DI BAWAH ANCAMAN MEKANISASI: MOTIF PEMILIHAN BAWON PADA PETANI DESA SAMBIREJO KECAMATAN SARADAN MADIUN
Abstract
Indonesia merupakan negara agraris dan mematok target besar menjadi lumbung pangan dunia pada tahun 2045. Untuk mencapai target tersebut adapun beberapa kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah salah satunya dengan menggencarkan mekanisasi pertanian. Tujuan dari mekanisasi pertanian ini ialah untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam proses pertanian. Namun mekanisasi pertanian juga berdampak negatif pada beberapa aspek seperti semakin sedikitnya lapangan pekerjaan buruh tani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana bawon sebagai sistem pengupahan tradisional masih tetap digunakan di era mekanisasi pertanian ini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi sebagai sarana pengumpulan data. Penelitian ini menggunakan teori Alfred Schutz dimana terdapat dua motif yang melatarbelakangi tindakan antara lain in order to motive dan because motive. Hasil dari penelitian ini mendapati ada 2 motif “karena” dan 1 motif “agar” yang mendasari pemilihan bawon sebagai sistem pengupahan. Dimana dapat diambil kesimpulan bahwasana petani/pemilik lahan yang masih menggunakan bawon lebih mengutamakan keuntungan sosial daripada keuntungan finansial. Maksud dari keuntungan sosial adalah terjalinnya hubungan yang baik antara petani/pemilik lahan dengan buruh tani yang kebanyak merupakan sanak saudara mereka sendiri.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)Refbacks
- There are currently no refbacks.