TRANSFORMASI NILAI SOSIAL BUDAYA MENJADI KEUNTUNGAN EKONOMI: REFLEKSI HASIL PERHITUNGAN SOCIAL RETURN ON INVESTMENT (SROI) PROGRAM SIBA BATIK KUJUR
Abstrak
Idealnya program corporate social responsibility (CSR) merupakan investasi sosial bagi perusahaan, sehingga di kemudian hari akan mendatangkan keuntungan tidak hanya bagi perusahaan melainkan juga menciptakan perubahan dan manfaat bagi stakeholders program. Terhadap program investasi sosial tersebut, perusahaan pun dapat melakukan penghitungan keuntungan yang diperoleh salah satunya dengan menggunakan metode social return on investment (SROI). Artikel ini bertujuan untuk mengungkap transformasi nilai sosial budaya menjadi keuntungan ekonomi dari program CSR PT. Bukit Asam Tbk. pada Program Sentra Industri Bukit Asam (SIBA) Batik Kujur sebagai refleksi atas hasil perhitungan rasio SROI yang telah diperoleh. Penelitian ini di desain menggunakan pendekatan kualitatif, melibatkan 15 orang informan dengan teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, FGD, observasi, studi litelatur, dan sutdi pustaka. Verifikasi data menggunakan teknik triangulasi sumber dan triangulasi metode. Hasil penelitian menunjukkan Program SIBA Batik Kujur telah berhasil menumbuhkan kapasitas masyarakat dalam menciptakan perubahan positif yang dimaknai sebagai dampak dari investasi sosial yang dilakukan. Berbagai dampak tersebut yaitu berupa meningkatnya kohesivitas sosial, meningkatnya kemampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan keluarga, meningkatnya kapasitas masyarakat dan tumbuhnya kebanggaan masyarakat terhadap sejarah leluhur mereka. Program SIBA Batik Kujur telah mendatangkan keuntungan finansial dan keuntungan dalam bentuk nilai sosial, sehingga berbagai bentuk keuntungan tersebut menjadi pendorong terjadinya transformasi bagi stakholders sebagai bentuk manfaat dari program dan bagi perusahaan pun dapat mencapai tujuannya.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Aditya, D. F. (2014). Fashion and Fashion Education Journal. Fashion and Fashion Education Journal, 3(1), 27–33.
Daryanto. (1997). Kamus Bahasa Indonesia.
Surabaya: Apollo.
Nawawi, E. (2018). Jangan Sebut itu “Batik printing” Karena Batik Bukan printing. Melayu Arts and Performance Journal, 1(1), 25–36.
Nicholls, J., Lawlor, E., Neitzert, E. & Tim Goodspeed. (2012). A Guide to Social Return on Investment. The SROI Network Accounting for Value.
Nurohmad, N. & Eskak, E. (2019). Limbah Kertas Duplex Untuk Bahan Canting Cap Batik. Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah. Vol.36 No.2 DOI 10.22322/dkb.V36i1.4149 Hal.125-134.
Salma, I. R. (2019). Review: Pengembangan Batik Motif Khas Daerah Di Balai Besar Kerajinan dan Batik. Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah. Vol. 36 No. 2. 149-162. DOI: 10.22322/dkb.V36i1.4149.
Samsi, S. S. (2006). Canting Tulis dan Canting Cap. Yogyakarta: Yayasan Batik Indonesia.
Santoso, M. B., Adinegara, R., Ismanto, S. U., Mumajad, I. & Mulyono, H. (2018). Penilaian Dampak Investasi Sosial Pelaksanaan CSR Menggunakan Metode Social Return on Investment (SROI). AdBispreneur: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Administrasi Bisnis dan Kewirausahaan Vol. 3. No. 2. 153-167. DOI: https://doi.org/10.24198/adbispreneur.v3i2.18777.
Santoso, M. B., Humaedi, S., Raharjo, S. T., & Bauw, I. Z. (2020). Social Return on Investment (SROI) Pada Program Corporate Social Responsibility (CSR). Sumedang: Niaga Muda
Sartika, D., Eskak, E., dan Sunarya, I. K. (2017). Uma Lengge Dalam Kreasi Batik Bima. Dinamika Kerajinan Dan Batik, 34(2), 73–82
Scholten, P., Nicholls, J. Olsen, S. & Galimidi, B. (2006). Social Return on Investment: a guide to SROI Analysis. Amstelveen: Lenthe Publishers.
Setiawati, E., Abdullan, I., & Lasiyo. (2011). Strategi Pengembangan Komoditas Studi Tentang Budaya Ekonomi di Kalangan Pengusaha Batik Laweyan. KAWISTARA, 1(3), 213–320. https://doi.org/10.1017/CBO97811074 15324.004.
Setiawan, J., Mandegani, G. B., & Rufaida, E. Y. (2014). Analisis Kesesuaian Kursi Pembatik Terhadap Kondisi Antropometri Pekerja Batik Tulis. Dinamika Kerajinan Dan Batik: Majalah Ilmiah, 31(2), 113. https://doi.org/10.22322/dkb.v31i2.107 7.
Siregar, A. P., Raya, A., B., Nugroho, A. D., Indana, F., Prasada, I. M. Y., Andiani, R., Simbolon, T. G. Y., & Kinasih, A. T. (2020). Upaya Pengembangan Industri Batik Di Indonesia. Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah. Vol. 37 No.1. 79-92. DOI 10.22322/dkb.V36i1.4149.
Soerjanto, T. T. (1975). Penelitian Tembaga Untuk Canting Cap. Balai Penelitian Batik dan Kerajinan, Yogyakarta.
Sulistyono, S., Harnandito , P., & Nasution, A. T. (2018). Canting Cap Model Pin Art. In Prosiding Hasil Litbang Unggulan Kementerian Perindustrian. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Industri.
Triana, N. N., & Retnosary, R. (2020). Pengembangan Model Pemasaran Batik Karawang Sebagai Produk Unggulan Daerah. Jurnal Inovasi Dan Pengelolaan Laboratorium, 2(1), 21–27.
DOI: https://doi.org/10.24198/share.v11i1.33210
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.