Penampilan Hasil dan Karakter Agronomis Varietas Lokal Ubijalar Dataran Rendah Papua
Abstract
Ubijalar merupakan pangan pokok utama bagi suku-suku yang hidup di wilayah yang sumber pangan alternatifnya sangat sedikit seperti suku Dani di kawasan Lembah Baliem yang hampir tidak memiliki tanaman tradisional lain seperti sagu. Ubijalar tidak hanya di budidayakan di dataran tinggi (daerah pegunungan), akan tetapi juga di dataran rendah yang umumnya ditanam oleh masyarakat asli kabupaten Jayawijaya yang menetap di dataran rendah seperti di Kabupaten dan Kota Jayapura. Eksplorasi plasma nutfah ubijalar di dataran rendah Papua dilaksanakan tahun 2008 bekerjasama dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Propinsi Papua. Dari eksplorasi tersebut telah dikumpulkan sebanyak 40 aksesi ubijalar yang berasal dari beberapa lokasi dataran rendah di kabupaten dan kota Jayapura pada ketinggian 300-500 meter diatas permukaan laut. Evaluasi potensi hasil dan karakter agronomis dari varietas lokal yang di koleksi ini dilaksanakan di tiga lokasi dataran rendah di Tumpang, kabupaten Malang, Jawa Timur pada tahun 2009, Kecamatan Waibu, Kabupaten Jayapura propinsi Papua tahun 2010 dan Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada tahun 2011. Penelitian disusun menurut rancangan acak kelompok dengan tiga ulangan dan 40 perlakuan (varietas lokal) dan ukuran petak 2m x 5m. Panjang gulud 5 meter dengan jarak tanam antar gulud 100 cm dan dalam gulud 25 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas dan lokasi berpengaruh nyata terhadap hasil dan komponen hasil. Hasil umbi tertinggi diperoleh di daerah Tumpang, kabupaten Malang, Jawa Timur, diikuti oleh lokasi Wajak, kabupaten Malang Jawa Timur dan Waibu, kabupaten Jayapura, Papua dengan rataan hasil masing-masingnya 27,6 ; 25,7 dan 22,6 t/ha. Sedangkan klon yang memberikan rataan hasil yang tinggi dan konsisten di 3 lokasi adalah Ornanining Kakurap 1, Batatas 2 dan Yoka 5 yang memberikan hasil masing-masingnya 34,1; 31,8 dan 29,9 t/ha. Kultivar lokal Sota 2 memiliki bentuk umbi yang bagus serta bentuk dan ukuran umbi yang seragam dengan rata-rata hasil 25,3 t/ha dan bahan kering umbi 32%. Varietas lokal yang memberikan hasil yang tinggi dan kualitas umbi yang baik dignakan untuk tetua persilangan untuk memperbaiki potensi hasil di dataran rendah.
DOI: https://doi.org/10.24198/zuriat.v23i1.6860
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Zuriat @ PERIPI - Universitas Padjadjaran

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.