PENGEMBANGAN DAYA TARIK EKOWISATA KAMPOENG CIHERANG BERDASARKAN PREFERENSI WISATAWAN
Abstrak
Abstrak
Ekowisata Kampoeng Ciherang, yang terletak di Desa Cijambu, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang, memiliki potensi besar untuk berkembang sebagai destinasi wisata alam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis preferensi wisatawan terhadap daya tarik Ekowisata Kampoeng Ciherang dan memberikan rekomendasi pengembangan berdasarkan hasil analisis. Metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif deskriptif dengan survei yang melibatkan 30 responden wisatawan. Responden dipilih secara purposive sampling, yakni wisatawan yang ditemui di lokasi dan bersedia mengisi kuesioner atau diwawancarai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wisatawan memberikan penilaian baik terhadap daya tarik yang ada di destinasi ini, seperti keunikan alam dan fasilitas daya tarik buatan. Namun, aspek fasilitas pendukung dan aksesibilitas masih perlu diperbaiki, terutama kondisi jalan dan ketersediaan transportasi umum. Berdasarkan temuan ini, disarankan untuk meningkatkan promosi digital, memperbaiki fasilitas umum, dan meningkatkan kualitas prasarana. Pengelola juga diharapkan dapat berkolaborasi dengan masyarakat lokal dan menyusun paket wisata tematik guna meningkatkan daya tarik dan kontribusi ekonomi destinasi ini. Penelitian ini diharapkan memberikan wawasan bagi pengelola destinasi dalam mengoptimalkan potensi ekowisata yang ada.
Kata kunci: Ekowisata, Kampoeng Ciherang, preferensi wisatawan.
Abstract
Kampoeng Ciherang Ecotourism, located in Cijambu Village, Tanjungsari District, Sumedang Regency, holds great potential for development as a nature-based tourist destination. This study aims to analyze tourist preferences towards the attractions of Kampoeng Ciherang Ecotourism and provide development recommendations based on the analysis results. The research adopts a descriptive quantitative approach through a survey involving 30 tourist respondents. Respondents were selected through purposive sampling, namely tourists encountered on-site who agreed to complete the questionnaire or participate in an interview. The findings indicate that tourists give positive evaluations of the attractions at this destination, such as the unique natural landscapes and man-made attraction facilities. However, aspects of supporting facilities and accessibility still require improvement, particularly the road conditions and the availability of public transportation. Based on these findings, it is recommended to enhance digital promotion, improve public facilities, and upgrade infrastructure quality. The management is also encouraged to collaborate with the local community and develop thematic tour packages to increase the destination's appeal and economic contribution. This study is expected to provide insights for destination managers to optimize the existing ecotourism potential.
Keywords: Ecotourism, Kampoeng Ciherang, tourist preferences.
Teks Lengkap:
Hal. 101-112Referensi
Ardika, I. G. (2018). Kepariwisataan Berkelanjutan. Buku Kompas.
Ashartono, R., Rahmanita, M., & Lemy, D. M. (2018). The Effect of Destination Management and Community Participation to The Visitors Consumption atTebing Breksi Sleman Yogyakarta. Tourism Research Journal, 2(1).
Creswell, J. W., & Creswell, J. D. (2018). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches (Fifth Edition). Los Angeles: SAGE.
Dita, R. F., & Zaini, M. (2022). Pengaruh Atraksi, Aksesibilitas, Amenitas dan Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Kunjungan Ulang Wisatawan di Pulau Kumala Kabupaten Kutai Kartanegara. ETNIK: Jurnal Ekonomi -Teknik, 1(4), 271-282.
Firdausyah, I. (2017). Analisis Status Keberlanjutan Wisata Pantai Sembilan di Desa Bringsang, Kecamatan Giligenting, Kabupaten Sumenep, madura, Jawa Timur. Malang: Universitas Brawijaya.
Lubis, F. R., & Tinaprilla, N. (2016). Sistem Tataniaga Tandan Buah Segar di Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Agrica (Jurnal Agribisnis Sumatera Utara), 4(2), 126-139.
Marlina, E. (2020). Pengembangan Model Pembelajaran Blended Learning Berbantuan Aplikasi Sevima Edlink. Jurnal Padegogik, 3(2), 104-110.
Millenia, J., Sulivinio, S., Rahmanita, M., & Osman, I. E. (2021). Strategi Pengembangan Wisata Mangrove Desa Sedari Berbasis Analisis 4A (Attraction, Accessibility, Amenities, Ancillary Services). Jurnal Ilmiah Pariwisata, 26(3), 284-293.
Pratiwi, Y. (2023). Indentifikasi 4A (Attraction, Amenity, Accessibility dan Anciliary) dalam Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan di Pantai Tanjung Pendam, Kabupaten Belitung. Journal of Contemporary Public Administration (JCPA), 3(2), 59-67.
Ramdan, M., Herdiasah, D., Sukmawati, D., & Oktaviani, V. (2024). Strategi Pengembangan Wana Wisata Kampoeng Ciherang dalam Meningkatkan Pendapatan Masyarakat (Studi Kasus di Desa Cijambu Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang). Mimbar Agribisnis: Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis, 10(2), 3045-3053.
Riduwan. (2018). Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Rusvitasari, E., & Solikhin, A. (2014). trategi Pengembangan Wisata Alam Dalam Meningkatkan KunjunganWisatawan di Obyek Wisata Umbul Sidomukti Bandungan Semarang. Jurnal Pariwisata Indonesia, 10(1).
Sugiama, A. G. (2011). Ecotourism: Pengembangan Pariwisata Berbasis Konservasi Alam. Guardaya Intimarta.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sulistyawati, W., Wahyudi, & Trinuryono, S. (2022). Analisis (Deskriptif Kuantitatif) Motivasi belajar Siswa dengan Model Blended Learning di Masa Pandemi Covid19. Kadikma, 13(1), 68-73.
Sunaryo, B. (2013). Kebijakan Pembangunan Destinasi Pariwisata Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Yogyakarta: Gava Media.
DOI: https://doi.org/10.24198/agricore.v10i1.62832
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##