SELEKSI IN VITRO UNTUK MENDAPATKAN TUNAS PISANG AMPYANG HASIL IRADIASI GAMMA INSENSITIF FILTRAT KULTUR F. oxysporum f.sp cubense

Reni Indrayanti, Nurhajati A. Mattjik, Asep Setiawan, , Sudarsono

Abstract


Pisang cv. Ampyang (Musa acuminata, AAA, subgroup non-Cavendish) merupakan jenis pisang meja, dan keberadaannya ini sudah sulit dijumpai karena diduga rentan terhadap penyakit layu Fusarium. Tujuan percobaan ini adalah untuk mendapatkan varian plantlet pisang cv. Ampyang insensitif filtrat kultur (FK) Foc melalui seleksi in vitro secara bertingkat. Pendekatan percobaan dilakukan dengan menyeleksi plantlet varian pisang hasil mutasi induksi dengan iradiasi gamma (20, 25, 30, 40, 45 dan 50 Gy) dalam media selektif mengandung FK Foc secara bertingkat (30%, 40%, 50% dan 60%). Kultur filtrat yang berasal dari cendawan Fusarium oxysporum f.sp. cubense (Foc) isolat Banyuwangi digunakan sebagai agen penyeleksi Tunas pisang in vitro yang mampu bertahan hidup dalam medium selektif diidentifikasikan sebagai tunas yang insensitif terhadap filtrat kultur Foc. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa seleksi in vitro pada media selektif mengandung filtratekultur Foc 30%, belum mampu menghambat pertumbuhan tunas varian yang diseleksi. Peningkatan konsentrasi filtrat kultur Foc sampai 50% hanya mampu menghambat beberapa perlakuan plantlet varian hasil iradiasi. Penghambatan pertumbuhan tunas secara signifikan terlihat pada media selektif mengandung filtrat kultur Foc 60%, dan hasil percobaan ini diperoleh 1695 plantlet (57.7%) teridentifikasi insensitif terhadap FK Foc. Plantlet-plantlet tersebut akan digunakan sebagai plasma nutfah untuk mendapatkan klon-klon tanaman pisang cv. Ampyang resisten layu Fusarium.




DOI: https://doi.org/10.24198/zuriat.v23i1.6868

Refbacks

  • There are currently no refbacks.





Zuriat @ PERIPI - Universitas Padjadjaran



Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.