Strategi Pemberdayaan Masyarakat dalam Pelaksanaan Program Desa Mandiri Energi
Abstrak
Energi merupakan komponen terpenting dalam rangka pembangunan suatu bangsa. Tidak dapat dipungkiri bahwa energi adalah penggerak aktivitas ekonomi dan sosial. Energi yang umumnya dipakai oleh negara di dunia adalah bahan bakar fosil baik dalam bentuk minyak maupun gas dan batu bara. Dewasa ini ketersediaan bahan bakar fosil terus menyusut, sementara kebutuhannya terus meningkat seiring dengan meningkatnya aktivitas sosial dan ekonomi. Tantangan terbesar kedepan adalah inovasi energi yang dapat menggantikan peran bahan bakar fosil. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemberdayaan dan menyusun strategi pelaksanaan program Desa Mandiri Energi di desa Haurngombong. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode kualitatif dengan melakukan studi kasus melalui observasi dan wawancara mendalam pada masyarakat. Selain itu, dalam penelitian ini juga dilakukan analisis SWOT untuk menemukan strategi pelaksanaan program Desa Mandiri Energi di desa Haurngombong. Hasil penelitian menunjukkan bahwa energi alternatif yang diproduksi oleh masyarakat desa Haurngombong adalah biogas dari kotoran ternak sapi yang dikembangkan dengan melalui pemberdayaan masyarakat khususnya peternak sapi. Jenis konstruksi biogas yang dikembangkan adalah plastik, fiber, dan beton. Pembuatan biogas ini dipelopori oleh seorang peternak, pemanfaatan biogas hingga saat ini digunakan untuk biogas dan listrik. Untuk memastikan keberlanjutan produksi biogas ini diperlukan adanya ketersediaan bahan baku (kotoran sapi), peningkatkan mutu biogas, serta upaya pengembangan teknologi instalasi biogas, upaya penguatan anggota peternak dengan kelompok, upaya peningkatkan kerjasama dengan pihak luar program, upaya peningkatkan manajemen usaha ternak, upaya pemasyarakatkan biogas sebagai energi alternatif dan menjalin kerjasama jasa kredit perbankan guna pengembangan program. Namun demikian perlu adanya antisipasi kelemahan program yang telah berlangsung dengan optimalisasi jangkauan instalasi biogas, dan pemberian modal instalasi genset biogas.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Aiman, Syahrul, Sunit Hendrana, dan Manaek Simamora. (2015). Indonesia Renewable Energy Report. New Delhi: APCT-UNESCAP.
Aly, A., Elnokaly, A.,& Mills, G. (2017). Mind the gap: methodology discussion of the extraction and analysis of pilot phase data to generate multiconfiguration household behavioural profiles. In: Proceedings of 33rd PLEA International Conference Design to Thrive, vol. IAl Sumiati.
Bryson, John M. (1999). Perencanaan Strategis untuk Organisasi Publik dan Nirlaba: Sebuah Panduan untuk Memperkuat dan Mempertahankan Prestasi Organisasi, rev. ed. San Fransisco: Jossey-Bass.
Hendra. (2014). Wawancara Penelitian Tesis. Senior Specialist II ADFAS, PT PLN Distribusi Jawa Barat – Banten.
Ife, Jim dan Frank Tesoriero. (2008). Community Development: Alternatif Pengembangan Masyarakat di Era Globalisasi. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar.
Kartasasmita, G. (1997). Pemberdayaan Masyarakat: Konsep Pembangunan yang Berakar Pada Masyarakat. Surabaya: Bappenas.
Moeliono I, Suaradika P, Sumantri A, Suhardi WB. (1994). Parcipatory Rural Appraisal Berbuat Bersama Berperan Setara. Bandung: Studio Driya Media.
Moleong, L.J. (2004). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Nasdian, F.R. (2006). Pengembangan Masyarakat (Community Development). Bogor: Departemen Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.
Nejat, P., Jomehzadeh, F., Taheri, M., Gohari, M., & Abd Majid, M. (2015). A global review of energy consumption, CO2 emissions and policy in the residential sector (with an overview of the top ten CO2 emitting countries). Renew. Sustain. Energy Rev, 43, 843-862.
Pearce, John A dan Richard B Robinson. (1994). Suatu Pengantar: Management Strategi (terjemahan). Jakarta: Havarindo.
Peraturan Menteri ESDM No. 32 Tahun 2008 Tentang Penyediaan, Pemanfaatan, dan Tata Niaga Bahan bakar Nabati (Biofuel) sebagai Bahan bakar Lain.
Prasetyo, Yanu Endar dan Umi Hanifah. (2011). Pengorganisasian Masyarakat Desa Mandiri Energi Studi Kasus PLTMH di Desa Palakka, Kecamatan Maiwa, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Komunitas, 5,1, 71- 92.
Pusat Data dan Informasi Energi dan Sumber Daya Mineral Kementerian ESDM. (2012). Kajian Indonesia Energy Outlook. Jakarta: Kementerian ESDM.
Qadi, S.A., Sodagar, B., & Elnokaly, A. (2018). Estimating the heating energy consumption of the residential buildings in Hebron, Palestine. Journal of Cleaner Production, 196, 1292-1305.
Rangkuti, Freddy. (2001). Manajemen Persediaan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Sugiono, Agus. (2012). Pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pengembangan desa mandiri energi di kabupaten lampung selatan. Jurnal Bidang Perencanaan Energi, 50-58.
Suharto, E. (1997). Pembangunan, Kebijakan Sosial dan Pekerjaan Sosial: Spektrum Pemikiran. Bandung: Lembaga Studi Pembangunan-STKS.
Wang, R., dan Jiang, Z. (2017). Energy Consumption In China's Rural Areas: A Study Based On The Village Energy Survey. J. Cleaner Prod., 143.
Wei, S., Jones, R., de Wilde, P. (2014). Driving Factors For Occupant-Controlled Space Heating In Residential Buildings. Energy Build, 70, 36-44.
Yusgiantoro, P. (2000). Ekonomi Energi: Teori dan Praktek. Jakarta: LP3ES.
DOI: https://doi.org/10.24198/share.v9i2.21015
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.