RESIKO KARIES GIGI WARGA BINAAN LEMBAGA PEMASYARAKATAN WANITA SUKAMISKIN

Abstrak

Pendahuluan: Lembaga Pemasyarakatan merupakan suatu wadah atau tempat untuk melaksanakan pembinaan bagi para narapidana. Narapidana dalam melaksanakan program pembinaan harus dalam kondisi sehat dan diberikan pelayanan kesehtan yang layak. Aspek kesehatan yang perlu diperhatikan salah satunya yaitu kesehatan rongga mulut. Adanya penyakit rongga mulut akan mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Masalah kesehatan yang mungkin terjadi pada gigi seperti resiko karies karena setiap manusia yang memiliki gigi dapat bersiko terkena karies. Keterbatasan akses informasi, fasilitas kesehatan gigi, terbatasnya anggaran perawatan gigi bagi merupakan kendala dalam peningkatan kesehatan gigi dan mulut pada warga binaan.

Metode: Jumlah warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas II A secara keseluruhan adalah sebanyak 474 orang. Warga binaan yang mengikuti penyuluhan kesehatan gigi dan mulut  sebanyak 100 orang. Metode observasi yang dilaksanakan berupa Studi Lapangan, yang merupakan sebuah rangkaian tahapan yang disusun secara sistematis berupa penyuluhan dan kegiatan yang dilaksanakan dengan melihat serta berinteraksi secara langsung dengan objek secara realistik di tempat yang akan dituju

Hasil dan Pembahasan: Tingginya resiko karies pada warga binaan, dapat ditunjukan dari 76% warga memiliki resiko karies menyukai makan makanan yang mngandung gula serta frekuensi yang tinggi konsumsi tanpa pemeliharaan kesehatan gigi. 41% warga binaan menyikat gigi kurang dari satu kali bahkan tidak pernah sikat gigi. Keterbatasan informasi dan sarana mengakibatkan berbagai hal yang mendukung meningkatnya risik karies pada warga binaan lembaga pemasyarakatan sukamiskin wanita.

Kesimpulan: Edukasi mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut terhadap warga binaan sangat diperlukan karena kesehatan gigi dan mulut berperan penting pada kualitas hidup seseorang dan juga berkaitan dengan kesehatan tubuh secara keseluruhan