PENGARUH INTERVENSI MEDIA POSTER DAN SELEBARAN TERHADAP PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU PELAJAR PESANTREN KABUPATEN KARAWANG MENGENAI TUBERKULOSIS

Abstrak

Tuberkulosis saat ini bukan hanya menjadi permasalahan di kalangan tenaga medis, melainkanjuga masyarakat umum. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan pada tahun 2016, Jawa Barat memiliki angka insidensi TBC Anak yang cukup tinggi, yaitu 200 per 100.000 populasi. Hal ini terjadi karena upaya penanggulangan yang belum maksimal, terutama terkait promosi kesehatan kepada masyarakat.Lingkungan pesantren merupakan lingkungan padat penghuni dan dapat menjadi faktor risiko penularan penyakit TBC. Mengetahui karakteristik dasar mengenai pengetahuan, sikap, dan perilaku pelajar pesantren di Kecamatan Tempuran sebagai  bagian dari kegiatan SupercampUniversitas Padjadjaran tahun 2018.

Studi potong lintang berbasis pengisian kuesioner mengenai pengetahuan, sikap, dan perilaku mengenai TBC, dilakukan sebelum dan sesudah penjelasan dengan menggunakan media poster dan pemberian selebaran terkait masalah TBCpada Agustus 2018. Satu minggu setelah pemaparan, kembali diberikan kuesioner untuk menilai pengetahuan mengenai TBC. Dengan menggunakan metode purposive sampling didapatkan 270 pelajar pesantren. Hasil penelitian dianalisis menggunakan uji Chi-kuadrat, dengan aplikasi SPSS 20.

Terdapat peningkatan pengetahuan pelajar pesantren terhadap penyakit TBC setelah sosialisasi, namun tidak signifikan secara statistik. Post-test 1 minggu menunjukkan penurunanan dalam pengetahuan dibandingkan dengansegera setelah pemaparan media poster. Mayoritas subjek menunjukkan sikap positif menolong dan memberi dukungan pada penderita TBC (54,7%). Mayoritas subjek akan pergi ke fasilitas kesehatan apabila terkena TBC (76,7%) namun masih ada subjek yang memilih ke apotek (6,6%) ataupun berobat alternatif (8,8%).

Intervensi dengan menggunakan media poster dan selebaran tidak cukup nyata meningkatkan pengetahuan pelajar pesantren mengenai TBC. Penggunaan metode intervensi yang lebih baik dan rutin perlu dipertimbangkan dalam intervensi peningkatan pengetahuan, sikap, dan perilaku terhadap TBC pada anak.