Daya Dukung Lingkungan dan Analisis Kesesuaian pada Wisata Hiu Paus (Rhincodon typus) di Taman Nasional Teluk Cenderawasih, Kabupaten Nabire
Abstrak
Penelitian ini dilakukan di Perairan Kwatisore, Taman Nasional Teluk Cenderawasih, Kabupaten Nabire untuk mengetahui kesesuaian kondisi lingkungan perairan dan daya dukung kawasan dalam mendukung pengembangan wisata hiu paus (Rhincodon typus) di perairan Kwatisore. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode cross section dimana data bersumber dari data primer yakni data yang dikumpulkan melalui observasi di lapangan dan data sekunder yang bersumber dari pengelola wisata dan instansi terkait. Data tersebut kemudian dianalisis dengan metode Water QualityIndex (WQI) dan analisis kesesuaian serta analisis daya dukung kawasan. Pengambilan data primer dilakukan di 11 stasiun berdasarkan titik kemunculan hiu paus selama tahun 2013 – 2015. Hasil analisis Water Quality Index(WQI) menunjukkan bahwa kondisi perairan Kwatisore baik air laut maupun tawar tergolong normal atau belum tercemar. Hasil perbandingan baku mutu air laut untuk wisata bahari dan biota laut menunjukkan bahwa perairan Kwatisore sesuai untuk dijadikan wisata bahari dan habitat biota laut seperti hiu paus. Penentuan waktu terbaik dalam melihat hiu paus adalah ketika fase bulan baru atau pada minggu 1 dan 2 awal bulan. Untuk analisis kesesuaian kawasan untuk wisata melihat hiu paus menunjukkan bahwa stasiun 1, 4, 7, 8, 9 dan 11 termasuk dalam kriteria S1 atau sangat sesuai,sedangkan stasiun 2, 3, 5, 6 dan 10 termasuk S2 atau sesuai sebagai lokasi melihat hiu paus. Hasil perhitungan nilai daya dukung kawasan (DDK) wisata hiu paus di perairan Kwatisore mencapai 108 wisatawan/hari.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Adi, A. B., Mustafa, A., Ketjulan, R. 2013. Kajian Potensi Kawasan dan Kesesuaian Ekosistem Terumbu Karang di Pulau Lara Untuk Pengembangan Ekowisata Bahari. Universitas Halueleo.
Atmodjo, E., J. Wanggai, M. Yuwono., Pattiselano, F. 1998. Studi Pengelolaan Kawasan Lindung di Kabupaten Dati, II Nabire. Laporan Survey Pemantapan Data Dasar Pusat Studi Lingkungan Universitas Cenderawasih Manokwari.
Azis, H. 2013. Analisis Kualitas untuk Pemanfaatan Pantai Boe Sebagai Tempat Wisata Permandian Pada Musim Barat di Desa Mappakalompo Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar.Universitas Hasanuddin.
Azourmanian, Z., J. Holmberg, and B. Norman. 2005. An Astronomical Pattern- Matching Algorithm for Computer Aided Identification of Whale Sharks Rhincodon typus. Journal of Aplied Ecology 42: 110
BKSDA VIII. Maluku Irja. 1995. Himawan. 2015. Size and maturity status of the whale shark (Rhincodon typus) at Ningaloo Reef in Western Australia. Fisheries Research 84: 81-86.
Balai Besar TNTC. 2013. Statistik Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih.Manokwari.108 hal.
Bawole, R. et al. 2011. Keberlanjutan Penatakelolaan Zona Pemanfaatan Tradisional dalam Kawasan Konservasi Laut Taman Nasional Teluk Cenderawasih Papua Barat. Institut Pertanian Bogor.
Brunnschweiler, J.M., H. Baensch, S.J. Pierce, dan D.W. Sims. 2009. Deep-Diving Behaviour of A Whale Shark Rhincodon typus during Long-Distance Movement in the Western Indian Ocean. Journal of Fish Biology 74: 706-714.
Craven, S. 2012. Whale Shark of Oslob.A Report on The Status of The Whale Shark Watching Tourist Industry in Tan-awan, Oslob, Cebu.48 hal.
Direktur Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan. 2015. Pedoman Umum Monitoring Hiu Paus di Indonesia. Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Himawan. 2015. Size and maturity status of the whale shark (Rhincodon typus) at Ningaloo Reef in Western Australia. Fisheries Research 84: 81-86.
Hutabarat,A. A., Yulianda F., Fahrudin, A.,Harteti S., Kusharjani. 2009. Pengelolaan Pesisir dan Laut Secara Terpadu. Bogor: Pusdiklat Kehutanan-Departemen Kehutanan RI-SECEM-Korea International Cooperation Agency.
Inskeep, E. 1991.Tourism Planning: an Integrated and Sustainable Development Approach. New York: Van Nostrand Reinhold.
Kanwil Kehutanan Irja & BKSDA VIII Maluku Irian Jaya. 1995. Leaflet Taman Nasional Laut Teluk Cenderawasih.
Kanwil Kehutanan Irja. 1995. Pengembangan Pengelolaan Taman Nasional Laut Teluk Cenderawasih.Makalah Rapat Koordinasi Pembangunan Taman Nasional Laut Teluk Cenderawasih.
Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia No. 18 Tahun 2013 tentang Penetapan Status Perlindungan Penuh Ikan Hiu Paus (Rhincodon Typus) dan Bentuk Eksploitasi di dalamnya.
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 51 Tahun 2004 Tentang Baku Mutu Air Laut Untuk Wisata Bahari
Norman, B. 2002.CITES Identification Manual WHALE SHARK (Rhincodon typus Smith 1829). Australia.
Norman, B. 2005.Rhincodon typus.The IUCN Red List of Threatened Species.Version 2014..
Nybakken, J.W. 1992. Biologi Laut : Suatu Pendekatan Ekologis. Gramedia Jakarta.
Odum, E. P. 1971. Fundamental Of Ecology Third Editio. W. B. Sounder Company, Toronto.
Pattiselano, F. 2004. Dukungan Potensi Biologi Terhadap Ekoturisme Di Taman Nasional Laut Teluk Cenderawasih. Universitas Negeri Papua.
Pattiselano, F., Wanna, J. F. 2014. Peduli Pulau-Pulau Kecil : Lindungi Habitat Kuskus (Phalangeridae) di Teluk Cenderawasih. Wetlands International.
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 17 Tahun 2009 Tentang Pedoman Penentuan Daya Dukung Lingkungan Hidup Dalam Penataan Ruang Wilayah
Peraturan Menteri Kehutanan (Permenhut) Nomor P.19/ Menhut-II/2004 tentang kolaborasi dalam pengelolaan kawasan suaka alam dan kawasan pelestarian alam
Peraturan Menteri Kesehatan No. 416 Tahun 1990 Tentang : Syarat-syarat Dan Pengawasan Kualitas Air.
Peraturan Menteri Kesehatan No. 492 Tahun 2010 Tentang : Persyaratan Kualitas Air Minum..
Suruan, S.S., Kamal, M.M., Kurnia, R. dan Bawole, R. Pengaruh Bagan Terhadap Keberadaan Hiu Paus (Rhincodon typus) Di Perairan Kwatisore, Taman Nasional Teluk Cenderawasih (TNTC) Provinsi Papua. Journal of Marine and Coastal Science, Vol. 6 No.2, Juni 2017.
Tambunan, J.M., Anggoro, S. dan Purnaweni, H. 2013. Kajian Kualitas Lingkungan dan Kesesuaian Wisata. Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Sumberdaya Alam danLingkungan 2013: 356-362.
Tania, C., K. Sumolang, dan A. Wijonarno. 2013. Pengamatan Insidental di Taman Nasional Teluk Cenderawasih. Laporan Pengamatan Wasior.
Tania, C. 2014. Pemantauan Hiu Paus Di Taman Nasional Teluk Cenderawasih.WWF-Indonesia.
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Watopa, B. F. 1995. Pengelolaan Taman Nasional Laut Teluk Cenderawasih.Makalah Seminar Mahasiswa Kehutanan Indonesia.
WCS Indonesia. 2010. A Review of Whale Shark Occurrences in Indonesia: An initial effort on mapping its spatial and seasonal pattern. Bogor.
Winara, A., Muchtar, A. S. 2011. Potensi Kolaborasi Dalam Pengelolaan Taman Nasional Teluk Cenderawasih Di Papua. Balai Penelitian Teknologi Agroforestry.
Yulianda, F. 2007. Ekowisata Bahari sebagai Alternatif Pemanfaatan Sumberdaya Pesisir Berbasis Konservasi.Disampaikan pada Seminar Sains 21 Februari 2007 pada Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, FPIK.IPB.
DOI: https://doi.org/10.24198/jaki.v2i2.23418
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-nc-nd4.footer##
Jurnal Ini Terindeks di:
Penerbit:
Fakultas Ilmu Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran
Jl. Raya Bandung-Sumedang KM. 21 Jatinangor