DINAMIKA PRODUKSI PADI KAITANNYA DENGAN KETAHANAN PANGAN DI INDONESIA

Dini Rochdiani

Abstrak


Peningkatan produksi padi masih menjadi prioritas utama dalam  mendukung program ketahanan pangan dan agribisnis. Produksi padi harus terus ditingkatkan agar dapat memenuhi kebutuhan pangan yang terus meningkat. Namun demikian, segala upaya untuk meningkatkan produksi selalu mendapat masalah diantaranya berupa kekeringan, banjir, serta serangan hama, dan penyakit. Penelitian bertujuan untuk mengetahui dinamika produksi padi kaitannya dengan ketahanan pangan di Indonesia.  Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif. Sumber data diperoleh dari data sekunder dari BPS tahun 2020 dan 2021 berupa time series.. Hasil penelitian menjelaskan, bahwa penggunaan pupuk secara rasional dan berimbang merupakan faktor kunci dalam meningkatkan produksi padi, sedangkan rekomendasi pupuk yang berlaku saat ini masih bersifat umum dan belum mempertimbangkan  kandungan atau status hara tanah sehingga penggunaan pupuk tidak efisien. Produksi padi di Indonesia  tahun 2021umumnya mengalami penurunan  menjadi 54,42 juta  ton Gabah Kering Giling (GKG). Penurunan produksi terjadi  karena penurunan luas panen menjadi 10,41 juta hektar  Penurunan padi  disebabkan antara lain yang paling ekstrim yaitu oleh perubahan iklim dan gangguan hama dan  penyakit tanaman padi. Bila penurunan produksi padi terjadi secara terus menerus maka dikhawatirkan  dimasa yang akan dating masyarakat Indonesia akan mengalami kekurangan pangan, yang salah satunya dari padi yang dijadikan beras sebagai mankanan pokok masyarakat Indonesia.Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) (2022), produksi padi nasional pada 2021 berjumlah 54,42 juta ton gabah kering giling (GKG). Jumlah ini turun 233,9 ribu ton (0,43%) dibanding tahun sebelumnya.Jika dikonversi menjadi beras, volume produksinya mencapai 31,36 juta ton pada 2021, turun 140,73 ribu ton (0,45%) dari tahun sebelumnya.Penurunan ini dipicu oleh 


Teks Lengkap:

PDF

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.