INTERVENSI PEKERJA SOSIAL PADA SUBJEK YANG MENGALAMI TOXIC RELATIONSHIP
Abstrak
Toxic relationship merujuk pada hubungan yang merugikan secara emosional, fisik, atau psikologis bagi salah satu atau kedua pihak yang terlibat. Ciri-ciri utama dari hubungan ini termasuk manipulasi, kontrol berlebihan, kekerasan verbal, pengabaian, serta pola-pola destruktif lainnya yang membuat salah satu individu merasa tertekan, tidak dihargai, atau bahkan takut. Toxic relationship dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan masalah emosional lainnya, terutama jika melibatkan kekerasan fisik atau psikologis. Peneitian ini merupakan penelitian tindakan dengan intervensi menggunakan modifikasi kognitif, teknik grounding, dan motivational interview pada subjek yang mengalami kecemasan akibat toxic relationship. Pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara terhadap subjek. Penelitian menunjukkan bahwa metode dan teknik intervensi yang diterapkan dapat membantu subjek mengidentifikasi dan mengubah pola pikir distortif dan dapat menggunakan keterampilan coping yang lebih baik. Psikoedukasi juga diberikan untuk membantu subjek memahami hubungan antara pikiran, emosi, dan perilaku.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Amar, A. F., & Gennaro, S. (2005). Dating violence in college women: Associated physical injury, healthcare usage, and mental health symptoms. Nursing research, 54(4), 235-42.
American College Health Association. (2012). National college health assessment. America: American College Health Association. www.acha-ncha.org
Arini, L. (2016). Identifikasi kecemasan pada remaja perempuan yang menjadi korban emotional abuse dalam hubungan berpacaran. Jurnal Psikologi, 7(11), 1-10.
Artigas, L., & Jarero, I. (2014). The Butterfly Hug method for bilateral stimulation. Journal of EMDR Practice & Research, 3(4). Retrieved from https://emdrresearchfoundation.org/toolkit/butterfly-hug.pdf
Astuti, S. W., & Irmawan, D. (2022). Revisi Komunikasi Dengan Pendekatan Psikologi Positif Sebagai Upaya Mengatasi Toxic Relationship. Charity, Jurnal Pengabdian Masyarakat, 5(2a), 71-79.
Austin, D. M. (2002). Human services management: Organizational leadership in social work practice. New York: Columbia University Press.
Beck, A. T., Rush, A. J., Shaw, B. F., & Emery, G. (1979). Cognitive therapy of depression. New York: Guilford Press.ss
Bilsky, S. A., Friedman, H. P., Karlovich, A., Smith, M., & Leen-Feldner, E. W. (2020). The interaction between sleep disturbances and anxiety sensitivity in relation to adolescent anger responses to parent-adolescent conflict. Journal of Adolescence, 84, 69–77.
Bruce E. Wampold , Zac E. Imel, Kevin M. Laska, Steven Benish, Scott D. Miller, Christoph Flűckiger, Aaron C. Del Re, Timothy P. Baardseth, Stephanie Budge. (2010). Determining what works in the treatment of PTSD. Jurnal Clinical Psychology Review vol 30 issue 8 Pages 923-933.
Catatan Tahunan (CATAHU). (2019). Komisi nasional anti kekerasan terhadap perempuan: Hentikan impunitas pelaku kekerasan seksual dan wujudkan pemulihan yang komprehensif bagi korban: Jakarta. Komnas Perempuan.
Christie, C. E., Lubuk, F. R., Aldiputra, R., Jusuf, V. N., & Ratrin Hestyanti, Y. (2022). Meningkatkan kesadaran Mengenai Toxic Relationship Pada Emerging Adult Menggunakan Sosial Media Instagram. Journal of Sustainable Community Development, 4(1), 40-48.
Conn, Kathleen. (2004). Bullying and Harassment: A Legal Guide for Educators. Association for Supervision and Curriculum Development. ( original published 2004).
Cuijpers, P., Karyotaki, E., Weitz, E., Andersson, G., Hollon, S. D., & Van Straten, A. (2014). The effects of psychotherapies for major depression in adults on remission, recovery and improvement: A meta-analysis. Journal of affective disorders, 159, 118- 126.
Dewi, N.N & Waruwu, D. (2018). Pengaruh cognitive behavior therapy terhadap postpartum depression. Jurnal Psikologi "Mandala", 2, 45-52.
Dewi, W. (2018). Intervensi Kelompok pada Remaja Korban Kekerasan dalam Hubungan Pacaran yang Mengalami Reaksi Stres Pascatrauma. Widyakala Journal, 5(1), 48.
Dwiastuti, I. (2018). Kecenderungan depresi pada individu yang mengalami kekerasan dalam pacaran. Psikosains: Jurnal Penelitian Dan Pemikiran Psikologi, 10(2), 79-90.
Edna B. Foa, Barbara Olasov Rothbaum. (2001). Treating the Trauma of Rape: Cognitive-Behavioral Therapy for PTSD.
Einarsen,S,V,. Hoel, H,. Zapf, D,. Cary L. (2020). Cooper Bullying and Harassment in the Workplace: Theory, Research and Practice. 704 page ( Original published 2002 )
Greene, M. B. (2000). Bullying and harassment in schools. In R. S. Moser & C. E. Frantz (Eds.), Shocking violence: Youth perpetrators and victims—A multidisciplinary perspective (pp. 72–101). Charles C Thomas Publisher, Ltd..
Julianto, V., Cahayani, R. A., Sukmawati, S., & Aji, E. S. R. (2020). Hubungan Antara Harapan Dan Harga Diri Terhadap Kebahagiaan Pada Orang Yang Mengalami Toxic Relationship Dengan Kesehatan Psikologis. Jurnal Psikologi Integratif, 8(1), 103-115. Jurnal Psikosains, 10(2), 79-90.
Ni Luh Wiweka Widyastuti, Styawati, N. K. A., & Wirawan, K. A. (2022). Perlindungan Hukum terhadap Korban Toxic Relationship di Kalangan Remaja. Jurnal Konstruksi Hukum. https://doi.org/10.22225/jkh.3.1.4413.166-171
Nilamadhab Kar. (2011). Cognitive behavioral therapy for the treatment of post-traumatic stress disorder: a review. Vol 7.
Pratika, Dinda G. 2015. Dasar-dasar action research. Binus University. PAPPER melalui:http://www.academia.edu/11881742/Action_Research_pepper_metodologi_penelitian diakses pada : 3 februari
Pristianto, A., Tyas, R. H., Muflikha, I. A., Ningsih, A. F., Vanath, I. L., & Reyhana, F. N. (2022). Deep Breathing dan Butterfly Hug: Teknik Mengatasi Kecemasan Pada Siswa MAN 2 Surakarta. Kontribusi: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(1), 36-46.
Rahmayani, A., Samad, R., Anwar, A. I., & Akbar, F. H. (2024). The effectiveness of motivational interviewing method in changing the dental and oral health behavior of pregnant women at RSIA Sitti Khadijah 1 Makassar. Makassar Dental Journal, 13(1), 46-49.
Ramadhani, A., Sofia, L., Nisa, R., & Putri, H. A. (2023). Butterfly Hug Therapy in Leaving Self-Acceptance to Generation Z. Jurnal Aisyah: Jurnal Ilmu Kesehatan, 8(2).
Ratnasari & Muhamad Arif R, (2023). Penggunaan Intervensi Cognitive Behavioral Therapy untuk Menurunkan Gangguan Stres Pasca Trauma Wanita Dewasa. Jurnal P3K, vol 4 (No.3) : 366-370. http://jurnalp3k.com/index.php/J-P3K/index
Scott, Elizabeth. (2023). What to know if you're concerned about a toxic relationship: Spotting the warning signs and getting clear on when you need help (C. Snyder, Rev.). Psychology Today. https://www.verywellmind.com/toxic-relationships-4174665
Susanti, N., Tina, P., & Dahlia, S. (2022). Promosi Kesehatan Jiwa Online Toxic Relationship Pada Remaja. Jurnal Kesehatan, 5(2), 10–20. https://medium.com/@arifwicaksanaa/pengertian-use- case-a7e576e1b6bf
Victoria M. Follette, Josef I. Ruzek, Guilford Press. (2006). Cognitive Behavioral Therapies for Trauma. edited by Victoria M. Follette, Josef I. Ruzek.
Widiana, H. (2020). Empathic Love Therapy to Reduce Depression on Victims of Female Student Violence in Courtship. Journal home page, 5(1).
Winter & Giddings (2001). Handbook for Action Research in Helath and Social Care. Tylor & Francis Group.
Zastrow, Charles. (2003). The Practice Of Social Work : Applications of Generalist and Advanced Content. Brooks/Cole, Thomson Learning, Inc.
DOI: https://doi.org/10.24198/share.v15i1.59807
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.