KECENDERUNGAN MENYALAHKAN KORBAN (VICTIM-BLAMING) DALAM KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP PEREMPUAN SEBAGAI DAMPAK KEKELIRUAN ATRIBUSI
Abstrak
Korban dari kekerasan seksual terhadap perempuan sering kali merasa tidak aman untuk melaporkan tindakan kejahatan yang terjadi pada mereka, malahan mereka cenderung disalahkan oleh berbagai macam pihak, termasuk yang memiliki otoritas – polisi, pengacara, hakim, dan tenaga medis. Penelitian ini bertujuan mengkaji keterkaitan mitos pemerkosaan dengan kepercayaan pada dunia yang adil pada kasus kekerasan seksual terhadap perempuan, diikuti analisis menggunakan pendekatan teori atribusi. Metode yang digunakan adalah studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi kekeliruan dalam pengatribusian kesalahan berdasarkan mitos pemerkosaan dan kepercayaan pada dunia yang adil. Ditemukan pula perbedaan respon antara pemerkosaan oleh orang asing dan oleh orang yang dikenal korban, bahwa korban dari pemerkosaan oleh orang asing disebut-sebut sebagai “korban sesungguhnya”. Sejumlah implikasi praktis sebagai usaha meminimalisir perilaku menyalahkan korban disertakan pada tulisan ini.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFDOI: https://doi.org/10.24198/share.v10i2.31408
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.