Di balik Branded Web Series kategori drama fiksi karya Yandy Laurens
Abstract
Penelitian ini berusaha mengungkap bagaimana strategi yang dimiliki oleh filmmaker dalam kapasitasnya mengolah cerita naskah branded web series kategori drama fiksi yang memilih beriklan pada media digital. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui alasan brand mau menggunakan konsep filmmaker dengan pendekatan soft-selling, memahami strategi filmmakers dalam menyampaikan pesan brand dengan cara soft-selling, serta memahami peluang branded web series pada masa yang akan datang. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif, yaitu studi kasus eksplanatoris. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sedari awal pihak brand menginginkan untuk tidak melakukan hard-selling pada serial web. Filmmakers dibukakan kebebasan sebesar mungkin dengan tetap mengemban tanggung jawab serta kedewasaan yang telah disepakati, yaitu mengutamakan visi dari market yang diinginkan. Penting bagi filmmakers untuk membuat sebuah ekosistem yang sehat dalam bekerja. Peluang branded web series di ranah digital dalam lima tahun kedepan diproyeksikan masih sangat cerah. Penelitian ini memberikan saran praktis kepada pihak-pihak lain yang menginginkan untuk membuat branded web series dengan pendekatan soft-selling layaknya karya dari Yandy Laurens berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan ini. Tiap-tiap filmmakers agar dapat mendiskusikan dengan pihak brand ataupun agensi untuk dapat menemukan selling point dari tiap produk, mencatat hal-hal apa saja yang dapat mengungguli produk dari competitor lainnya, serta jelas menyasar market mana yang akan dituju. Selain itu, filmmakers diharapkan tidak menempatkan produk sebagai pahlawan yang menuntaskan semua permasalahan dari protagonis cerita. Produk harus diceritakan dengan natural dan tiap product placement yang ingin dibubuhkan agar diatur dalam rangkaian drama adegan sehingga masuk ke dalam cerita.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Bachri, B. S. (2010). Meyakinkan kualitas data melalui triangulasi pada penelitian kualitatif. Jurnal Teknologi Pendidikan, 10 (1), 46-62.
Binus. (2017). Customer path. Diakses dari https://scdc.binus.ac.id/imcb/2017/10/customer-path-5a/.
Digital 2019: Indonesia. (2019). Diakses dari https://datareportal.com/reports/digital-2019-indonesia?rq=indonesia.
Doyle, C. (2019). AIDA dalam a dictionary of marketing. Diakses dari https://oxfordreference.com/view/10.1093/oi/authority.20110803095432783.
Dutta, N. (2019). How is branded content different from native advertising?. Diakses dari https://vidooly.com/blog/difference-between-branded-content-and-native-advertising.
Ibrahim, I. S. (2011). Budaya populer sebagai kamunikasi; dinamika popscape dan mediascape di indonesia kontemporer. Yogyakarta: Jalasutra.
Kennedy, J. E. & Soemanagara, R. D., (2006). Marketing communication - taktik dan strategi. Jakarta: Buana Ilmu Populer.
Kotler, P. & Keller, K. L., (2012). Marketing management. Jakarta: Indeks Kelompok Gramedia.
Permana, R. S., Abdullah, A., Mahameruaji, J. N. (2019). Budaya menonton televisi di indonesia: dari terrestrial hingga digital. Pro TVF, 3 (1), 53-67.
Rulianto, A. (2018). Yandy laurens: semua seni ada disiplin ilmunya. Diakses dari: https://jurnalruang.com/read/1520575744-yandy-laurens-semua-seni-ada-disiplin-ilmunya.
Ryte Wiki. (2019). AIDA. Diakses dari https://en.ryte.com/wiki/AIDA.
Sabdarini, I. T. (2019). Opus creative economy outlook 2019. Diakses dari https://bekraf.go.id/pustaka/page/89-opus-creative-economy-outlook-2019-indonesia-version.
Salim, A. (2006). Teori dan paradigma penelitian sosial. Yoyyakarta. Penerbit Tiara Wacana.
Savitry, Y. (2019). ATL & BTL integration. Diakses dari https://www.youtube.com/.tch?v=cj49EdLRtyY&list=PLkKNAUVeVU_qyQdFfjO9zejCVXC4wdYBw&index=24.
Tampi, E. N. & Pamungkas, I. N. (2018). Analisis customer path 5a pada sponsor film AADC 2 sebagai program entertainment branding. Pro TVF, 2 (1), 69-86.
Tulus, B. Y. (2019). Belanja iklan digital Indonesia capai rp 40 triliun di 2018. Diakses dari https://merdeka.com/uang/belanja-iklan-digital-indonesia-capai-rp-40-triliun-di-2018.html.
Yin, R. K. (2014). Studi kasus: desain dan metode Jakarta: RajaGrafindo Persada.
DOI: https://doi.org/10.24198/ptvf.v3i2.23657
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Safina Zora Hassanah, Dian Wardiana Sjuchro, Jimi Narotama Mahameruaji

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
ProTVF Indexed by:
Editorial Office of ProTVF:
Faculty of Communication Science, Universitas Padjadjaran
Jl. Raya Bandung-Sumedang Km. 21 Jatinangor, Sumedang, Indonesia 45363
WhatsApp: +6283111519064 (Anggi Lestari)
Telephone: +62227796954
Faximile: +62227794122
E-mail: jurnalprotvfunpad@gmail.com
ProTVF Supervised by:
View My Stats