PRODUKSI GALUR MURNI MELALUI INDUKSI EMBRIOGENIK MIKROSPORA CABAI MERAH BESAR DENGAN STRES
Abstract
Induksi embriogenik mikrospora cabai merah besar dapat dilakukan dengan stres panas dan pelaparan (starvasi karbohidrat). Stres diperlukan untuk mengubah perkembangan gametofitik (mikrospora membelah asimetrik) kearah sporofitik (mikrospora membelah simetrik) untuk membentuk embrio. Mikrospora pada stadium uninukleat akhir dikulturkan secara aseptik didalam medium starvasi karbohidrat (medium B) masing-masing pada 25oC; 33oC dan 35oC selama 2; 4 dan 6 hari. Setelah praperlakuan stres, mikrospora disubkultur kedalam medium embriogenesis (medium A2) tanpa zat pengatur tumbuh dan diinkubasi pada suhu 25oC. Pengamatan sitologis terhadap tipe pembelahan inti dan mikrospora multiseluler (proembrio) dilakukan dengan pengecatan DAPI. Hasil penelitian menunjukkan, praperlakuan starvasi selama 4 hari dapat menginduksi 3.4% dari populasi mikrospora menjadi embriogenik, dimana 4% diantaranya tumbuh menjadi proembrio. Tambahan stres panas 33oC selama 4 hari meningkatkan persentase induksi embriogenik mikrospora menjadi 29%, dimana 30% diantaranya berkembang menjadi proembrio. Induksi embriogenik mikrospora cabai merah besar merupakan langkah awal untuk memproduksi tanaman haploid, penggandaan kromosom selanjutnya akan menghasilkan tanaman dobel haploid yang merupakan galur murni.
DOI: https://doi.org/10.24198/zuriat.v15i2.6801
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Zuriat @ PERIPI - Universitas Padjadjaran

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.