HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK INDIVIDU PETANI DENGAN KOHESIVITAS KELOMPOK TANI TANAMAN OBAT

Iriana Bakti, Evi Novianti, Centurion Chandratama Priyatna, Heru Ryanto Budiana

Abstract


Petani merupakan salah satu elemen penting dalam proses pengelolaan tanaman obat di Jawa Barat. Mereka berusaha berinteraksi, baik dengan sesama anggota kelompoknya, maupun dengan kelompok lain, serta dengan para petugas yang membinanya, sehingga dari interaksi tersebut terbangun kohesivitas kelompok di antara mereka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) hubungan antara jenis kelamin petani dan kohesivitas kelompok tani, 2) hubungan lamanya bertani dengan kohesivitas kelompok tani, dan 3) hubungan antara luas lahan yang dimiliki dan kohesivitas kelompok tani. Metode yang digunakan dalam penelitian ini survei eksplanatif. Teknik analisis menggunakan korelasional, dan rumus statistik untuk menguji hipotesis adalah rank order Spearmans. Teknik pengumpulan data menggunakan angket, pedoman wawancara, dan studi kepustakaan. Populasi penelitian ini adalah kelompok tani tanaman obat di Jawa Barat. Teknik sampling yang digunakan adalah multy stage cluster sampling. Sampel penelitian berasal dari Kabupaten Bogor (K. T Lindung harapan dan K. L Tani Mekar), Kabupaten Sukabumi (Gapoktan Kamuningjaya), dan Kabupaten Majalengka (KT Melati, KT Dahlia, dan Cempaka Mukti). Seluruhnya ada 114 anggota. Hasil penelitian ini antara lain: 1) terdapat hubungan antara jenis kelamin petani dengan kohesivitas kelompok tani tanaman obat, 2) terdapat hubungan antara lamanya bertani dengan kohesivitas kelompok tani, dan 3) terdapat hubungan antara luas lahan yang dimiliki dengan kohesivitas kelompok tani. Secara umum karakteristik individu petani memiliki hubungan yang positif dengan kohesivitas kelompok tani. Petani mayoritas wanita pada umumnya memiliki kesamaan pandangan, senang pada kegiatan kelompok, menjadikan pertemuan kelompok sebagai wadah belajar untuk meningkatkan wawasan, pembagian tugas, dan kerja sama. Demikian pula dengan luas lahan yang dimiliki, relatif terbatas, menjadikan anggota kelompok tani tersebut merasa senasib dan tidak terdapat gap kepemilikan tanah, sehingga mereka bisa bekerja sama untuk mengelola tanaman obat disesuaikan dengan lahan yang ada. Lamanya bertani tidak ada hubungannya dengan kohesivitas, karena komoditas yang ditanam bukan komoditas unggulan.

Keywords


karakteristik individu, kohesivitias, kelompok tani, pengelolaan, tanaman obat

Full Text:

PDF

References


Bakti, I. (2015). Peran jejaring komunikasi dalam membangun kohesivitas kelompok tani di jawa barat. Jurnal Penelitian Komunuikasi, Edhu Tech, Tahun 14, Vol, No 3 Oktober

Hariadi, S. S. (2011). Dinamika kelompok. Sekolah pascasarjana universitas gadjah mada. Yogyakarta: Sekolah Pascasarjana

Harisman, K. (2014). Pengaruh kemampuan kerja sama kelompok tani terhadap penerapan teknologi sistem of rice intensification (SRI) di kabupaten sumedang. Jurnal UINSGD. Edisi Agustus 2014. Volume VIII, no.2

Hernanto, F. (1993). Ilmu usaha tani. Jakarta: Penebar Swadaya

Iskandar, E. & Caesar, M. R. (2103). Revitalisasi dan pemberdayaan kelembagaan masyarakat pedesaan dalam kerangka pembangunan desa partisipatif berkelanjutan. Jurnal Ilmiah ‘Politea’ FISIP Universitas Al-Ghifari, Vol 11 Nomor 5, Juli 2013 ISSN: 873-3741-1 22

Kurniawati, D. D. (2007). Manajemen sumber daya manusia. Jakarta: Salemba Empat

Manyamsari, I. & Mujiburrahmad. (2014). Karakteristik petani dan hubungannya dengan kompetensi petani lahan sempit (kasus di desa sinar sari kecamatan dramaga kab. Bogor jawa barat). Jurnal Agrisep Vol (15) No. 2, 2014. Hal. 70

Mislini, (2006). Analisis jaringan komunikasi pada kelompok swadaya masyarakat: kasus ksm di desa tamansari, kabupaten bogor, provinsi jawa barat. Tesis. Bogor: Sekolah Pascasarajan IPB

Myers, D. G. (2012). Psikologi sosial jilid 2. Jakarta: Salemba Humanika

Nitisemito, A. S. (2005). Manajemen personalia (manajemen sumber daya manusia), edisi kelima, cetakan keempat belas. Jakarta: Ghalia Indonesia

Purwanto, M. S. & Santoso, P. (2007). Penguatan kelembagaan kelompok tani dalam mendukung pembangunan pertanian di jawa timur. Malang: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian

Pusluhtan. (2002). Dinamika kelompok tani. Jakarta: Bumi Aksara

Pratiwi, E. (2010). Perilaku petani dalam mengelola lahan pertanian di kawasan rawan bencana longsor (studi kasus desa sumberejo, kecamatan batur, kabupaten banjarnegara-jateng

Rakhmat, J, (2008). Psikologi komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya

Sastrohadiwiryo, B. S. (2005). Manajemen tenaga kerja indonesia pendekatan administratif dan operasional. Jakarta: Bumi Aksara




DOI: https://doi.org/10.24198/prh.v1i2.10294

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Iriana Bakti, Evi Novianti, Centurion Chandratama Priyatna, Heru Ryanto Budiana

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

PRofesi Humas Indexed by:

   

Editorial Office of PRofesi Humas:

Faculty of Communication Science, Universitas Padjadjaran
Jl. Raya Bandung-Sumedang Km. 21 Jatinangor, Sumedang, Indonesia 45363
WA: +6282316731181 (Chat Only)

Telephone: +62227796954
Faxmile: +62227794122
Email: jurnal.profesihumas.fikom@unpad.ac.id


 


PRofesi Humas Supervised by:

View My Stats