KONDISI DAN POTENSI WILAYAH PESISIR KABUPATEN BANTUL SEBAGAI SENTRA BUDIDAYA TAMBAK UDANG BERKELANJUTAN DI PANTAI SELATAN INDONESIA

Desti Christian Cahyaningrum, Wawan Gunawan, Mia Rosmiati

Abstrak


ABSTRAK
Peluang peningkatan perekonomian melalui kegiatan budidaya udang masih sangat terbuka bagi
Indonesia, namun harus memperhatikan aspek keberlanjutan usaha budidaya maupun lingkungan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kondisi dan potensi wilayah pesisir Kabupaten Bantul
sebagai sentra budidaya tambak udang berkelanjutan di pantai selatan Indonesia. Metode yang
digunakan adalah studi kasus melalui observasi dan wawancara, serta analisis data secara deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi tambak udang dilihat dari aspek lingkungan memiliki
kualitas air yang baik akibat tidak adanya pencemaran dari luar, karena kawasan tersebut bukan
merupakan wilayah industri. Namun, keberadaan tambak dikawatirankan dapat merusak lingkungan
apabila tidak dikelola dengan baik. Kondisi yang ada saat ini menunjukkan bahwa pengelolaan
tambak masih kurang baik karena tidak adanya sistem pengolahan limbah yang berdampak pada
munculnya penyakit berak putih udang pada tahun 2016. Dilihat dari aspek ekonomi, keberlanjutan
terjadi karena permintaan ekspor udang yang masih sangat tinggi dan belum bisa terpenuhi. Aspek
sosial menunjukkan bahwa lokasi tambak udang di wilayah penelitian menimbulkan konflik sosial
dengan adanya permasalahan status kepemilikan lahan, perijinan usaha, serta benturan dengan
kebijakan pemerintah setempat.

Kata kunci: potensi, tambak udang, pesisir Bantul, konflik, berkelanjutan

ABSTRACT
Opportunities to increase the economy sector by shrimp ponds farming activities are still very open
for Indonesia, but must consider the aspect of the sustainability of the cultivation and the
environment. This study aims to examine the condition and potency of thr coastal areas of Bantul
Regency as a center for sustainable shrimp ponds farming in the southern coast of Indonesia. The
method used is case study through observation and interview. then data were analysed descriptively.
The results showed that the condition of shrimp ponds in terms of environment has good air quality
due to the absence of pollution from the outside, because there is not an industrial area. However,
the existence of the ponds are considered to damage the environtment if not properly managed. In
addition, the condition of pond management is still not good because there is no sewage treatment
system, and cause the disease berak putih in 2016. From the economic aspect, the sustainability is
caused by the great number of demand that can not to be fulfill yet. Social aspects show that location
of shrimp ponds emerge conflict by the problems of land-planting status, business licensing, and
collision with the government.


Keywords: potency, shrimp farm, Bantul’s coastal, conflict, sustainability


Teks Lengkap:

PDF


DOI: https://doi.org/10.24198/agricore.v2i1.15072

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##