“IJON YANG TAK LEKANG OLEH WAKTU” ALASAN SISTEM INI MASIH MENJADI TRADISI PETANI PADI

Sekar Arumandani, M. Aris Safi'i, Hendri Hermawan Adinugraha

Abstrak


Abstrak

Penelitian ini mengkaji persistensi sistem ijon sebagai tradisi di kalangan petani padi di Indonesia, meski terdapat opsi pembiayaan lain. Identifikasi masalah meliputi alasan petani tetap memilih sistem ijon meskipun terjebak dalam siklus hutang dan harga rendah. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus, melibatkan wawancara mendalam dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem ijon bertahan karena faktor sosial, budaya, serta keterbatasan akses ke keuangan formal. Relasi sosial dengan tengkulak memengaruhi keputusan petani, yang melihatnya sebagai solusi cepat. Sistem ini juga mulai beradaptasi dengan teknologi, namun penggunaannya belum merata. Kesimpulannya, meski sistem ijon dianggap merugikan, ia bertahan karena mampu menjawab kebutuhan mendesak petani. Disarankan adanya kebijakan yang meningkatkan akses ke pembiayaan lebih adil, untuk membantu petani bertransisi dari ketergantungan ijon.

Kata kunci: Sistem ijon, petani padi, keterbatasan akses.

Abstract

This study examines the persistence of the ijon system as a tradition among rice farmers in Indonesia, despite the availability of other financing options. Problem identification includes the reasons why farmers continue to choose the ijon system despite being trapped in a cycle of debt and low prices. The research method used is qualitative with a case study approach, involving in-depth interviews and observations. The results of the study indicate that the ijon system persists due to social and cultural factors, as well as limited access to formal finance. Social relations with middlemen influence farmers' decisions, who see it as a quick solution. This system has also begun to adapt to technology, but its use is not yet evenly distributed. In conclusion, although the ijon system is considered detrimental, it persists because it is able to answer the urgent needs of farmers. It is recommended that there be policies that increase access to fairer financing, to help farmers transition from dependence on ijon.

Keywords: Ijon system, rice farmers, limited access.


Teks Lengkap:

117-126

Referensi


Febrianti, S., Zusmelia, Z., & Nurwani, N. (2020). Sistem ijon dalam perspektif ekonomi Islam (Studi kasus petani padi di Kecamatan Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman). Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Islam, 5((1)), 41–55.

Afandi, M. Y. (2009). Fiqh Muamalah dan Implementasinya dalam Lembaga Keuangan Syariah. Logung Pustaka.

Ambarwati, A., Harahap, R. A., Sadoko, I., & White, B. (2016). Land tenure and agrarian structure in regions of small-scale food production in Indonesia. Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, 20(1), 81–99.

Anwar, C. (2018). Sistem Ijon dalam Perspektif Ekonomi Islam: Studi Kasus pada Petani Padi di Kabupaten Cianjur. Jurnal Ekonomi Islam, 9(2), 145–162.

Azuz, F., & Et.al. (2023). Ijon Practice by Landowner of Ricefield: Agency-Structure Perspective. Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan, 11(2), 154–167.

Becker, G. S. (1976). The Economic Approach to Human Behavior. University of Chicago Press.

Danari, S. R. (2016). Analisis Sistem Jual Beli Ijon Pada Komoditas Padi Dalam Perspektif Ekonomi Islam (Studi di Wilayah Pertanian Padi di Desa Tempuran Kecamatan Paron Kabupaten Ngawi). Jurnal Ilmiah.

David, P. A. (1985). Clio and the Economics of QWERTY.

Djamil, F. (2012). Penerapan Hukum Perjanjian dalam Transaksi Lembaga Keuangan Syariah. Sinar Grafika.

Hartatik, E. (2020). Persistensi Sistem Ijon di Era Modern: Analisis Sosio-Ekonomi Petani Padi di Jawa Timur. Jurnal Sosiologi Pedesaan, 8(1), 53–68.

Kusumah, S. D., & Nuryanti, S. (2019). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Petani dalam Sistem Ijon: Studi Kasus di Kabupaten Subang. Jurnal Agribisnis Dan Ekonomi Pertanian, 7(2), 91–104.

Mahmud, M. A. (2019). Praktek “Ijon” dalam perspektif ekonomi Islam (studi kasus pada petani padi di Desa Sungai Upih Kuala Kampar Pelalawan). Syarikat: Jurnal Rumpun Ekonomi Syariah, 2((1)), 39–52.

North, D. C. (1990). Institutions, Institutional Change and Economic Performance. Cambridge University Press.

Nugroho, A. D. (2018). Kelembagaan dalam sistem usahatani padi di berbagai agroekosistem. Jurnal Ekonomi Pembangunan, 19((1)), 64–79.

Purwanto, A. (2021). Modernisasi Pertanian dan Dampaknya terhadap Kehidupan Petani Kecil di Indonesia. Jurnal Pembangunan Wilayah Dan Pedesaan, 12(3), 278–293.

Putnam, R. D. (2000). Bowling Alone: The Collapse and Revival of American Community. Simon & Schuster.

Rustinsyah, R. (2015). No TitleSocial capital and implementation of subsidized fertilizer programme for small farmers in rural Indonesia. International Journal of Rural Management, 11((1)), 25–39.

Saputra, R., & Indrayani, E. (2017). Sistem Ijon sebagai Strategi Bertahan Hidup Petani Padi: Studi Kasus di Desa Suka Makmur, Aceh. Jurnal Sosiologi Reflektif, 11(2), 199–214.

Syahyuti, S. (2017). Modernisasi tanpa pembangunan dalam kegiatan off-farm di pedesaan. Forum Penelitian Agro Ekonomi, 35((1)), 1–12.

Syukur, M., Mayrowani, H., & Sunarsih. (2018). Analisis Kelembagaan Pemasaran Beras di Indonesia. Jurnal Agro Ekonomi, 36(1), 1–12.




DOI: https://doi.org/10.24198/agricore.v9i2.59044

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##