Pembentukan Pisang Ambon Toleran Terhadap Penyakit Layu Fusarium Melalui Variasi Somaklonal

M. Kosmiatin, I. Mariska, I. Roostika, E. Gati

Abstract


Pisang Ambon (Musa paradisiaca) adalah salah satu jenis pisang yang populer dan berkembang di Indonesia. Perkembangan pertanaman ini juga diikuti dengan perkembangan penyakit yang menyerang dan berakibat fatal. Salah satu penyakti yang sangat pesat perkembangannya adalah penyakit layu fusarium yang disebabkan oleh Fusarium oxysporum Schlect f. sp. Cubense. Pisang ambon merupakan jenis pisang yang sangat rentan terhadap penyakit tersebut. Hingga saat ini usaha pemuliaan pisang sulit dilakukan karena keragaman genetiknya rendah. Peningkatan keragaman dapat diperoleh dari sel-sel somatik yang pada dasarnya merupakan individu yang berkemampuan untuk beregenerasi membentuk tanaman lengkap. Induksi mutasi untuk meningkatkan keragaman somaklonal dan diikuti dengan seleksi efektif dilakukan secara in vitro karena perubahannya dapat ditujukan pada tingkat sel dan hanya pada sifat-sifat tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan tanaman pisang ambon kuning yang tahan penyakit layu fusarium. Penelitian dilakukan dalam 2 tahap: 1. Induksi kalus, peningkatan keragaman dan seleksi in vitro, 2. Aklimatisasi dan pengujian bibit dengan isolat F. oxysporum di kamar dan di lokasi endemik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa eksplan pisang ambon kuning berespon baik untuk pengkalusan. Kalus-kalus yang diradiasi sinar gamma dan diseleksi pada media dengan toksin asam fusarat daya regenerasinya menurun. Untuk meningkatkan kemampuan regenerasinya digunakan media dengan peningkatan konsentrasi thidiazuron. Bibit yang berasal dari kalus yang bertahan hidup setelah diradiasi dan diseleksi dengan toksin ketahanannya berkorelasi positif ketika diuji dengan isolat F. oxysporum Schlect f. sp. Cubense. Korelasi positif juga terlihat ketika tanaman diuji di lokasi endemik.




DOI: https://doi.org/10.24198/zuriat.v17i1.6760

Refbacks

  • There are currently no refbacks.





Zuriat @ PERIPI - Universitas Padjadjaran



Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.