PEMBAKUAN EKSONIM SEBAGAI BAGIAN DARI LANGKAH STRATEGIS INTERNASIONALISASI BAHASA INDONESIA

Umrotun Nida

Abstrak


Sebagai salah satu bahasa dengan penutur terbanyak di Asia Tenggara, Bahasa Indonesia secara signifikan bertransformasi menjadi bahasa yang mampu beradaptasi dengan perubahan dunia. Salah satu arah perubahan tersebut bertujuan membawa bahasa Indonesia sebagai bahasa Internasional demi meningkatkan martabat bangsa Indonesia dalam percaturan global. Meskipun demikian, Bahasa Indonesia masih perlu mengembangkan kesiapan internal untuk membuktikan kemampuannya beradaptasi. Salah satu yang perlu dilakukan adalah ditetapkannya pembakuan eksonim sesuai tata aturan bahasa Indonesia. Eksonim merupakan nama yang digunakan dalam bahasa tertentu untuk fitur geografis yang terletak di luar area di mana bahasa itu digunakan, yang mana pada saat ini bahasa Indonesia belum memiliki set eksonim lengkap yang dapat menjadi pedoman penulisan. Oleh karena itu, dengan mengadaptasi metode Perencanaan Bahasa Haugen (1966), Fishman et al. (1971), dan Moeliono (1981) penelitian ini bertujuan memaparkan pentingnya pembakuan eksonim serta perencanaan yang perlu dilakukan demi tercapainya fungsi internasionalisasi bahasa Indonesia. Berdasarkan analisis, pembakuan eksonim sebagai salah satu langkah penting yang dapat menunjang internasionalisasi bahasa Indonesia perlu dilakukan perencanaan, pelaksanaan, serta penilaian yang didukung oleh pihak terkait, baik pemerintah maupun masyarakat.

 

As one of the most widely spoken languages in Southeast Asia, Indonesian has significantly transformed into a language that is able to adapt. This adaptation is aimed at making Indonesian an international language to increase the dignity of the Indonesian nation. However, the Indonesian language still needs to develop internal readiness to prove its ability to adapt. One thing that needs to be done is to establish standardization of exonyms according to Indonesian language rules. Exonyms are names used in a particular language for geographical features located outside the area where the language is spoken, and currently Indonesian does not have a complete set of exonyms that can be used as guidance. Therefore, by adapting the Language Planning method of Haugen (1966), Fishman et al. (1971), and Moeliono (1981), this study aims to explain the importance of standardization of exonyms and the planning that needs to be done in order to achieve the internationalization function of Indonesian. Based on the analysis, standardization of exonyms as one of the important steps that can support the internationalization of Indonesian requires planning, implementation, and assessment supported by the stakeholders, both government and society. 

 


Kata Kunci


Eksonim; Perencanaan Bahasa; Internasionalisasi Bahasa Indonesia

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Alisjahbana, S. (1976). Language Planning for Modernization: The Case of Indonesian and Malaysian. Berlin, Boston: De Gruyter Mouton. https://doi.org/10.1515/9783110819106

Amruddin. (2022). Paradigma kuantitatif, teori dan studi pustaka. In Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif (Eds.). Bandung: Media Sains Indonesia.

Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Resmi Konferensi Umum UNESCO. (2022). In Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Retrieved from https://setkab.go.id/bahasa-indonesia-jadi-bahasa-resmi-konferensi-umum-unesco/

Bahasa Indonesia, Salah Satu Bahasa Negara yang Berkembang Pesat di Dunia. (2022). In Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Retreived from https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2022/04/bahasa-indonesia-salah-satu-bahasa-negara-yang-berkembang-pesat-di-dunia#:~:text=Menurut%20catatan%20riset%20etnolog%20yang%20dilaporkan%20pada%20bulan,juta.%20Sementara%20itu%2C%20penutur%20bahasa%20Melayu%2019%20juta

Fishman, J. A., Das Gupta, J., Jernudd, B. H., & Rubin, J. (1971). Research outline for comparative studies of language planning. In B. H. Jernudd & J. Rubin (Eds.), Can Language be Planned?: Sociolinguistic Theory for Developing Nations (pp. 279–292). University of Hawai’i Press. https://doi.org/10.2307/j.ctv9zckn9.21

Haugen, E. (1966). Language conflict and language planning the case of modern Norwegian. London: Oxford University Press.

Introduction. (n.d). In United Nation Group of Experts on Geographical Names. Retrieved from https://ungegn.zrc-sazu.si/Home

Jordan, P. (2007). Criteria for the use of exonyms. In Ninth United Nations Conference on the Standardization of Geographical Names, New York (pp. 21-30).

Kongres Bahasa Indonesia XII. (2023). Retrieved from https://kbi.kemdikbud.go.id/portal.php

Lauder, F. A., Lauder, M. RMT. (2015). Ubiquitous place names; Standardization and study in Indonesia. Wacana, Jurnal of the Humanities of Indonesia. 16(2). Doi:10.17510/wacana.v16i2.383.

Lauder, Multamia RMT. (2024). Konsekuensi Internasionalisasi Bahasa Indonesia. In Bincang Budaya Dewan Guru Besar Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia.

Luxán, M. A., Tagle B. A. (2022). Exonyms in Spanish. Criteria and usage in cartography. National Geographic Institute of Spain. Retrieved from https://www.ign.es/web/libros-digitales/exonimos-en-espanol

Moeliono, A. M. (1981). Pengembangan dan pembinaan bahasa: ancangan alternatif di dalam perencanaan bahasa. (Doctoral dissertation). Retrieved from https://lib.ui.ac.id/detail?id=20424742&lokasi=lokal

Ridlo, M., Amalia, R. A., Rahmatunnisa, M. (2019). Situasi bahasa sebagai alat untuk perencanaan bahasa nasional. Responsive, 1(3), 86-89. doi:https://doi.org/10.24198/responsive.v1i3.20743

Sneddon, J. (2003). The Indonesian Language. Its history and role in modern society. Sydney: UNSW Press.

Tata Nama Rupabumi. (n.d). In Badan Informasi Geospasial. Retrieved from https://www.big.go.id/news/2012/07/13/tata-nama-rupabumi#:~:text=Keempat%20lembaga%20tersebut%20berdasarkan%20Peraturan%20Pemerintah%20%28PP%29%20nomor,selanjutnya%20diterbitkan%20ke%20dalam%20sebuah%20buku%20Gasetir%20Nasional

Trask, R. L. (2010). Why do language change. New York: Cambridge University Press.

Woodman, P. (2016): Advice on exonyms and their usage. In Jordan, P. & Woodman, P. (eds.). Criteria for the use of exonyms. Proceedings of the 17th UNGEGN. Working Group on Exonyms Meeting Zagreb, 14-16 May 2015. Hamburg 2016. ISBN 978-3-8300-8946-9.




DOI: https://doi.org/10.24198/responsive.v8i1.61561

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


RESPONSIVE: Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Administrasi, Sosial, Humaniora Dan Kebijakan Publik telah Terindeks Di:

      
  
 
 
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.