Media Sosial: Ruang Baru dalam Tindak Pelecehan Seksual Remaja

Feryna Nur Rosyidah, Muhammad Fadhil Nurdin

Abstract

Artikel ini fokus pada masalah perilaku menyimpang, khususnya pelecehan seksual yang terjadi di media sosial. Pelecehan seksual adalah masalah sosial yang sudah ada sejak lama. Selain dengan ruang baru, remaja yang menggunakan internet telah membuka celah untuk menjadikan diri mereka sebagai korban pelecehan seksual itu sendiri. Pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif digunakan dalam kajian ini dengan melakukan analisis dokumen terkait penggunaan media sosial di masyarakat. Artikel ini berusaha untuk menguraikan tentang perilaku lama pelecehan seksual yang direproduksi ke dalam media sosial. Teori Anomi dan Ketegangan sosial digunakan sebagai pisau analisis untuk menguraikan terjadinya pelecehan seksual yang terjadi di media sosial saat ini. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan media sosial yang tidak disertai pengawasan dan perhatian dari lingkungan sekitar akan memicu terjadinya perilaku-perilaku menyimpang. Pelecehan seksual sebagai salah satu bentuk perilaku menyimpang marak terjadi karena minimnya pengetahuan, kurangnya pengawasan, serta rendahnya tingkat kesadaran remaja dalam penggunaan media sosial secara bijak. Tindak pelecehan secara verbal di dunia maya terhadap perempuan, baik seksual maupun non-seksual yang terjadi merupakan bentuk kebiasaan yang direproduksi

Keywords

Remaja, perilaku menyimpang, pelecehan seksual, media sosial

References

Aprillia, I. (2017). Cewek Ini Pernah Mengalami Pelecehan Seksual di Media Sosial, Ini Cara Menghadapinya. cewekbanget.grid.id/Love-Life-And-Sex-Education/Cewek-Ini-Pernah-Mengalami-Pelecehan-Seksual-Di-Media-Sosial-Ini-Cara-Menghadapinya (di akses pada tanggal 03 April 2018, pukul 13.59 WIB).

Clinard, M.B & Meier, R.F. (2010). Sociology of Deviant Behavior. Belmont: Wadsworth Cengage Learning

Dowdell, E.B., et.al. (2011). Original research: online social networking patterns among adolescents, young adults, and sexual offenders. American Journal of Nursing, Vol.111 (7), 28-36.

Gunarsa, S.D. (2004). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: Gunung Mulia.

Hacket, L., et.al. (2017). The Annual Bulying Survey 2017. United Kingdom: Ditch The Label.

Henry, N & Powell, A. (2015). Beyond the ‘sext’:technology-facilitated sexual violence and harassment against adult women. Australian and New Zealand Journal of Criminology, Vol.48, (1).

Kartono, K. (1995). Psikologi Anak: Psikologi Perkembangan. Bandung: Mandar Maju.

Kemp, S. (2018). Digital in 2018: World’s Internet Users Pass The 4 Billion Mark. https://wearesocial.com/blog/2018/01/global-digital-report-2018 (di akses pada tanggal 03 April 2018, pukul 09.23 WIB).

Kollanyi, B., et.al. (2007). Social networks and the networks society. Budapest.

Pescosolido, B.A. (2006). The Sociology of Social Networks, 21st Century Sociology. Sage Publication 2011.

Santrock, J.W. (2003). Adolescence: Perkembanngan Remaja. Jakarta: Erlangga.

Sev’er, A. (1999). Sexual Harassment: Where We Were, Where We Are and Prospect for the New Millenium Introduction to the Special Issue. Canadian Review of Sociology, Vol.36 (4).

Staksrud, E., et.al. (2013). Does the use of social networking sites increase children’s risk of harm?. Computers in Human Behavior, Vol.29 (1).

Welsh, S. (1999). Gender and Sexual Harassment. Annual Review of Sociology, Vol.25 (1), 169-190.