MODEL PENGEMBANGAN ASURANSI PERTANIAN BERKELANJUTAN SEBAGAI UPAYA PENGELOLAAN RISIKO PRODUKSI PADI DI KABUPATEN TANGERANG
Abstrak
Perubahan iklim dianggap membahayakan keberlanjutan sektor pertanian bahkan mengancam ketahanan pangan global. Pemerintah Indonesia sejak tahun 2014 menggulirkan program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) untuk melindungi petani dan memastikan adanya modal kerja yang cukup untuk membiayai usahatani padinya pada musim berikutnya. Namun demikian, belum banyak petani yang memanfaatkannya. Tercatat hanya 6,58 persen petani di Kabupaten Tangerang yang sudah mengikuti AUTP. Sehingga perlu adanya kajian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan petani untuk berpartisipasi dalam program AUTP. Sebanyak 202 petani responden dari Kecamatan Legok dan Sepatan dipilih secara multistage cluster random sampling. Selanjutnya hasil analisis Smart PLS (Partial Least Square) menunjukkan bahwa keputusan berpartisipasi dalam program AUTP dipengaruhi oleh tingkat penerimaan risiko petani padi. Faktor perilaku petani, dan kebijakan terbukti secara signifikan mempengaruhi keputusan petani untuk ikut berpartisipasi dalam program AUTP. Sedang karakteristik petani dan media iklan dinyatakan tidak berpengaruh secara signifikan pada keputusan petani berpartisipasi dalam program AUTP namun berpengaruh signifikan terhadap tingkat penerimaan risiko. Model pengembangan asuransi pertanian disarankan memenuhi persyaratan kelayakan teknis, finansial (ekonomi), dan sosial budaya secara simultan supaya dapat berkelanjutan. Perlu dikembangkan sistem perlindungan petani dengan memberdayakan kelembagaan petani dan sistem kelembagaan asuransi pertanian yang kondusif untuk meminimalkan moral hazard sehingga viabilitas ekonomi pertanian dapat terwujud.
Teks Lengkap:
PDFRefbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.