Embriogenesis, Perkembangan Larva dan Viabilitas Reproduksi Ikan Pelangi Iriatherina Werneri Meinken, 1974 pada Kondisi Laboratorium

Muh. Herjayanto, Odang Carman, Dinar Tri Soelistyowati

Abstrak


Ikan pelangi Iriatherina werneri diperdagangkan sebagai ikan hias, karena memiliki warna dan bentuk sirip yang indah terutama untuk individu jantan. Perkembangan budidaya ikan pelangi terkendala oleh kurangnya informasi biologi terkait perkembangan embrio (embriogenesis), perkembangan larva, viabilitas reproduksi dan sejarah kehidupannya. Tujuan dari penelitian untuk mengkaji embriogenesis, perkembangan larva dan viabilitas reproduksi pada ikan pelangi I. werneri sebagai informasi dasar untuk menunjang kegiatan budidaya dan konservasi. Pengamatan embriogenesis menggunakan 100 butir embrio yang dimasukkan pada empat buah wadah inkubasi berukuran (19,5 × 13,5 × 8,5) cm3. Pengamatan viabilitas reproduksi dan pertumbuhan menggunakan 200 butir embrio yang dimasukkan pada lima buah wadah berukuran (19,5 × 19,5 × 19,5) cm3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa embrio ikan pelangi berkembang mulai dari fase pembelahan sel, morula, blastula, gastrula, organogenesis dan menetas menjadi larva pada saat 124 jam 5 menit setelah pembuahan. Telur mulai menetas pada hari keempat (15,11%) dan berakhir pada hari keenam (23,35%) dengan puncak penetasan terjadi pada hari kelima (61,54%) setelah pembuahan. Ikan telah menjadi juvenil pada umur 35 hari setelah menetas dengan panjang total >12 mm. Viabilitas reproduksi I. werneri pada penelitian ini yaitu tingkat penetasan sebesar 62,04%; tingkat kelangsungan hidup sampai umur 50 hari setelah menetas sebesar 62,72% dan ikan jantan secara alami sebanyak 20%.

Kata Kunci


Embriogenesis; Iriatherina werneri; Perkembangan Larva; Viabilitas Reproduksi

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Allen GR 1980. A generic classification of the rainbowfishes (family Melanotaeniidae). Records of the Western Australia Museum, 8(3): 449-490.

Budiardi T, Cahyaningrum W, Effendi I. 2005. Efisiensi pemanfaatan kuning telur embrio dan larva ikan maanvis Pterophyllum scalare pada suhu inkubasi yang berbeda. Jurnal Akuakultur Indonesia. 4(1): 57-61.

Chumaidi, Nur B, Sudarto, Pouyaud L, Slembrouck J. 2009. Pemijahan dan perkembangan embrio ikan pelangi, Melanotaeenia spp. asal Papua. Jurnal Perikanan. 11(2): 131-137.

Çelik İ, Çelik P, Cirik Ş, Gürkan M, Hayretdağ S. 2011. Embryonic and larval development of black skirt tetra Gymnocorymbus ternetzi Boulenger, 1895 under laboratory conditions. Aquaculture Research. 1-16.

Crowley LELM, Ivanstsoff W. 1982. Reproduction and early stages of development in two species of Australian rainbowfishes, Melanotaenia nigrans Richardson and Melanotaenia splendida inornata Castelnau. Australia Zoology. 21(1): 85-95.

Firmansyah R. 2016. Feminisasi ikan rainbow Iriatherina werneri dengan hormon estradiol-17. [tesis]. IPB, Bogor.

Herjayanto M. 2016. Kajian tingkah laku memijah, potensi reproduksi ikan betina dan optimasi teknik pemijahan ikan pelangi Iriatherina werneri. [tesis]. IPB, Bogor.

Humphrey C, Klumpp DW, Pearson R. 2003. Early development and growth of the eastern rainbowfish Melanotaenia splendida splendida (Peters) I. Morphogenesis and ontogeny. Marine and Freshwater Research. 54: 17-25.

Manangkali E, Rahardjo MF, Sjafei DS, Sulistiono. 2009. Musim pemijahan ikan pelangi Arfak Melanotaenia arfakensis (Allen) di sungai Nimbai dan sungai Aimasi, Manokwari. Jurnal Ikhtiologi Indonesia. 9(1): 1-12.

Mulyani YWT. 2015. Efisiensi penyerapan kuning telur dan morfogenesis pralarva ikan arwana silver Osteoglossum bicirrhosum Cuvier, 1829 pada suhu dan salinitas berbeda. [tesis]. IPB, Bogor.

Nugraha F. 2004. Embriogenesis dan perkembangan larva ikan rainbow Glossolepis incisus. [skripsi]. IPB, Bogor.

Nurkhasanah A. 2015. Maskulinisasi ikan pelangi Iriatherina werneri melalui perendaman embrio dalam ekstrak tanaman purwoceng Pimpinella alpina. [skripsi]. IPB, Bogor.

Rahardjo MF, Sjafei DS, Affandi R, Sulistiono. 2011. Iktiologi. Lubuk Agung, Bandung. 394 p.

Rahmadani. 2015. Performa pemijahan ikan pelangi Iriatherina werneri dengan perbedaan lama waktu pengistirahatan induk. [skripsi]. IPB, Bogor.

Rakhmawati WN. 2016. Nisbah kelamin ikan pelangi Iriatherina werneri pada perbedaan suhu pemeliharaan. [skripsi]. IPB, Bogor.

Said DS, Triyanto, Fauzi, Hasan. 2006. Adaptasi jenis pakan untuk pertumbuhan ikan pelangi irian Iriatherina werneri. Limnotek. 13(2): 53-59.

Said DS. 2008. Viabilitas reproduksi dan pertumbuhan ikan pelangi mungil Melanotaenia praecox pada habitat terkontrol. Limnotek. 15(1): 31-39.

Tappin AR. 2011. Rainbowfishes their care and keeping in captivity. 2nd edition. Art Publications, Queensland. 557 p.

Trappett A, Condon CH, White C, Matthews P, Wilson RS. 2013. Extravagant ornaments of male threadfin rainbowfish Iriatherina werneri are not costly for swimming. Functional Ecology, 1-8.

Unmack PJ, Allen GR, Johnson JB. 2013. Phylogeny and biogeography of rainbowfishes (Melanotaeniidae) from Australia and New Guinea. Molecular Phylogenetics and Evolution, 67: 15-27.




DOI: https://doi.org/10.24198/jaki.v2i1.23389

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc-nd4.footer##

Jurnal Ini Terindeks di:


 width= width= width= width= width= width= width= width= width=


 

Penerbit:

Fakultas Ilmu Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Jl. Raya Bandung-Sumedang KM. 21 Jatinangor