PEMBUATAN TEPUNG UBI UNGU DALAM UPAYA DIVERSIFIKASI PANGAN PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA UKM GRIYA KETELAQU DI KELURAHAN PLALANGAN KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG
Abstrak
Tulisan ini bertujuan untuk mengemukakan upaya diversifikasi pangan ubi ungu mulai dari proses produksi tepung ubi ungu dari proses persiapan bahan baku, proses pembutan tepung ubi ungu, penanganan produk akhir meliputi pengemasan, penyimpanan, analisis usaha dan pemasaran, kondisi sarana dan prasarana yang digunakan. Kegiatan dilaksanakan di Industri Rumah Tangga UKM Griya Ketelaqu di Kelurahan Plalangan Kecamatan Gunungpati Kota Semarang. Metode yang penelitian yang digunakan adalah deskriptif eksploratif dengan melakukan observasi secara langsung, interview (wawancara) dan studi pustaka yang berkaitan dengan tepung ubi ungu. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa UKM Griya Ketelaqu memiliki kemampuan mengolah ubi ungu menjadi produk tepung ubi ungu. Selain olahan tepung ubi ungu UKM Griya Ketelaqu juga mengolah berbagai macam jenis tepung-tepungan seperti tepung umbi-umbian, tepung sayur-sayuran, tepung buah-buahan serta mengolah olahan dari ubi lainnya seperti timus, nugget, peyek tumpi dan singkong keju. Dalam setiap produksi UKM Griya Ketelaqu membutuhkan rata-rata 50 kg ubi ungu dan menghasilkan tepung ubi ungu 20 kg. Dengan demikian nilai rendemen tepung ubi ungu sebesar 40%. Keuntungan per bulan dari usaha produksi tepung ubi ungu oleh UKM Griya Ketelaqu adalah Rp. 905.000,- perbulan.. Tepung Ubi Ungu dapat menjadi alternatif diversifikasi pangan karena memiliki kemampuan menghasilkan beberapa produk pangan yang disukai oleh masyarakat
Kata Kunci: ubi ungu, diversifikasi, tepung, usaha kecil menengah
Abstract
This paper aims to highlight the effort of purple sweet potatoes flour diversification beginning from the process of producing sweet potatoes flour from the preparation of raw material, the process of making sweet potatoes flour, the handling of the final product including packaging, storage, business analysis and marketing, the condition of the facilities and infrastructure used. The activity was carried out at the UKM (Small Medium Enterprise) Griya Ketelaqu Home Industry in Plalangan Village, Gunungpati District, Semarang. The method used is descriptive exploratory research by direct observation, interviews with the owner and literature studies relating to purple sweet potato flour. The results of the study concluded that UKM Griya Ketelaqu had the ability to process purple sweet potatoes into purple sweet potato flour products. In addition to processed purple sweet potatoes flour UKM Griya Ketelaqu also processes various types of flour such as tuber flour, vegetable flour, fruit flour as well as processing processed from other sweet potatoes such as timus, nuggets, tofu and cassava cheese. Thus the yield of purple sweet potato flour by 40%. The profit per month from the purple sweet potato flour production business by Griya Ketelaqu UKM is Rp.605,000 per month. Purple sweet poatoes flour can be an alternative food diversification because it has the ability to produce some food products that are preferred by the community.
Keywords: purple sweet potatoes, diversified, flour, small and medium enterpriseTeks Lengkap:
70-78Referensi
Astuti, Dewi. 2002. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Apple, James M, 1990. Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan. Edisi Ketiga Bandung : ITB.
Balitkabi (Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian). (2015). Varietas Unggul Aneka Kacang dan Umbi
BPS (Badan Pusat Statistik). Provinsi jawa tengah. (2015). Data Luas Panen, Produksi, dan Produktivitas Ubi Kayu dan Ubi Jalar.
Departemen Kesehatan RI, 2004. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1197/Menkes/SK/X/2004, Tentang Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit, Jakarta.
Depkes RI, 1992. Undang-Undang Kesehatan (Undang-Undang RI No. 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan). Jakarta : Indonesia Legal Center Publishing
Ferlina, S. 2010. Khasiat Ubi Jalar Ungu. http://www.khasiatku.com/ ubijalar-ungu.
Hariadi,P dan Dewayanti, R.H. 2009. Memproduksi Pangan Yang Aman. PT.Dian Rakyat
Indrie Ambarsari, Sarjana, dan Abdul Choliq.2009. Rekomendasi dalam Penetapan Standar Mutu Tepung Ubi Jalar. Peneliti di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Tengah.
Kusnoputranto, Haryoto. 1985. Kesehatan Lingkungan. FKM UI. Jakarta
Murtiningsih dan Suyanti, 2011. Membuat Tepung Umbi dan Variasi Olahannya, Jakarta: AgroMedia Pustaka.
Rahmat Rukmana. 1997, Ubi Jalar, Yogyakarta: Kanisius.
Oginawati, K. 2008. Sanitasi Makanan dan Minuman. Penerbit Institut Teknologi Bandung Press. Bandung.
Astuti, Dewi. 2002. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Apple, James M, 1990. Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan. Edisi Ketiga Bandung : ITB.
Balitkabi (Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian). (2015). Varietas Unggul Aneka Kacang dan Umbi
BPS (Badan Pusat Statistik). Provinsi jawa tengah. (2015). Data Luas Panen, Produksi, dan Produktivitas Ubi Kayu dan Ubi Jalar.
Departemen Kesehatan RI, 2004. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1197/Menkes/SK/X/2004, Tentang Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit, Jakarta.
Depkes RI, 1992. Undang-Undang Kesehatan (Undang-Undang RI No. 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan). Jakarta : Indonesia Legal Center Publishing
Ferlina, S. 2010. Khasiat Ubi Jalar Ungu. http://www.khasiatku.com/ ubijalar-ungu.
Hariadi,P dan Dewayanti, R.H. 2009. Memproduksi Pangan Yang Aman. PT.Dian Rakyat
Indrie Ambarsari, Sarjana, dan Abdul Choliq.2009. Rekomendasi dalam Penetapan Standar Mutu Tepung Ubi Jalar. Peneliti di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Tengah.
Kusnoputranto, Haryoto. 1985. Kesehatan Lingkungan. FKM UI. Jakarta
Murtiningsih dan Suyanti, 2011. Membuat Tepung Umbi dan Variasi Olahannya, Jakarta: AgroMedia Pustaka.
Rahmat Rukmana. 1997, Ubi Jalar, Yogyakarta: Kanisius.
Oginawati, K. 2008. Sanitasi Makanan dan Minuman. Penerbit Institut Teknologi Bandung Press. Bandung.
Astuti, Dewi. 2002. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Apple, James M, 1990. Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan. Edisi Ketiga Bandung : ITB.
Balitkabi (Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian). (2015). Varietas Unggul Aneka Kacang dan Umbi
BPS (Badan Pusat Statistik). Provinsi jawa tengah. (2015). Data Luas Panen, Produksi, dan Produktivitas Ubi Kayu dan Ubi Jalar.
Departemen Kesehatan RI, 2004. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1197/Menkes/SK/X/2004, Tentang Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit, Jakarta.
Depkes RI, 1992. Undang-Undang Kesehatan (Undang-Undang RI No. 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan). Jakarta : Indonesia Legal Center Publishing
Ferlina, S. 2010. Khasiat Ubi Jalar Ungu. http://www.khasiatku.com/ ubijalar-ungu.
Hariadi,P dan Dewayanti, R.H. 2009. Memproduksi Pangan Yang Aman. PT.Dian Rakyat
Indrie Ambarsari, Sarjana, dan Abdul Choliq.2009. Rekomendasi dalam Penetapan Standar Mutu Tepung Ubi Jalar. Peneliti di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Tengah.
Kusnoputranto, Haryoto. 1985. Kesehatan Lingkungan. FKM UI. Jakarta
Murtiningsih dan Suyanti, 2011. Membuat Tepung Umbi dan Variasi Olahannya, Jakarta: AgroMedia Pustaka.
Rahmat Rukmana. 1997, Ubi Jalar, Yogyakarta: Kanisius.
Oginawati, K. 2008. Sanitasi Makanan dan Minuman. Penerbit Institut Teknologi Bandung Press. Bandung.
DOI: https://doi.org/10.24198/agricore.v5i1.27701
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##