Fungsi Kelompok Usaha Berkah Bersama (Kubbe) Dalam Pemberdayaan Pemuda

Diky Nurhakim, Wahyu Gunawan, Hery Wibowo

Abstract

Kelompok Usaha Berkah Bersama (KUBBE) digagas sebagai bentuk pemberdayaan kelompok pemuda Kaum RT 02/RW 10 bertujuan untuk individu maupun kelompok dapat berkembang, mandiri dan berdaya secara finansial maupun potensial. KUBBE dibentuk pada 07 November 2020 dan beranggotakan 20 orang. KUBBE ditinjau dari teori Struktural Funsgional Robert K. Merton, bahwa setiap unit/kelompok/organisasi memiliki susunan struktur yang unsur-unsurnya saling berkaitan dan berhubungan satu dengan lain dan memiliki fungsi. Penelitian ini berfokus pada fungsional KUBBE menurut Robert K. Merton yang memiliki turunan berupa fungsi manifest, fungsi laten, disfungsional dan nonfungsional. Program pemberdayaan KUBBE sebagai kelompok usaha yakni berwirausaha dalam bidang kuliner yang terdiri dari ragam makanan dan minuman. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif agar dapat menggambarkan bagaimana bentuk pemberdayaan yang dilakukan oleh pemuda KUBBE dan fungsional KUBBE secara keseluruhan. Hasil akhirnya diharapkan pemberdayaan KUBBE secara fungsional dan sosiologis dapat bertahan dan berkelanjutan menjadi pemuda yang berhasil dan berdaya.

 

Kelompok Usaha Berkah Bersama (KUBBE) formed in Dayeuhkolot kampung kaum RT 2 RW 10 Bandung Regency, is an effort to overcome social and economic pressures on the community by uniting resources between individuals. So that the potential of each individual can be channeled and form synergy and effective strategies in running their business. To find out how the functional structure and organizational governance of KUBBE, researchers use Robert K. Merton's theory of functional structure which consists of manifest functions, latent functions, dysfunctions and non-functions. By describing the functional structure, it is hoped that it can be a reference for empowering other business groups. The results showed that the youth in KUBBE can be a forum in improving welfare in terms of continuing education and making a way to solve the economic problems of its members. KUBBE can run well with regular evaluations to find solutions in determining future business strategies. The thing that makes an interesting finding in the KUBBE is that it does not always carry out a routine, but the KUBBE always does new things in its business.

Keywords

Kelompok Usaha Berkah Bersama (KUBBE), Pemberdayaan, Struktural Fungsional, Fungsi, Fungsi Manifest, Fungsi Laten, Disfungsional, Nonfoungsional, Pemuda, Berdaya dan Mandiri

References

Amalia, Ayu Diah, and Mochamad Syawie. 2015. “Pembangunan Kemandirian Desa Melalui Konsep Pemberdayaan: Suatu Kajian Dalam Perspektif Sosiologi.” Sosio Informa: Kajian Permasalahan Sosial Dan Usaha Kesejahteraan Sosial 1(2).

Anggito, Albi, and Johan Setiawan. 2018. Metodologi Penelitian Kualitatif. CV Jejak (Jejak Publisher).

Astuti, Lifa Indri. 2015. “Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pembangunan Pertanian Berkelanjutan (Studi Pada Desa Asmorobangun Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri).”

Coy, Dominique, Shirin Malekpour, Alexander K. Saeri, and Roger Dargaville. 2021. “Rethinking Community Empowerment in the Energy Transformation: A Critical Review of the Definitions, Drivers and Outcomes.” Energy Research & Social Science 72:101871.

Cresswell, John W. 2015. “Penelitian Kualitatif Dan Desain Riset: Memilih Diantara Lima Pendekatan.” Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Fadilah, Sri, Mey Maemunah, and Nopi Hernawati. 2019. “Community Social Empowerment in Zakat Community Development.” Mimbar 35:471–80.

Fadli, Muhammad Rijal. 2021. “Memahami Desain Metode Penelitian Kualitatif.” Humanika, Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum 21(1):33–54.

Gunawan, Wahyu, and Zaenal Muttaqin. 2020. “Pelatihan Sabun Herbal Kepada Kelompok Kebersihan, Keindahan Dan Kenyamanan Lingkungan (K3L) Universitas Padjadjaran Sebagai Program Pemberdayaan Masyarakat Nano Sosial Entrepreneur.” Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 3(1):87–99.

Maspaitella, M. J., and Nancy Rahakbauwi. 2014. “Pembangunan Kesejahteraan Sosial: Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pendekatan Pekerja Sosial.” Aspirasi: Jurnal Masalah-Masalah Sosial 5(2):157–64.

Merton, Robert K. 1968. “Manifest and Latent Functions’ in Social Theory and Social Structure.”

Merton, Robert King. 1967. “On Theoretical Sociology: Five Essays, Old and New.” (No Title).

Ndung’u, George. 2017. “Factors Influencing Youth Empowerment in Community Development in Kenya: The Case of Youth Enterprise Development Fund in Maragwa Sub-County, Murang’a County, Kenya.”

Nur, Suriani. 2019. “Pemberdayaan Perempuan Untuk Kesetaraan & Meningkatkan Partisipasi Dalam Pembangunan Lingkungan Hidup.” AN-NISA: Jurnal Studi Gender Dan Anak 10(1):99–111.

Pratama, Rachmat Dana, Abdul Raji, Hidayah Utama Lubis, and Hempri Suyatna. 2021. “Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Rumah Literasi Kreatif Di Kabupaten Kutai Kartanegara.” Journal of Social Development Studies 2(2):1–28.

Ritzer, George. 1985. “Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda, Terj.” Alimandan, Jakarta: Jakarta Pers.

Ritzer, George. 2003. Handbook of Social Problems: A Comparative International Perspective. Sage Publications.

Ritzer, George, and William Yagatich. 2012. “Contemporary Sociological Theory.” The Wiley-Blackwell Companion to Sociology 98–118.

Suparjan, Hempri Suyatna, and H. Suyatno. 2003. Pengembangan Masyarakat Dari Pembangunan Sampai Pemberdayaan.

Wahyu, I. S. 2009. “Peran Serta Pemuda Dalam Pembangunan Masyarakat.” Jurnal Madani.

Winarni, Tri. 1998. “Memahami Pemberdayaan Masyarakat Desa Partisipatif Dalam Orientasi Pembangunan Masyarakat Desa Menyongsong Abad 21: Menuju Pemberdayaan Pelayanan Masyarakat.” Yogyakarta: Aditya Media.

Zubaedi, Wacana Pembangun Alternatif. 2007. “Ragam Prespektif Pembangunan Dan Pemberdayaan Masyarakat.” Jakarta: Ar Ruzz Media.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.