STABILITAS KADAR BAHAN KERING UBI 16 GENOTIP BENGKUANG (Pachyrhizus erosus L. Urban) DI JATINANGOR JAWA BARAT BERDASARKAN MODEL AMMI
Abstract
Penelitian yang bertujuan mengetahui stabilitas kadar bahan kering dari 16 genotip bengkuang (Pachyrhizus erosus L. Urban) di Jatinangor telah dilakukan pada musim kemarau dan musim hujan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Unpad, Jatinangor. Percobaan lapang dilakukan pada musim kemarau mulai Februari hingga Agustus 2006 dan musim hujan mulai November 2006 hingga Mei 2007. Percobaan terdiri dari empat set yang masing-masing set disusun dalam rancangan acak kelompok dengan 16 genotip bengkuang yang dikoleksi dari berbagai wilayah Indonesia and genotip leluhurnya dari Amerika tengah dan selatan sebagai perlakuan dan diulang dua kali. Empat set percobaan tersebut dibedakan berdasarkan kombinasi musim dan perlakuan pemangkasan sink reproduktif. Empat set tersebut dianggap representasi empat lingkungan yang berbeda. Karakter yang diamati adalah kadar bahan kering ubi (%). Data dianalisis dengan analisis model AMMI (additive main effect and multiplicative interaction) dengan parameter stabilitas AMMI stability value (ASV). Hasil menunjukkan bahwa genotip B-26/NS adalah genotip dengan kadar bahan kering tertinggi dan relatif stabil. B-10/EC550 adalah genotip dengan kadar bahan kering paling stabil. B-33/J, B-12/ECKew, B-80/ENT, dan B-61/EJ adalah genotip-genotip yang beradaptasi pada musim kemarau. Sebaliknya, B77/ENT, B-1/EC033, B-58/EJ, dan B-94/ENT beradaptasi dengan baik pada musim hujan. Genotip-genotip B-12/EC Kew, B-61/EJ, B-23/EC040, dan B-56/CJ lebih responsif terhadap perlakuan pemangkasan. Keempat lingkungan percobaan merupakan lingkungan yang discriminating.
DOI: https://doi.org/10.24198/zuriat.v18i1.6756
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Zuriat @ PERIPI - Universitas Padjadjaran

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.