BELAJAR: PROSES MEMBANGUN KEMAMPUAN UNTUK MENGENDALIKAN MASA DEPAN DENGAN BAIK
Abstrak
Manusia memiliki pilihan hidup untuk menentukan jalan hidupnya, dalam rangka mencapai visi yang diperjuangkannya. Namun, ironisnya sebagian besar manusia menjalani hidupnya tanpa visi dan misi yang jelas. Hal tersebut berdampak pada konteks lingkunan kehidupan mereka di masing-masing lokus mereka, bahkan akan mempengaruhi lingkungan sosial mereka. Bahkan kehidupan dan keberhasilan organisasi seringkali sangat dipengaruhi oleh cara pandang dan tindakan para anggotanya. Seseorang haruslah mampu berjalan dengan baik pada jalan yang menuju pada arah yang benar. Itulah yang disebut dengan visi kehidupan. Hidup dengan visi, dan hidup untuk memperjuangkan visi. Begitulah cara jika orang mau panjang umur, dalam arti sehat, bugar, bersemangat, dan berprestasi; dengan catatan, visi tersebut harus menyangkut – dan untuk – kepentingan memberi manfaat bagi orang banyak (Wibhawa, 2016). Rasa kesalingtergantungan dalam relasi sosial membuat seseorang menaruh perhatian terhadap apa yang akan terjadi pada orang lain, suatu hal yang penting untuk membangun hubungan yang saling menghormati dan saling mempercayai. Semua ini akan menolong seseorang untuk mengatasi keberagaman, membina kerjasama kreatif, dan menyelesaikan konflik dengan damai. Ini adalah ranah kecerdasan interpersonal
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Howard Gardner, Intelligence Reframed: Multiple Intelligences for the 21st Century, Basic Books, 1999, h.43.
Raka, Gede, 2013, Jangan Memanjat Pohon Yang Salah, Masyarakat Pendidikan Sejati
Tichy, Noel M. & Startford Sherman, 2001, Control your destiny or someone else will, Harper Collin Publisher.
Whibawa, dkk., 2016, Self Driving Learning System, Unpad Press.
DOI: https://doi.org/10.24198/share.v5i2.13141
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##
SHARE SOCIAL WORK JOURNAL Terindeks Di:
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.