Pemberitaan film A Man Called Ahok dan film 212 di media online

Safira Pratiwi Maulany, Aceng Abdullah

Abstract


Film A Man Called Ahok dan film 212: The Power of Love terinspirasi dari fenomena besar di masyarakat dan saling berhubungan di kehidupan nyata serta menarik perhatian media massa untuk memuat pemberitaannya, termasuk media online Republika dan CNN Indonesia yang diketahui memiliki perbedaan perspektif. Pemberitaan media dapat mempengaruhi eksistensi sebuah film, tetapi perbedaan perpektif media menyebabkan perbedaan sudut pandang dalam berita yang ditampilkan. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana perbedaan dua media dalam membingkai pemberitaan mengenai film A Man Called Ahok dan film 212: The Power Of Love dengan menggunakan gunakan metode framing dari Robert N. Entman yang melihat framing dalam dua dimensi yakni seleksi isu dan penonjolan aspek tertentu, dan unsur analisis media yang terdiri dari pendefinisian masalah; memperkirakan penyebab masalah; nilai moral yang ditampilkan; dan penyelesaian masalah yang dimunculkan dalam pemberitaan oleh masing-masing media. Hasil penelitian menunjukan bahwa Republika mendefinisikan film 212: The Power of Love sebagai film Islam yang sangat bagus dan patut ditonton karena mencerminkan nilai kemanusiaan dan nilai Islam sesungguhnya yang cinta damai, dan dalam memberitakan film 212: The Power of Love Republika cenderung mengarah pada promosi. CNN Indonesia membingkai kegagalan film 212: The Power of Love untuk mencapai 1 juta penonton dan kedua media sama-sama mendefinisikan film A Man Called Ahok sebagai film biografi yang apik baik dari segi cerita maupun teknis film, mengaitkan film dengan isu politik juga dibingkai oleh CNN Indonesia sebagai cerminan polarisasi bangsa.


Keywords


Film; pemberitaan; aksi 212; Ahok; analisis framing

Full Text:

PDF

References


Abdullah, A., Rosfiantika, E., & Puspitasari, L. (2018). Sosialisasi profesi wartawan bagi para kepala sekolah dasar se-kecamatan Lembang Kab. Bandung Barat. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2, No. 10. http://jurnal.unpad.ac.id/pkm/article/view/20358/9887.

Agustina, L. (2017). Framing aksi damai 2 Desember 2016 di media online. https://www.researchgate.net/profile/Lidya_Agustina4.

Alauddin, A. (2018). Konstruksi pemberitaan kasus Ahok di media online tentang penistaan agama. http://digilib.uinsby.ac.id/22866.

Alexa. (2018). Top sites in Indonesia. Diakses dari https://www.alexa.com/topsites/countries/ID.

Ardianto, E., Lukiati, K., & Siti, K,. (2007). Komunikasi massa suatu pengantar. Bandung. Penerbit: Simbiosa Rekatama Media.

Bungin, B. (2008). Konstruksi sosial media massa: kekuatan pengaruh media massa, iklan televisi, dan keputusan konsumen serta kritik terhadap Peter L. Berger & Thomas Luckmann. Jakarta. Penerbit: Prenada Media Group.

CNNIndonesia. (2018). Polarisasi bangsa di balik film Ahok dan Hanum. Diakses dari:https://www.cnnindonesia.com/nasional/20181114021615-20-346329/polarisasi-bangsa-di-balik-film-ahok-dan-hanum pada Maret sampai 10 Juli 2019.

Eriyanto. (2002). Analisis framing: konstruksi, ideologi, dan politik media. Yogyakarta. Penerbit: LKiS Printing Cemerlang.

Film Indonesia. (2018). Data penonton tahun 2018. Diakses dari http://filmindonesia.or.id/movie/viewer/2018#.XITbBMAzbIU.

Karman. (2012). Media dan konstruksi realitas. Jurnal Studi Komunikasi dan Media, Vol. 16, No. 1. https://jurnal.kominfo.go.id/index.php/jskm/article/download/160102/9.

Kelana, I. (2018). Film 212 the power of love diapresiasi. Diakses dari https://senggang.republika.co.id/berita/p8iz1s374/film-em212-the-power-of-loveem-diapresiasi.

McQuail, D. (2011). Teori komunikasi Massa McQuail. Jakarta. Penerbit: Salemba Humanika.

Morissan. (2010). Teori komunikasi massa: media, budaya, dan masyarakat. Bogor: Ghalia.

Mulyana, D. (2008). Ilmu komunikasi suatu pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nugroho, C. (2018). Relasi kuasa media dan isu gender dalam program televisi di Indonesia. ProTVF, Vol. 2, No. 2. https://doi.org/10.24198/ptvf.v2i2.20816.

Pawito. (2009). Komunikasi politik: media massa dan kampanye pemilihan. Yogyakarta: Jalasutra.

Permana, R. S. M., Abdullah, A. & Mahameru, J. N. (2019). Budaya menonton televisi di Indonesia: dari terestrial hingga digital. ProTVF, Vol. 3, No. 1. http://jurnal.unpad.ac.id/protvf/article/view/21220/10504.

Priherdityo, E. (2018). Mengukur kemampuan film ‘212’ memutihkan bioskop. Diakses dari https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20180509224055-220-297080/mengukur-kemampuan-film-212-memutihkan-bioskop.

Putra, M. A. (2018). Ulasan film: 212 the power of love. Diakses dari https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20180510104430-220-297133/ulasan-film-212-the-power-of-love.

Republika. (2018). Film 212 the power of love. Diakses dari https://republika.co.id/search/film%20212%20power%20of%20love.

Rezkisari, I. (2018). Film 212 jadi penyejuk di tengah teror bom Surabaya. Diakses dari: https://senggang.republika.co.id/berita/p8sufl328/film-em212em-jadi-penyejuk-di-tengah-teror-bom-surabaya.

Tamburaka, A. (2012). Agenda setting media massa. Jakarta: Rajawali Pers.

Wazis, K. (2012). Media massa dan konstruksi realitas. Malang: Aditya Media Publishing.




DOI: https://doi.org/10.24198/ptvf.v3i2.22940

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2019 Safira Pratiwi Maulany, Aceng Abdullah

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

ProTVF Indexed by:

    

Editorial Office of ProTVF:

Faculty of Communication ScienceUniversitas Padjadjaran
Jl. Raya Bandung-Sumedang Km. 21 Jatinangor, Sumedang, Indonesia 45363
WhatsApp: +6283111519064 (Anggi Lestari)

Telephone: +62227796954
Faximile: +62227794122
E-mail: jurnalprotvfunpad@gmail.com


 

ProTVF Supervised by:

View My Stats