Agent-Structure Relation In Poverty Alleviation Of Fishermen: The Case Of Bangka Island, Indonesia
Abstract
ABSTRACT
This study aims to unravel the inter-relation between agent, structure, and resource system in the poverty alleviation of the fishermen community. An exploratory and descriptive approach is undertaken by involving a wide range of relevant stakeholders. The case study chosen is the fishermen community in Central Bangka District, Bangka District, and Pangkalpinang City, all located in the Province of Bangka Belitung, Indonesia This research uses a qualitative approach, with a descriptive method to gain an in-depth understanding of the research problem. The data collection process was carried out using semi-structured interviews conducted with informants, field observations, and FGDs involving various stakeholders such as the government, private sector, and fishermen group representatives. The data obtained is then validated by reducing, displaying and verifying the data. Verification refers to the rethinking process of data gathered from the field while at the same time accommodating the validation results. The results showed that the characteristics of fishermen community, added by the presence of tin mining activities has been contributing to the prolonged poverty faced by this community. The study found that government institution holds a significant role to the poverty alleviation initiatives. Three improvement strategies are proposed, covering the creation of a comprehensive regulation covering basic rights of fishermen, foster intense collaboration among sectoral institutions as well as the creation of efficient poverty alleviation policies in coastal area.
Keywords: Poverty, Fishermen, Government, Collaboration Strategy, Indonesia
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap keterkaitan antara agen, struktur, dan sistem sumber daya dalam pengentasan kemiskinan masyarakat nelayan. Pendekatan eksplorasi dan deskriptif dilakukan dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan terkait. Studi kasus yang dipilih adalah komunitas nelayan di Kabupaten Bangka Tengah, Kabupaten Bangka, dan Kota Pangkalpinang yang semuanya berada di Provinsi Bangka Belitung, Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan metode deskriptif untuk mendapatkan pemahaman mendalam dari permasalahan penelitian. Proses penggalian data dilakukan dengan menggunakan wawancara semi terstruktur yang dilakukan terhadap para informan, observasi lapangan, serta FGD dengan melibatkan berbagai stakeholders seperti pemerintah, swasta, perwakilan kelompok nelayan. Verifikasi mengacu pada proses berpikir ulang dari data yang dikumpulkan dari lapangan dan pada saat yang sama mengakomodasi hasil validasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik masyarakat nelayan ditambah dengan adanya kegiatan penambangan timah turut berkontribusi terhadap kemiskinan berkepanjangan yang dihadapi masyarakat tersebut. Studi ini menemukan bahwa institusi pemerintah memiliki peran yang signifikan dalam upaya pengentasan kemiskinan. Tiga strategi perbaikan yang diusulkan, meliputi pembuatan regulasi yang komprehensif yang mencakup hak-hak dasar nelayan, membina kerjasama yang intens antar lembaga sektoral, serta pembuatan kebijakan yang efisien dalam pengentasan kemiskinan khususnya di wilayah pesisir.
Kata Kunci : Kemiskinan, Nelayan, Pemerintah, Strategi Kolaborasi, Indonesia
.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ahmad, B. (2022). Dampak Kultur Terhadap Lifestyle Masyarakat Nelayan (Analisis Kemiskinan Kultural pada Masyarakat Nelayan). KOPI SUSU: Jurnal Komunikasi, Politik & Sosiologi, 4(1), 1-17.
Ali, A. A. (2020). IDENTIFIKASI DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MISKIN NELAYAN TRADISIONAL. PONDASI, 25(1), 37-49.
Alifa, N. R., & Rahmadian, A. (2024). MENILIK KESEJAHTERAAN NELAYAN DI INDONESIA: PERSPEKTIF SOSIAL EKONOMI TERHADAP. Seminar Nasional Ekonomi dan Bisnis Islam (pp. 359-366). Bandung: Gunung Djati Conference Series.
Alkire, S., Roche, J. M., Ballon, P., Foster, J., Santos, M. E., & Seth, S. (2015). Multidimensional poverty measurement and analysis. Oxford University Press, USA.
Anwar, Z., & Wahyuni. (2019). Miskin Di Laut Yang Kaya: Nelayan Indonesia Dan Kemiskinan. Sosioreligius, 4(1), 51-60.
Apridar. 2010. Ekonomi Kelautan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Baun, P. I. (2008). Kajian pengembangan pemanfaatan ruang terbangun di kawasan pesisir Kota Kupang (Doctoral dissertation, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro).
Cahaya, A. (2015). Fishermen community in the coastal area: A note from Indonesian poor family. Procedia Economics and Finance, 26, 29-33.
Cahyagi, D., & Gurning, R. S. (2018, January). A Review on Indonesian Fishermen Prosperity in the Coastal Area. Applied Mechanics and Materials, 874, 3-9.
Chandra, S. d., 2009. Menelusuri Kriteria Miskin: Perspektif Masyarakat Sipil. Jurnal Analisis, Vol 14 No. 2 September 2009.
Collins, P. D. (2012). Governance and the eradication of poverty: An introduction to the special issue. Public Administration and Development, 32(4-5), 337-344.
Creswell, J. W., & Creswell, J. D. (2017). Research design: Qualitative, quantitative, and mixed methods approaches. Sage publications.
Devas, N. (2001). The connections between urban governance and poverty. Journal of International Development, 13(7), 989.
Fakih, M. (2002). Runtuhnya teori pembangunan dan globalisasi. Insist Press bekerjasama dengan Pustaka Pelajar.
Fakih, M. (2003). Bebas dari Neoliberalisme. INSISTPress.
Fesanrey, W., & Umasugi, S. (2022). Analisis Kemiskinan Masyarakat Nelayan Pesisir di Kecamatan Waplau Kabupaten Buru. AGRIKAN - Jurnal Agribisnis Perikanan, 15(2), 571-577.
Fleming, A., Ogier, E., Hobday, A. J., Thomas, L., Hartog, J. R., & Haas, B. (2020). Stakeholder trust and holistic fishery sustainability assessments. Marine Policy, 111, 103719.
Giddens, Anthony. 2010. TEORI STRUKTURASI: Dasa-dasar Pembentukan Struktur Sosial Masyarakat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Grindle, M. S. (2004). Good enough governance: poverty reduction and reform in developing countries. Governance, 17(4), 525-548.
Hadi, S. (2013). Peran kelembagaan lokal terhadap aktivitas ekonomi masyarakat pesisir di Kabupaten Jember. AGRIBIOS, 11(1), 28-42..
Hermawan, Y. (2024). IRONI KEMISKINAN NELAYAN DI DESTINAS I WI SATA BAHARI. Jurnal Pariwisata Indonesia, 20(1), 1-10.
Hettne, B. (1978). Current issues in development theory. SAREC Report (Sweden). Swedish Agency for Research Cooperation with Developing Countries. no. 5.
Hessels, J., & Terjesen, S. (2010). Resource dependency and institutional theory perspectives on direct and indirect export choices. Small business economics, 34(2), 203-220.
Humaedi, M. A. (2012). Kemiskinan Nelayan : Studi Kasus Penyebab Eksternal dan Upaya Revitalisasi Tradisi Pengentasannya di Kaliori, Rembang, Jawa Tengah. Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, 7(2), 193.
Imron, M. (2002). Pengelolaan Sumberdaya Laut secara Terpadu : Masyarakat Nelayan dan Negosiasi Kepentingan. Jakarta: PMB-LIPI.
Iryana, W. (2019). STRATEGI MENGATASI KEMISKINAN NELAYAN ERETAN WETAN, INDRAMAYU. Historia Madania : Jurnal Ilmu Sejarah, 3(2), 89-102.
Jamilah, & Mawardati. (2019). HUBUNGAN TINGKAT KEMISKINAN DENGAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN TANGKAP PADA KAWASAN MINAPOLITAN. Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis (JEPA), 3(2), 336-347.
Juliantono, F. J., & Munandar, A. (2016). Fenomena Kemiskinan Nelayan: Perspektif Teori Strukturasi. Jurnal kajian Politik dan Masalah Pembangunan, 12(2), 1857-1866.
Kelautan, D. (2002). Perikanan. Pedoman Umum Penataan Ruang Pesisir Dan Pulau–Pulau Kecil.
Kunto, S. A. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Penerbit: Rineka Cipta, Jakarta.
Kusnadi, M. A. (2002). Konflik Sosial Nelayan, Kemiskinan dan Perebutan Sumber Daya Perikanan. LKIS PELANGI AKSARA.
Kusnadi, M. A. (2002). Konflik Sosial Nelayan, Kemiskinan dan Perebutan Sumber Daya Perikanan. LKIS PELANGI AKSARA.
Lele, G. J. A. P., & Policy. (2019). Asymmetric decentralization and the problem of governance: the case of Indonesia. 11(4), 544-565.
Long, S., Jones, P. J., Randriana, Z., & Hadj-Hammou, J. (2017). Governance analysis of a community managed small-scale crab fishery in Madagascar: novel use of an empirical framework. Marine Policy.
Long, S., Thurlow, G., Jones, P. J., Turner, A., Randrianantenaina, S. M., Gammage, T., ... & Ndriamanja, J. R. (2019). Critical analysis of the governance of the Sainte Luce Locally Managed Marine Area (LMMA), southeast Madagascar. Marine Policy, 103691.
Manejar, A. J. A., Sandoy, L. M. H., & Subade, R. F. (2019). Linking marine biodiversity conservation and poverty alleviation: A case study in selected rural communities of Sagay Marine Reserve, Negros Occidental. Marine Policy, 104, 12-18.
Mas'oed, M. (1997). Politik, Birokrasi, dan Pembangunan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.
Mulyadi,J.S. (2007). Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen. Salemba. Empat. Jakarta.
Narayan, D., Chambers, R., Shah, M. K., & Petesch, P. (2000). Voices of the Poor: Crying out for Change. New York: Oxford University Press for the World Bank.
Nasdian, F. T. (2014). Pengembangan masyarakat. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Nasikun. (2001). Diktat Mata Kuliah. Isu dan Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Nurdin, et.al. (2019). The Irony of Mineral Rich Island: the Root Cause of Poverty-Stricken Local Fisher in Bangka Island and the Proposed Empowerment Model. International Journal on Advanced Science Engineering Information Technology, 9(4), 1282-1288.
Nuris, N. D. (2024). Hubungan Patron-Klien dalam Membentuk Kemiskinan Nelayan. INNOVATIVE: Journal Of Social Science Research, 4(4), 6849-6588.
Olanda, W. E., Bahtiar, & Upe, A. (2019). STRATEGI ADAPTASI MASYARAKAT NELAYAN DALAM MENGHADAPI KEMISKINAN DI DESA MEKAR SAMA KECAMATAN NAPABALANO KABUPATEN MUNA. Neo Societal, 4(1), 584-590.
Payne, M. (2014). Modern social work theory. Oxford University Press.
Pinem, E. Y., Widiono, S., & Irnad. (2019). KEMISKINAN STRUKTURAL KOMUNITAS NELAYAN DI KELURAHAN SUMBER JAYA, KECAMATAN KAMPUNG MELAYU, KOTA BENGKULU. Jurnal Sosiologi Nusantara, 5(2), 91-111.
Priyono, B. H. (2002). Anthony Giddens: Suatu Pengantar [Anthony Giddens: an Introduction]. KPG. Jakarta.
Rahminah, S. E. (2015). Model Pembangunan Perbatasan Berbasis Human Development dan Human Security. Mitra Wacana Media: Jakarta.
Rangkuti, H. E. (1994). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan.
Revrisond. 2000. Koperasi Indonesia. Edisi Pertama. Yogakarta: BPFE UGM.
Retno, W., & Santiasih. (1993). Pengembangan Desa Pantai. In Mubyarto, Dua Puluh Tahun Penelitian Pedesaan. Yogyakarta: Aditya Media.
Reza, R. (2009). Corporate Social Responsibility: Antara Teori dan Kenyataan. Media Pressindo. Yogyakarta.
Ritzer, G. (2012). Teori Sosiologi: Dari sosiologi klasik sampai perkembangan terakhir postmodern. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 11, 25.
________ (2012). Teori Sosiologi. Jakarta: Pustaka Pelajar.
Rosalina. 2011. Indonesia Hanya Impor Kentang French Fries. http://www.tempo.co/read/news/2011/10/11/090360822/IndonesiaHanyaImpor-Kentang-French-Fries.
Sachs, J. D. (2005). The end of poverty : economic possibilities for our time. New York: Penguin Press.
Shaffril, H. A. M., Samah, A. A., & D'Silva, J. L. (2017). Climate change: Social adaptation strategies for fishermen. Marine Policy, 81, 256-261.
Satori, D. A., & Komariah, A. (2009). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: Alfabeta, 22.
Sen, A. (2001). The many faces of poverty: Comparisons and controversies. World Economic, 2(2), 1-17.
Soekanto, S. (2009). Sosiologi suatu pengantar, edisi baru. Jakarta: Rajawali Pers.
Soetrisno, L. (1995). Menuju masyarakat partisipatif. Penerbit Kanisius.
Sowman, M., Sunde, J., Raemaekers, S., & Schultz, O. (2014). Fishing for equality: Policy for poverty alleviation for South Africa's small-scale fisheries. Marine Policy, 46, 31-42.
Soto-Onate, D., & Lemos-Nobre, A. C. (2020). Unreported landings across the EU Exclusive Economic Zones: The role of regional governance and social capital. Marine Policy, 111, 103723.
Suharto, E. (2005). Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat Kajian Strategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial. PT Refika Aditama.
Suyanto, B. (1995). Perangkap Kemiskinan: Problem dan Strategi Pengentasannya. Surabaya.
Stanford, R. J., Wiryawan, B., Bengen, D. G., Febriamansyah, R., & Haluan, J. (2014). Improving livelihoods in fishing communities of West Sumatra: More than just boats and machines. Marine Policy, 45, 16-25.
Suleman, A., Pratiknjo, M. H., & Sandiah, N. (2019). KEMISKINAN STRUKTURAL DAN HUBUNGAN PATRON KLIEN NELAYAN DI DESA MAITARA KECAMATAN TIDORE UTARA KOTA TIDORE KEPULAUAN. Jurnal Holistik, 12(2), 1-20.
Thompson, J. B. (1984). Studies in the Theory of Ideology. California: University of California Press.
Ulfa, M. (2018). Persepsi Masyarakat Nelayan dalam Menghadapi Perubahan Iklim (Ditinjau dalam Aspek Sosial Ekonomi). J Pend Geo.[Internet].[diunduh 2018 Des 5], 23(1), 41-49.
Ulbert, S. (2002). Studi Tentang Ilmu Administrasi (Konsep, Teori dan Dimensi). Sinar Baru Algesindo. Bandung.
Wahyu, B. (2011). Teori Strukturasi Anthony Giddens: Sebuah Tawaran Metodologi Ilmu Sosial. Jurnal Islam-Indonesia, 3(1), 63-78.
Wekke, I. S., & Cahaya, A. (2015). Fishermen Poverty and survival strategy: Research on poor households in bone Indonesia. Procedia Economics and Finance, 26, 7-11.
Widyaningrum, N. (2003). Eksploitasi Terhadap Pengusaha Kecil Melalui Rantai Hulu Hilir. J. Analisis Sosial, 8, 1-2.
Yonvitner, et.al. (2021). Small-scale fishermen: Poverty as a challenge to achieve Sustainable Development Goals (SDGs) in Sunda Strait. Masyarakat, Kebudayaan, dan Politik, 34(1), 81-92.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
