EKOWISATA BERBASIS MASYARAKAT (EBM): MENGGAGAS DESA WISATA DI KAWASAN GEOPARK CILETUH-SUKABUMI
Abstrak
Pengelolaan ekowisata berbasis masyarakat (EBM) atau community-based tourism (CBT) dapat menjamin kesinambungan dan kesejahteraan masyarakat lokal. Kuncinya adalah kesadaran dan partisipasi masyarakat lokal terhadap pentingnya konservasi dan pemeliharan kawasan Geopark Ciletuh. Kesadaran masyarakat lokal merupakan ruh dari partisipasi, oleh karenanya perlu ditumbuhkan dan dikembangkan secara secara sistematis dan terencana. Kemauan, kesempatan dan kemampuan sebagai prasyarat untuk berpartisipasi harus tumbuh dan berkembang secara mandiri dan berkelanjutan. Sebab, masyarakat lokal-lah yang seharusnya memperoleh manfaat pertama dan utama dari pengembangan Geopark Ciletuh untuk masuk dalam Global Geopark Network (GGN) UNESCO. Ironisnya, justru masyarakat luar yang seringkali mengetahui terlebih dahulu atas kekayaan dari keragaman bumi, keragaman biologi, dan keragaman budaya di kawasan Ciletuh Sukabumi Selatan. Upaya membangun dan mengembangkan kepariwisataan secara mandiri dan berkesinambungan, dengan tetap mengutamakan konservasi, maka partisipasi masyarakat lokal mutlak diperlukan. Partisipasi masyarakat secara ideal dapat dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Model EBM-CBT merupakan model pengembangan kepariwisataan yang berlandaskan pada partisipasi masyarakat yang kuat. Pengembangan dan pengelolaan desa-desa wisata di kawasan pengembangan Geopark Ciletuh, dapat merupakan ujud dari ekowisata berbasi masyatakat (EBM).
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Buku:
A Hardiyono, I Syafri, MF Rosana, EY Yuningsih, SS Andriany. 2015, Potensi Geowisata Di Kawasan Teluk Ciletuh, Sukabumi, Jawa Barat. Bulletin of Scientific Contribution 13 (2)
Black, James.1999, Metoda dan Masalah Penelitian Sosial, PT. Refika Aditama, Bandung
Clarke J & Godfrey K. 2000, The Tourism Development Handbook: A Practical Approach To Planning and Marketing. Continuum, London.
Dewi, Fandeli, Baiquni. 2013. Pengembangan Desa Wisata Berbasis Partisipasi Masyarakat Lokaldi Desa Wisata Jatiluwih Tabanan, Bali. Kawistara, Vol. 3, No. 2, Agustus 2013: 129-139
Halim, et.al. 2011. The Geopark as a Potential Tool Alleviating Community Marginality: A case study of Langkawi Geopark, Malaysia. Shima: The International Journal of Research into Island Cultures Volume 5 Number 1 2011 (94 – 113)
Hidayat, Marceilla, 2011, Strategi Perencanaan dan Pengembangan Objek Wisata, Tourism and Hospitality Essentials (THE) Jorunal, Vol.1, No.1, hlm.33-44
Inskeep Edward, 1998, Guide for local Authorities on Developing Sustainable Tourism. World Tourism Organization, New York.
McInteyre George, 1993, Sustainable Tourism Development, Guide for Local Planners. World Tourism Organization.
Pearce, D. 1995. Tourism a Community Approach. 2nd: Harlow Longman.
Pusat Penelitian Geoteknologi-LIPI.
Santoso, MB, Raharjo, ST., & Apsari, NC., 2017. Membangun Kawasan Geopark Ciletuh-Sukabumi: Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Lokal. Unpublish.
Raharjo, ST., 2015. Pekerjaan Sosial Generalis: Suatu Pengantar Bekerja Bersama Masyarakat dan Komunitas. Unpad Press: Bandung
Raharjo, ST., Darwis, RS., Nuriyah, EN., Wahyudi, AR. 2017. Identifikasi Stakeholder Pengelolaan Geopark Ciletuh Sukabumi Jawa Barat. Pusat Studi Kewirausahaan Sosial, CSR dan Pengembangan Masyarakat FISIP – Unpad. Unpublished
Rosana, Mega Fatimah, 2008, Geologi Kawasan Ciletuh Sukabumi, Bulletin Scientific Contribution 6 (2), 111-119
Rosana, Mega Fatimah, 2017, Geopark Ciletuh-Pelabuhan Ratu Menuju UNESCO Global Geopark Bagaimana Unpad Berkontribusi (bahan presentasi), Pusat Penelitan Geopark & Kebencanaan Geologi, Universitas Padjadjaran
Rosana M.F., U Mardiana, I Syafri, N Sulaksana, I Haryanto. 2006. Geologi Kawasan Ciletuh, Sukabumi: Karakteristik, Keunikan Dan Implikasinya
Tourtellot, J. B. (2000). Geotourism for your community. National Geographic drafts, Washington, DC.
Wearing, S.L. and Donald, Mc. 2001. “The Development of Community Based Tourism: Re-Thinking the Relationsgip between Tour Operators and Development Agents as intermediaries in rural and isolated area Communities.” Journal of Sustainable Tourism.
Wibhawa, B., Raharjo, ST., Santoso, MB. 2010. Dasar-dasar Pekerjaan Sosial. Widya Padjadjaran: Bandung
Yunus Kusumahbrata, 2017. Konservasi Geologi dan Geowisata: Alternatif Pengembangan Potensi Sumber Daya Geologi secara Berkesinambungan. Museum Geologi Bandung, Jl. Diponegoro 57Bandung
Yuliawati, AK & Hadian, S. Geodiversity as an Attraction for Geotourism Development At Merangin Jambi Geopark Indonesia
Website:
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20160620035114-269-139349/pemerintah-jawa-barat-akan-perluas-kawasan-geopark-ciletuh/ diunduh pada 13 Oktober 2017 pukul 15.23 WIB.
http://jabarprov.go.id/index.php/news/18696/2016/08/17/Pemprov-Jabar-Gelar-Ciletuh-Palabuhanratu-Geopark-Festival-2016 diunduh pada 13 Oktober 2017 pukul 16.05 WIB.
Etsuko Okazaki, 2008. A Community-Based Tourism Model: Its Conception and Use. Journal of Sustainable Tourism 0966-9582/08/05 511-19 _ 2008 Taylor & Francis Kobe University, Japan
Destha Titi Raharjana, 2012. Membangun Pariwisata Bersama Masyarakat: Kajian Partisipasi Lokal dalam Membangun Desa Wisata di Dieng Plateu. Jurnal Kawistara, Vol. 2, No. 3, Desember 2012: 225-237
Dewi, Fandeli, & M. Baiquni. 2013. Pengembangan Desa Wisata Berbasis Partisipasi Masyarakat Lokal di Desa Wisata Jatiluwih Tabanan, Bali. Kawistara, Vol. 3, No. 2, Agustus 2013: 129-139
Nasikun. 1997. “Model Pariwisata Pedesaan: Pemodelan Pariwisata Pedesaan untuk Pembangunan Pedesaan yang Berkelanjutan”. dalam Prosiding Pelatihan dan Lokakarya Perencanaan Pariwisata Berkelanjutan. Bandung: Institut Teknologi Bandung
(www. wikipedia.org,2010).
Adisty, K. & Amanah, S. 2017. Analisis Peran Pemimpin Lokal dalam Peningkatan Kapasitas Pegiat Wisata di Kampung Budaya Sindangbarang (Skripsi). http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/84454.
DOI: https://doi.org/10.24198/share.v8i2.19591
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.