Gender dan Stereotipe: Konstruksi Realitas dalam Media Sosial Instagram

Feryna Nur Rosyidah, Nunung Nurwati

Abstrak


Artikel ini berfokus pada permasalahan gender dan stereotipe khususnya dalam hal konstruksi realitas sosial yang terjadi dalam media sosial Instagram. Pendekatan kualitatif  dengan metode etnografi virtual yang dilakukan untuk melihat fenomena sosial dan kultur pengguna di ruang siber. Fokus kajian dalam artikel ini adalah membahas; (1) konstruksi realitas dalam media sosial, dan (2) hubungan antara gender dan stereotipe yang terjadi dalam ruang media sosial Instagram. Informasi yang berkembang dalam media sosial telah menciptakan suatu area tanpa batas yuridiksi, sehingga interaksi yang terjadi juga telah menciptakan suatu hubungan tanpa batas. Media sosial menjadi salah satu sarana bagi masyarakat untuk mengumpulkan kepercayaan diri serta dukungan dari lingkungannya, memudahkan mereka dan meningkatkan rasa ingin tahu akan dunia yang lebih luas, serta dijadikan sebagai sarana untuk memuaskan hasrat baik yang bersifat positif maupun negatif yang tidak dapat mereka lakukan di dunia nyata. Pada penggunaan media sosial ini ternyata gender adalah satu-satunya variabel demografi yang sangat signifikan berpengaruh dalam penggunaan media sosial, karena ada beberapa perbedaan antara pengguna media sosial laki-laki dan perempuan. Dapat disimpulkan bahwa dalam hal perubahan ini, telah terjadi pembentukan identitas yang di rekonfigurasi ruang dan waktu yang terikat dengan teknologi baru.


Kata Kunci


Gender, Stereotipe, Realitas Sosial, Media Sosial, Instagram

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Buku

Santrock, J.W. (2009). Educational Psycology, (3th ed). Jakarta: Penerbit Salemba Humanika.

Umar, N. (1999). Argumen Kesetaraan Gender. Jakarta: Paramadina.

Lips, H.M. (1993). Lips, Sex and Gender: An Introduction. London: Mayfield Publishing Company.

Mulia, M. (2004). Islam menggugat poligami. Gramedia Pustaka Utama.

Setiadi, E. M., & Kolip, U. (2011). Pengantar sosiologi: pemahaman fakta dan gejala permasalahaan sosial: teori, applikasi dan pemecahannya. Kencana.

Showalter, E. (1989). Speaking of Gender.

Kuswarno, E. (2009). Fenomenologi: metode penelitian komunikasi: konsepsi, pedoman, dan contoh penelitiannya. Widya Padjadjaran.

Echols, M.J & Shadily, H. (1983). Kamus Inggris Indonesia, Cet. XXI. Jakarta: Gramedia.

Jurnal

Baym, N. K., Zhang, Y. B., Kunkel, A., Ledbetter, A., & Lin, M. C. (2007). Relational quality and media use in interpersonal relationships. New Media & Society, 9(5), 735-752.

Kaplan, A. M., & Haenlein, M. (2010). Users of the world, unite! The challenges and opportunities of Social Media. Business horizons, 53(1), 59-68.

Tufekci, Z. (2008). Can you see me now? Audience and disclosure regulation in online social network sites. Bulletin of Science, Technology & Society, 28(1), 20-36.

Frederikse, M., et.al. (2000). Sex difference in inferior lobule volume in schizophrenia. American Journal of Psychiatry, 157, 422- 427.

Sponcil, M & Gitimu, P. 2014. Use of social media by college students: Relationship to communication and selfconcept. Journal of Technology Research

Lainnya

Lenhart, A., Purcell, K., Smith, A., & Zickuhr, K. (2010). Social Media & Mobile Internet Use among Teens and Young Adults. Millennials. Pew internet & American life project.

Jacka, J.Mike, Peter R. Scott, 2011, Auditing Social Media; A Governance and Risk Guide. The Institute of Internal Auditors, Reseach Foundation




DOI: https://doi.org/10.24198/share.v9i1.19691

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.




SHARE SOCIAL WORK JOURNAL Terindeks Di:

 Google Scholar   Indonesia One SearchWorldCat Indonesian Publication Index (IPI)Crossref  Bielefeld Academic Search Engine (BASE)    

 

 

 

 

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.