Model Pesantren Modern: Pilihan Rasional Keluarga Bagi Pendidikan Anak di Era Globalisasi

IMAS SITI PATIMAH

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana keluarga memilih model pesantren modern sebagai pilihan rasional keluarga bagi pendidikan anak di era globalisasi. Dalam mengkajinya peneliti menggunakan teori pilihan rasional Coleman yang hampir sejalan dengan teori tindakan sosial berorientasi nilai. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Teknik pengambilan data menggunakan wawancara kepada 18 informan yang terdiri dari masing-masing 3 orang keluarga santri dari kelas 1 sampai kelas 6. Dalam lingkup pesantren Baitul Hidayah kelas 1-3 setingkat dengan SMP sederajat dan kelas 4-6 setingkat SMA sederajat. Simpulan menunjukkan keluarga mempunyai tujuan rasional yang ingin dicapai dalam mendidik anaknya  dengan sumber daya keluarga yang dimiliki. Sumber daya keluarga berupa sumber daya kognitif, sumber daya afektif, sumber daya waktu dan sumber daya  materi. Pada era globalisasi yang penuh tantangan sekarang ini, keluarga sebagai aktor yang melakukan tindakan memilih dengan mengerahkan sumber daya yang dimilikinya untuk mencapai tujuan yang diinginkannya. Para informan merupakan keluarga yang berperan aktif dalam memilih jenis pendidikan yang terbaik untuk anak-anaknya dan menganggap bahwa model pesantren modern merupakan model pendidikan yang ideal dan sebagai pilihan rasional bagi pendidikan anak-anaknya.

Keywords

Model Pesantren Modern, Pilihan Rasional, Pendidikan anak

References

Amrizal, M. (2011). Pembaruan Pendidikan Pesantren Dalam Kerangka Sistem Pendidikan Nasional. Jurnal Sosial Budaya, 8(02), 168–183.

Azami, A. F. (2013). Pengembangan Aspek Nilai dalam Pendidikan Pesantren di PP Nurul Ummah. Jurnal Pemikiran Sosiologi, 2(1), 75–86. https://doi.org/10.22146/jps.v2i1.23413

Baharun, H. (2016). Pendidikan anak dalam keluarga; telaah epistemologis. Pesagogik; Jurnal Pendidikan, 3(2), 96–107.

Bashori. (2017). Modernisasi Lembaga Pendidikan Pesantren. Jurnal Ilmu Sosial Mamangan, 6(1), 47–60. https://doi.org/10.22202/mamangan.1313

Baswedan, A. (2014). Gawat Darurat Pendidikan di Indonesia pendidikan Indonesia. Perkembangan Dan Kondisi Terkini Pendidikan Indonesia, 1–60. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Coleman, J. S., American, T., & May, N. (2007). Social Theory , Social Research , and a Theory of ~ c t i o n ’. 91(6), 1309–1335.

Dewantara, K. H. (1961). Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Taman Siswa.

Fauziah. (2018). Pesantren sebagai Lembaga Pendidikan yang Efektif. Penelitian, 1–24.

Fithri, W., Pismawanzi, & Mardiati, R. (2014). Pesantren Dan Gairah keislaman kelas Menengah. Padang.

Guharja, S. (1992). Pengembangan sumber daya keluarga: bahan pengajaran. Bogor: BPK Gunung Mulia.

Hasan, L. (1986). Manusia dan Pendidikan. Jakarta: Al Husna.

Ihromi, T. O. (1999). Bunga Rampai sosiologi Keluarga (Pertama; T. O. Ihromi, Ed.). Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

MA, A. (2011). Sekolah Versus Pesantren Sebuah Perbandingan Menuju Format Baru Mainstream Lembaga Pendidikan Nasional Peniada Dikotomik. Jurnal Sosial Budaya, 8(01), 114–131.

Mamlukah. (2017). Motivasi Orang Tua Memilih Pondok Pesantren Sebagai Sarana Mendidik Moral Anak (Studi Kasus di Pondok Pesantren Putri Darussalam Selatan Blokagung Tegalsari Banyuwangi). Jurnal Darussalam: Jurnal Pendidikan, Komunikasi Dan Pemikiran Hukum Islam, VIII(2), 316–330.

Mansyur, C. M. (1999). Sosiologi masyarakat Desa dan Kota. Surabaya: Usaha Nasional.

Puspitawati, H. (2013). Konsep dan Teori Keluarga. Komunikasi Pembangunan, Vol. 4, pp. 1–16. https://doi.org/10.1249/01.mss.0000074580.79648.9d

Qaimi, A. (2002). Buaian Ibu diantara Syurga dan Neraka. Bogor: Cahaya.

Ritzer, G., & Goodman, D. J. (2004). Modern sociological theory. Boston: McGraw Hill.

Rustina. (2014). Kekuarga dalam kajian Sosiologi. Musawa, 6(2), 287–322.

Satori, A., & Widiastuti, W. (2017). Pola Internalisasi Nilai Multikultural pada Pendidikan Pesantren Tradisional dalam Mencegah Ancama Radikalisme di Tasikmalaya. (24), 1–8.

Shukla, A. (2015). Changes in the Nature of Family Relationships in the Contexts of a Critical Analysis of Definitions of Family in Literature and the Changes in the Nature of Family Relationships in the Contexts of Urbanization and. Reasearch Gate.

Srimulyani, E. (2012). Negotiating Public Spaces. In Women from Traditional Islamic Educational Institutions in Indonesia. Amesterdam: Amsterdam University Press.

Supriatna, D. (2018). Motivasi Orang Tua Memilih Pondok Pesantren untuk Anaknya. Intizar, 24(1), 1–18. https://doi.org/10.19109/intizar.v24i1.1951

Sutikno, E. (2014). Hubungan Fungsi Keluarga dengan Kualitas Hidup Lansia. Universitas Sebelas Maret.

Syafe’i, I. (2017). Pondok Pesantren : Lembaga Pendidikan Pembentuk Karakter. Al-Tadzkiyyah Jurnal Pendidikan Islam, 8(4), 85–103.

Wirdhana, I., Muin, Edi., Windrawati, W., Hendardi, A., Nuranti, A., Trihantoro, D., Angkawijaya, A., Isyanah, A., Suparyati, R., Marifah, K., Kusumastuti, I., Suharno, R., Soetriningsih., Zuhdi, A., Setiadi, E., Susilo, P. (2013). Buku Pegangan Kader BKR Tentang Delapan Fungsi Keluarga (Pertama). Retrieved from http://docplayer.info/30920851-Buku-pegangan-kader-bkr.html

Refbacks

  • There are currently no refbacks.