PEMBENTUKAN KADER KESEHATAN JIWA DI KABUPATEN PANGANDARAN

Taty Hernawaty, Dyah Setyorini, Indra Maulana, Hadi Suprapto Arifin

Abstrak


Upaya promosi kesehatan di Kabupaten Pangandaran masih belum optimal, termasuk program kesehatan jiwa. Pembentukan kader kesehatan jiwa merupakan salah satu wujud dari pemberdayaan masyarakat dan menjadi langkah yang tepat di Kabupaten Pangandaran dalam rangka mengoptimalkan program kesehatan pemerintah daerah mengatasi permasalahan kesehatan jiwa. Kegiatan ini sejalan dengan upaya penataan wilayah dan pengembangan potensi guna mencapai indeks keberhasilan pembangunan yang setinggi-tingginya di Kabupaten Pangandaran. Metode kegiatan didasarkan pada model promosi kesehatan, dimana kegiatan difokuskan pada upaya meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong diri sendiri serta mengembangkan kegiatan bersumber daya masyarakat. Pembentukan kader kesehatan jiwa ini diawali oleh nkegiatan sosialisasi dan selanjutnya para kader diberikan pendidikan kesehatan jiwa berupa penyuluhan dan pelatihan. Anggota kader kesehatan jiwa didominasi oleh kader yang aktif di Posyandu yang dipilih dari dua kecamatan di Kabupaten Pangandaran, yakni Cijulang dan Sidamulih.

Kata Kunci


kader, kesehatan jiwa, pangandaran, pembentukan

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Andina, E. (2013). Perlindungan bagi kelompok beresiko gangguan jiwa. ASPIRASI, 4 No.2.

Depkes RI. (2011). Promosi kesehatan di daerah bermasalah kesehatan. Retrieved Juni 2017, from http://www.depkes.go.id.

Dewi, D. S. (2015). Strategi pemerintah kabupaten ponorogo dalam penanganan penderita kesehatan jiwa. Retrieved Juli 5, 2017, from http://eprints.umpo.ac.id/.

Erana, G. (2015). Kredibilitas kader pusat informasi dan konseling (pik) dalam menginformasikan program penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja di kelurahan dadi mulya kota samarinda. eJournal Ilmu Komunikasi, 4 No.2, 224-238.

Humas UGM. (2015). Minim psikolog, ribuan penderita gangguan jiwa belum tertangani. Retrieved Juli 4, 2017, from https://ugm.ac.id/.

Kosasih, C. E., Isabella, C., & Sriati, A. (2018). Upaya Peningkatan Gizi Balita Melalui Pelatihan Kader Kesehatan. Media Karya Kesehatan, 90-100. doi:DOI: https://doi.org/10.24198/mkk.v1i1

Lumajang, D. (2014, Mei 14). Retrieved Januari 29, 2018, from http://dinkes.lumajangkab.go.id/kader-posyandu/

pangandarannews. (2017). Retrieved Juni 19, 2017, from www.pangandarannews.com.

Purnama, G., Yani, D. I., & Sutini, T. (2016, Juli). Gambaran stigma masyarakat terhadap klien gangguan jiwa di rw 09 desa cileles sumedang. Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia, Vol.2 No. 1, 31-39.

Suryani. (2015). Mengenal gejala dan penyebab gangguan jiwa. Retrieved Juni 27, 2017, from https://www.researchgate.net/.

Setyoadi, Ahsan, & Abidin, A. Y. (2013). Hubungan Peran Kader Kesehatan Dengan Tingkat Kualitas Hidup Lanjut Usia. Jurnal Ilmu Keperawatan, Vol. 1 No. 2, 183-192. Retrieved Januari 18, 2019, from jik.ub.ac.id/index.php/jik/article/view/28

Widjajanti, K. (2011). Model pemberdayaan masyarakat. Jurnal Ekonomi Pembangunan, 12 No.1, 15-27.


Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

Jurnal ini Terindeks di: 

PENERBIT

Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran

Gedung Rektorat Universitas Padjadjaran Lt. 4, Jl. Ir. Soekarno Km. 21 Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat 45363