Kajian Peningkatan Produktivitas Polikultur Pada Karamba Jaring Apung di Waduk Cirata dengan Pemanfaatan Teknologi Aerasi

Herman Hamdani, Perdana Putra Kelana, Irfan Zidni

Abstrak


Karamba Jaring Apung (KJA) merupakan salah satu metode dalam kegiatan budidaya ikan di perairan umum seperti Waduk Cirata. Masalah yang umum dihadapi oleh pembudidaya ikan KJA di Waduk Cirata yaitu rendahnya konsentrasi oksigen di lokasi tersebut, sehingga akan berpengaruh secara langsung terhadap kehidupan ikan-ikan yang dibudidayakan. Rendahnya oksigen akan menyebabkan rendahnya laju pertumbuhan yang tentunya akan menurunkan produktivitas. Objek penelitian ini adalah produktivitas ikan bawal dan nila yang dibudidayaka secara polikultur dalam KJA di Waduk Cirata. Penelitian ini dilakukan selama 10 minggu dengan metode experimental yang menggunkanan 2 perlakuan yaitu KJA dengan airasi dan KJA tanpa aerasi. Adapun parameter yang diukur adalah oksigen terlarut (DO), amonia bebas (NH3), suhu, pH dan bobot ikan. Konsentrasi DO rata-rata pada KJA dengan aerasi lebih tinggi 8,26% dibandingkan KJA tanpa aerasi. Berdasarkan hasil analisis uji t, produktivitas KJA dengan menggunakan teknologi aerasi memberikan hasil produktivitas lebih baik bandingkan dengan tanpa menggunakan aerasi. Produktivitas rata-rata KJA dengan aerasi sebesar 11,47 Kg/m3, sedangkan KJA tanpa Aerasi adalah 8,91 Kg/m3.


Kata Kunci


Aerasi; Cirata; KJA; Polikultur

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Affandi, R dan U.M. Tang., 2003. Fisiologi Hewan Air. Unri Press. 279 hal.

Boyd, 1990. Water quality management in Alabama in aquaculture experiment stations ponds for aquaculture . Brimingham Publishing, Alabama.

Djokosetiyanto, D., A. Sunarna dan Widanarni. 2006. Perubahan Ammonia (NH3-N), Nitrit (NO2-N) dan Nitrat (NO3-N) pada media Pemeliharaan Ikan Nila Merah (Oreochromis sp.) di dalam Sistem Resirkulasi. Jurnal Akuakultur Indonesia 5(1): 13-20.

Effendie, M. I. 1997. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusantara, Bogor.

Effendie, M. I. 2003. Metode Biologi Perikanan. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Kurnia, A., 2002. Pengaruh Kadar Protein dan Rasio Energi Pakan Berbeda Terhadap Efisiensi Pakan dan Pertumbuhan Benih Ikan Baung (Mystus nemurus CV). Tesis. Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor.

Mahyuddin. 2011. Usaha pembenihan ikan bawal diberbagai wadah. Jakarta. Penebar Swadaya.

Molleda, M. I. 2007. Water quality in recirculating aquaculture system for arctic charr (Salvelinus alpinus L.) Culture. División de Cultivos Marinos, Centro de Investigaciones Pesqueras (CIP) 5ta Ave y 246. Barlovento, Santa Fe, Ciudad de la Habana, Cuba.

Milstein dan Ana.1992. Ecological Aspects of Fish Species Interactions on Polyculture Fish & Aquaculture Research Station. Dor M.P. 30820 Hof HaCarmel, Israel Hydrobiologia 231: 177.

Rahardjo, M.F., Sjafei DS, Affandi R, Sulistiono, dan Hutabarat J. 2010. Iktiology. CV. Lubuk Agung, Bandung. 396 hlm.

Ramos, C. L. 2007. Aquaponic Farm Update : BoFish, Guadalajara,Mexico.

Aquaponics Journal, 47: 38-39.

Ravianto, J. 1986. Produktivitas dan Keluarga. Lembaga Sarana Informasi Usaha

dan Produktivitas Nasional. Jakarta.

Said, Azwar. 2006. Pengaruh Komposisi Hydrilla verticillata dan Lemna minor Sebagai Pakan Harian Terhadap Pertumbuhan dan Sintasan Ikan NIla Merah (Oreochromis niloticus X Oreochromis mossambicus) dalam Keramba Jaring Apung di Perairan Umum DAS Musi. J. Prosiding Seminar Nasional Ikan IV.

Siskey, M dan R. Baldwin. 2011. Integrated Multi-Trophic Aquaculture. University of New Hamshpire Sea Grant Tech Paper 797.




DOI: https://doi.org/10.24198/jaki.v2i2.23426

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc-nd4.footer##

Jurnal Ini Terindeks di:


 width= width= width= width= width= width= width= width= width=


 

Penerbit:

Fakultas Ilmu Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Jl. Raya Bandung-Sumedang KM. 21 Jatinangor