Kendali Genetik Ketahanan Kedelai terhadap Penyakit Virus Kerdil (Soybean Stunt Virus)
Abstract
Studi genetika ketahanan kedelai terhadap penyakit kerdil kedelai (SSV) dilakukan di kurungan kawat Balitbiogen, Bogor pada tahun 2001–2002. Genotipe kedelai B3570 dan Mlg2521 digunakan sebagai tetua tahan; Taichung sebagai tetua agak tahan, sedangkan Wilis dan Orba sebagai tetua rentan. Dari persilangan tetua tahan dengan rentan diperoleh 6 kombinasi persilangan. Pengaruh induk betina (maternal effect) dalam penurunan sifat ketahanan terhadap SSV diidentifikasi dengan melihat reaksi ketahanan pada tanaman F1 dan resiprokalnya melalui uji t. Benih tetua, F1, dan F2 dengan populasi berturut-turut 20 biji, 20 biji, dan 200 biji, masing-masing ditanam dalam pot berisi 4 kg tanah. Seminggu setelah tanam, seluruh tanaman uji diinokulasi dengan SSV strain J. Seminggu setelah inokulasi, setiap daun tanaman uji diambil untuk dideteksi dengan metode Dot Blot-ELISA. Skoring tingkat ketahanan diamati berdasarkan tampilan warna setiap sampel pada permukaan membrane nitroselulose dari hasil analisis Dot Blot- ELISA dengan skor 0–4. Berdasarkan angka skor ketahanan terhadap SSV pada populasi P1, P2, F1 dan F2 dapat diketahui, nilai heritabilitas, kesesuaian nisbah genetik, jumlah gen ketahanan, dan allelisme antar tetua tahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh tetua betina terhadap pewarisan sifat ketahanan terhadap SSV. Sifat ketahanan pada ketiga genotipe B3570, Mlg2521, dan Taichung dikendalikan oleh gen yang berbeda. Ketahanan pada B3570 bersifat dominant dan monogenic, dikendalikan oleh gen tunggal. Ketahanan pada Mlg2521 juga bersifat dominan, tetapi dikendalikan oleh dua gen yang terletak pada lokus berbeda dan berinteraksi duplikat resesif epistasi. Ketahanan Taichung bersifat resesif, dikontrol oleh dua gen yang terletak pada lokus berbeda dan berinteraksi duplikat resesif epistasi. Kemungkinan model genotipe pada tetua tahan B3570 adalah V1V1; pada Mlg2521 adalah V2V2V3V3, sedangkan pada Taichung adalah v4v4v5v5, Hasil penghitungan nilai heritabilitas mengindikasikan bahwa factor genetik lebih berperan dalam mpewarisan sifat ketahanan terhadap SSV.
DOI: https://doi.org/10.24198/zuriat.v14i2.6783
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Zuriat @ PERIPI - Universitas Padjadjaran

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.