SUMBER-SUMBER INFORMASI LOKAL DALAM UPAYA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN KOMUNITAS PUSAT INFORMASI BUDAYA

Abstrak

Seiring waktu di episode komunikasi dan informasi terus bertambah dan berubah. Kini ada yang disebut media baru, masyarakat dipaksa harus semakin literate atas informasi baik yang  diterima maupun informasi yang akan dibagi kembali kepada orang lain. Dewasa ini baik di perkotaan maupun diperkampungan masyarakat mulai mengolah informasi ini menjadi komoditi dan eksistensi dirinya. Kondisi ini sesungguhnya momentum bagimana para penggiat literasi dan pemberdaya budaya, dalam upaya mengedukasi masyarakat literate terhadap sumber-sumber informasi lokalnya. Tujuan dari kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) ini adalah mengembangkan bagaimana warisan budaya leluhur dapat menjadi aset dalam pemberdayaan komunitas budaya, sehingga para penggiat budaya dan literasi melek atas potensi tersebut. Adapun metode yang digunakan adalah pelatihan dan pendidikan masyarakat. Hasil dan pembahasan menunjukkan bahwa sumber-sumber informasi lokal umumnya belum dikenal dan belum menjadi program kegiatan gerakan literasi oleh para penggiat literasi dan pemberdaya budaya. Rekonstrusi tradisi ngarumat budaya huma (ladang) sebagai upaya mendidik masyarakat cukup efektif dalam memberdayakan masyarakat pendukung kebudayaan tersebut. Respons komunitas dan masyarakat terhadap sumber informasi lokal, secara kuantitatif sangan menggembirakan, salah satunya ditunjukkan dengan Saung Budaya Tatar Karang kini menjadi pusat kegiatan masyarakat secara luas dan dua kegiatan PPM diadopsi menjadi program kegiatan budaya oleh masyaraka. Simpulan sumber-sumber informasi lokal tidak sekedar di konservasi namun dapat di olah menjadi kekuatan bangsa Indonesia di kancah dunia global. Salah satu upaya penyadaran masyarakat dapat dilakukan melalui pendekatan rekonstrusi budaya lokal.