Eksklusi sosial pada masyarakat Petani

Desi Yunita, S.Sos., M.Si

Abstract

Konsep eksklusi sosial yang digunakan oleh para sosiolog barat, saat ini juga telah berkembang dan menjadi kajian keilmuan sosial di Indonesia. Pertumbuhan penduduk dan kebijakan pembangunan yang dikembangkan oleh pemerintah di daerah pedesaan telah menimbulkan perubahan pada masyarakat petani. Artikel ini berfokus  pada perubahan-perubahan yang menjadi pendorong terjadinya eksklusi sosial pada masyarakat petani, dan memperlihatkan bentuk-bentuk eksklusi sosial apa saja yang terjadi pada masyarakat petani khususnya di wilayah Jawa Barat.

Keywords

Kata Kunci: Eksklusi sosial, petani, kebijakan

References

Apriani, Vina Indah dan Asnawi. 2015. Tipologi tingkat Urban Sprawl di Kota Semarang. Jurnal Teknik PWK Volume 4 Nomor 3 2015.

BPS Kabupaten Sumedang. 2017. Kabupaten Sumedang dalam Angka

Gallie, Duncan. 2004. Resisting Marginalization: Unemployment Experience and Social Policy in the European Union. Oxford. UK

Gerda Jehoel-Gijsbers and Cok Vrooman. 2007. Explaining Social Exclusion A theoretical model tested in the Netherlands. The Netherlands Institute for Social Research/scp. The Hague

Giddens, Anthony. 2006. Sociology 5th Edition. Polity Press. UK

Lawang, Robert M.Z. 2014. Beberapa Hipotesis Tentang Eksklusi Sosial di Indonesia. Jurnal Ilmu Sosial Mamangan, Nomor 2. Volume I. Tahun 2014

Jane Mathieson, et al. 2008. Social Exclusion Meaning, measurement and experience and links to health inequalities A review of literature. WHO Social Exclusion Knowledge Network Background Paper 1. Social exclusion literature review

Refbacks

  • There are currently no refbacks.