Aplikasi Fungi Mikoriza Arbuskula Indigeneous dan Pupuk Fosfor Anorganik dalam Upaya Peningkatan Serapan Fosfor dan Hasil Tanaman Jagung di Lahan Berkapur Pulau Timor

Yosni Kiuk, Peters O. Bako, Lily F. Ishaq

Abstrak


Kesuburan tanah yang rendah menjadi salah satu faktor pembatas rendahnya produksi jagung di Pulau Timor. Hal ini terutama terkait dengan ketersediaan unsur hara fosfor (P) yang rendah yang umumnya diatasi oleh petani melalui penggunaan pupuk P-anorganik. Namun demikian, kondisi tanah yang berkapur dapat menurunkan ketersediaan hara P bagi tanaman sehingga pupuk P-anorganik memiliki efisiensi yang rendah. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan dosis pupuk fosfor (P) anorganik dan inokulasi kelompok FMA yang memberikan pengaruh terbaik terhadap serapan hara P, pertumbuhan dan hasil tanaman jagung. Penelitian dilaksanakan di lahan pertanian di Desa Penfui Timur, Kabupaten Kupang dan Laboratorium Fisika dan Kimia Tanah Fakultas Pertanian Universitas Nusa Cendana Kupang. Penelitian ini dirancang dalam percobaan faktorial 2 faktor menggunakan rancangan lingkungan berupa rancangan petak terpisah (spit plot design) dengan 3 ulangan. Petak utama adalah inokulasi FMA (M) yang terdiri dari 3 taraf: tanpa inokulasi FMA (M0), inokulasi satu jenis spora FMA (M1), dan inokulasi spora FMA campuran (M2). Anak petak adalah dosis pupuk P (SP-36) (P) yang terdiri dari 4 taraf: 25% (P1), 50% (P2), 75% (P3), dan 100% (P4) dosis anjuran. Variabel yang diamati adalah kandungan hara P-jaringan tanaman, tinggi tanaman dan bobot 100 butir jagung pipilan kering. Hasil penelitian menunjukkan: (1) interaksi perlakuan inokulasi FMA dengan perlakuan dosis pupuk P-anorganik tidak berpengaruh nyata terhadap semua variabel pengamatan; perlakuan tunggal inokulasi FMA berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman dan bobot 100 butir jagung pipilan kering namun tidak berpengaruh nyata terhadap kandungan hara P jaringan tanaman; perlakuan tunggal dosis pupuk P-anorganik hanya berpengaruh nyata terhadap kandungan hara P-jaringan tanaman namun tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman dan bobot 100 butir jagung pipilan kering, (2) inokulasi FMA baik tipe spora tunggal maupun tipe spora campuran belum mampu meningkatkan kandungan hara P jaringan tanaman namun mampu meningkatkan tinggi tanaman dan bobot 100 butir jagung pipilan kering; tidak terdapat perbedaan nyata antara perlakuan inokulasi FMA tipe spora tunggal dengan perlakuan tipe spora campuran dalam meningkatkan tinggi tanaman dan bobot 100 butir jagung pipilan kering sehingga tidak didapatkan perlakuan inokulasi FMA terbaik dalam penelitian ini, dan (3) tidak didapatkan perlakuan dosis pupuk P-anorganik yang memberikan pengaruh terbaik dalam meningkatkan serapan hara P, pertumbuhan, dan hasil tanaman jagung pada penelitian ini berkaitan dengan efisiensi pemupukan P-anorganik yang rendah pada lahan berkapur.

Kata Kunci


Fungi mikoriza arbuskula, Jagung, Pupuk P anorganik

Teks Lengkap:

PDF


DOI: https://doi.org/10.24198/agrikultura.v33i1.35881

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

Jurnal Agrikultura terdaftar dengan ISSN 0853-2885(cetak) dan ISSN 2685-3345 (online).

Telah terakreditasi selama lima tahun sebagai Jurnal Ilmiah berdasarkan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia SK No.105/E/KPT/2022 tanggal 07 April 2022 (Vol. 32 No. 3 Tahun 2021 hingga Vol. 37 No. 2  Tahun 2026) dan diindeks dalam SINTA 2

Jurnal Agrikultura © Copyright 2022. All Rights Reserved.


JURNAL INI TERINDEKS DI