who.int/chp/steps/GPAQ/en/index.html [Diakses 24 November 2018]
Bull, F.C., Maslin, T.S., Armstrong, T. 2009. Global physical activity questionnaire (GPAQ): nine country reliability and validity study. J Phys Act Health. p:790-804.
Look AHEAD Research Group. 2010. Long-term effects of a lifestyle intervention on weight and cardiovascular risk faktors in individuals with type 2 diabetes mellitus. Arch Intern Med.Vol 170:1566-1575
Colberg, S.R., Sigal, R.J., Fernhall, B., et al. 2010. Exercise and type 2 diabetes. Diabetes Care. p147-162.
Sung KC, Ryu S, Lee JY, Kim JY, Wild SH, Byrne CD. 2016. Effect of exercise on the development of new fatty liver and the resolution of existing fatty liver. J. Hepatol. 65(4): 791-797.
Joseph MS, Konerman MA, Zhang M, Wei B, Brinza E, Walden P et al. 2018. Long-term outcomes following completion of a structured nutrition and exercise lifestyle intervention program for patients with metabolic syndrome. Diabetes Metab Syndr Obes. 11; 753-759.
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
Jurnal ini Terindeks di:
PENERBIT
Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran