Prof. Chung Joon Kon, “Asian Community Bukan Berarti Mengabaikan Negara”

Dublin Core

Judul

Prof. Chung Joon Kon, “Asian Community Bukan Berarti Mengabaikan Negara”

Deskripsi

Pembentukan Asian Community sebagai wadah bersatunya negara-negara di kawasan benua Asia perlu dilakukan. Hal ini bertujuan mengaburkan subjektivitas stigma setiap negara di kawasan Asia yang acapkali dilihat berdasarkan kondisi ekonomi, sosial, maupun politik.
“Kita cenderung subjektif menilai suatu negara di Asia lainnya. Pandangan tersebut sangat membahayakan terhadap kebenaran kita dalam menilai orang lain,” tutur Prof. Chung Joon Kon, Senior Researcher di One Asia Foundation saat memberikan kuliah umum bertajuk “Asian Community Lectures” di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad Kampus Jatinangor, Rabu (24/02). Kuliah umum ini digelar atas kerja sama Universitas Padjadjaran dengan One Asia Foundation.

Setiap negara di Benua Asia memiliki ragam budaya, sejarah, dan sosial tersendiri. Setiap negara di kawasan utara, timur, tengah, barat, selatan, dan tenggara memiliki kondisi geografis, iklim, dan sosial yang berbeda. Prof. Chung mengemukakan, keragaman inilah yang menyebabkan pandangan terhadap suatu negara di kawasan Asia tidak bisa hanya dari satu sisi saja.

Peneliti yang lama menetap di Jepang ini telah sering mengisi kuliah di berbagai negara di Asia. Melihat berbagai keragaman di negara yang didatanginya, ia pun berasumsi bahwa pandangan terhadap suatu negara harus secara objektif, yakni harus melihat pada sisi masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang.

Hal ini terlihat dari bagaimana masyarakat di suatu negara memandang negara lain di kawasan Asia dewasa ini. Menurut Prof. Chung, meski berada pada satu jazirah, secara batin masyarakat di kawasan Asia seolah-olah terpisah secara jauh . “Kita masih melihat suatu negara berdasarkan titik nyaman yang ada di negara kita,” tambahnya.

Asian Community, lanjut Prof. Chung, nantinya akan menjadi wadah komunikasi timbal balik antar negara di kawasan Asia.

“Dengan Asian Community, kita (seluruh negara di kawasan Asia) memimpikan masa depan dengan melihat masa lalu dan memperbaiki apa yang terjadi saat ini,” kata Prof. Chung.

Pembentukan komunitas regional ini membutuhkan kontribusi dari berbagai pihak, termasuk akademisi. Menurut Prof. Chung, mewujudkan Asian Community bukan sebatas pada angan-angan, tetapi harus diwujudkan melalui berbagai pemikiran yang saling bertautan.

Perubahan pandangan secara objektif merupakan langkah awal yang efektif untuk mewujudkan gagasan tersebut. Meski dinilai efektif, Prof. Chung masih menemukan sedikit kekhawatiran yang dilontarkan para mahasiswa di berbagai negara mengenai pembentukan komunitas ini.

Kekhawatiran tersebut yaitu akan hilangnya teritorial negara di kawasan Asia pada saat Asian Community terbentuk. Pernyataan ini dengan tegas dibantah oleh Prof. Chung.

“Membentuk Asian Community bukan berarti menolak/mengabaikan negara, tetapi mengembalikan peranan negara dengan semestinya dan menyempurnakannya,” paparnya.

Penyempurnaan negara bertujuan agar setiap individu dapat hidup dengan aman dan nyaman. Menurut Prof. Chung, peningkatan kualitas hidup manusia Asia tidak bisa dilakukan dalam kondisi negara yang stagnan.

“Untuk bisa hidup nyaman, negara itu harus berubah. Di sinilah peran Asian Community,” kata Prof. Chung.

Pembuat

Arief Maulana

Sumber

http://www.unpad.ac.id/2016/02/prof­chung­joon­kon­asian­community­bukan­berarti­mengabaikan­negara/

Penerbit

Universitas Padjajaran

Tanggal

25/02/2016

Format

application/pdf

Bahasa

Bahasa Indonesia

Item Relations

This item has no relations.

Document Viewer

Files

Asian Community Bukan Berarti Mengaibaikan Negara.pdf

Collection

Citation

Arief Maulana, “Prof. Chung Joon Kon, “Asian Community Bukan Berarti Mengabaikan Negara”,” Digital Share Center, accessed 29 April 2024, http://journals.unpad.ac.id/document/1236.